25. De Javu

1.5K 194 1
                                    

Haruto memainkan tiket pesawatnya, tertanda satu jam lagi ia akan berangkat. Sebenarnya tidak ada niat untuk kembali ke Korea, jika bukan karena pekerjaan. Haruto masih ingin disini, menemani Wonyoung yang masih terbaring di rumah sakit sampai ia membukakan kedua matanya.

Jika bukan saja karena perintah manager, ia tidak akan pergi lagi.

Sudah berapa kali ia meninggalkan Wonyoung sendirian?

Ia tidak pernah ada disisi Wonyoung semenjak tahu Wonyoung mengidap amnesia. Setelah itu, pertemuan singkatnya akibat kartu identitasnya yang terjatuh. Dan hari ini.

Sudah tiga kali ia pergi, dan tiga kali juga tanpa kehadiran seorang yang amat ia sayangi. Siapa lagi kalau bukan Wonyoung.

Untuk saat ini ia sangat banyak berharap, agar kehadiran Wonyoung tepat ada di depan matanya, sebelum akhirnya ia benar-benar meninggalkan Jepang, dan mungkin tidak akan pernah kembali lagi.

Haruto menghela nafasnya kasar. Ia memeriksa ponselnya, satu pun tidak ada kabar dari temannya Doyoung maupun Chaeyeon. Dan tepat saat ia memeriksa ponselnya, waktu terisa hanya lima puluh menit lagi, maka ia harus bergegas ke dalam pesawat agar tidak tertinggal.

Ia beranjak dari duduknya, lalu memerhatikan sebuah pintu besar disana. Berharap sosok Wonyoung datang dari sana sambil memanggil namanya dengan lantang.

Entah mengapa situasi seperti ini, Haruto seketika mengalami de javu.

Haruto pasrah dengan nasibnya yang selalu gagal jika ingin bertemu dengan Wonyoung untuk yang terakhir kali.

Haruto melangkahkan kedua kakinya, lalu menuju pesawat. Karena sebentar lagi pesawatnya akan lepas landas.

WATANABE HARUTO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang