27. Sampai Jumpa Lagi

1.5K 201 1
                                    

Dua pasang mata perlahan terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk melalui celah-celahnya. Ia menerawang, melihat kesekitar. Ruangan serba putih, dan bau medis menyengat.

"Wonyoung?" Seseorang sontak berseru saat menyadari Wonyoung telah siuman.

"Kak Yuri?" Tanyanya dengan suara lirih. "Aku dimana kak?"

"Lo lagi di rumah sakit, Won. Tunggu ya gue panggilin dokter."

Entah sejak kapan kakaknya sudah ada disini, satu ruangan bersamanya. Tak lama dokter datang, lalu memeriksa keadaan Wonyoung. Dokter bilang bahwa keadaan Wonyoung sudah membaik, dan sudah dijinkan pulang nanti sore.

"Kak, apa yang terjadi sama aku?"

"Lo pingsan waktu sama Chaeyeon dan Doyoung di restoran" jawab Yuri.

Seketika ingatan Wonyoung saat sedang berada di restoran dengan temannya itu. Saat itu Doyoung memberinya sebuah foto dua anak kecil yang berlawanan jenis. Itu adalah dirinya dengan Haruto. Dan saat itu juga momen masa lalu yang pernah ia lalui bersama dengan Haruto datang silih berganti hingga ia merasakan denyutan yang begitu kuat di kepalanya.

Wonyoung menjerit dan memegang kepalanya. Ia merasakan nyeri yang begitu dahsyat.

"Lo gapapa, Won?" Tanya Yuri khawatir melihat Wonyoung yang meringis kesakitan.

"Bayangan masa lalu, kak"

Yuri hanya mengernyit, tak mengerti apa maksud dari Wonyoung.

"Haruto.. Haruto?" Wonyoung menatap Yuri yang kini sedang menatapnya heran.

"Kenapa Haruto, Won?"

"Haruto dimana kak?"

Bergeming. Yuri tak menggubris pertanyaan Wonyoung.

"Apa lo inget sesuatu tentang Haruto?"

Wonyoung mengangguk mantap. Wonyoung telah tidur berhari-hari akibat sakit kepala yang ia derita. Dalam tidurnya, bayangan Haruto kembali muncul, seluruh momen yang pernah ia lakukan datang dalam mimpinya. Wonyoung merasa mimpi itu seperti nyata.

Yuri menghela napas panjang. Ia datang kesini menjenguk adiknya seorang diri. Kedua orang tuanya tidak bisa datang, karena tugas di luar negeri sehingga ia seorang diri saja yang datang menjenguk adiknya.

Jika bukan karena Chaeyeon yang memberi tahu Yuri, maka ia tidak akan tau jika adiknya berbaring diatas tempat tidur rumah sakit. Chaewon sudah menceritakan semuanya apa yang terjadi, hingga keberangkatan Haruto ke Korea atas perintah managernya.

Setiap kali mereka ingin bertemu, ada saja halangannya. Entah bagaimana bisa saat di hotel itulah pertemuan keduanya menjadi yang terakhir kali.

Yuri mencoba untuk membuka mulut, namun seseorang dibelakangnya langsung menjawab pertanyaan Wonyoung. "Haruto udah berangkat, Won" itu Chaeyeon dan disusul Doyoung dari belakang. Mereka baru saja masuk ke ruangan Wonyoung.

Yuri menoleh, mendapati dua orang ini dihadapannya.

"Apa?" Tanya Wonyoung tak percaya. "Berangkat kemana, Yeon?"

"Ke Korea" ucapnya datar. "Atas perintah managernya" sambungnya lagi.

Wonyoung masih bergeming, bungkam, diotaknya timbul berjuta-juta pertanyaan yang ingin ia lontarkan.

"Bentar lagi dia bakal debut jadi artis, makanya dia langsung terbang ke Korea setelah liat keadaan lo" jawab Doyoung seakan menjawab satu pertanyaan dari Wonyoung.

"Haruto sempet kesini?"

Chaeyeon mengangguk "Iya, dia kesini buat pamit sama lo. Dia berharap lo segera sadar saat dia datang, dan saat lo sadar dia juga berharap ingatan lo bisa pulih."

"Ingatan gue udah pulih, Yeon" ucapnya gemetar.

Chaeyeon dan Doyoung tertegun. Mereka bisa melihat, rasa frustasi dari Wonyoung yang dipancarkan dari wajahnya.

Matanya berbinar-binar, seakan satu bulir bening akan turun dari tempatnya.

Chaeyeon mendekat, mengelus pundaknya pelan. "Lo udah inget siapa Haruto sebenernya?"

Wonyoung mengangguk saat bersamaan dengan air matanya yang jatuh. "Gue kangen sama Haru"

Chaeyeon mengangguk paham. Lalu menjauhkan posisinya dan menghadap ke Doyoung "Lo bawa kan?"

Doyoung mengangguk lalu merogoh tas punggungnya. Wonyoung hanya bergeming, tak paham maksud dari mereka berdua.

Doyoung mengeluarkan ponsel dari tasnya lalu memberikannya pada Chaeyeon. Chaeyeon terlihat sedang mengotak-atik sesuatu disana.

"Keadaan lo sekarang gimana, Won?" Tanya Chaeyeon memastikan.

Wonyoung menghapus sisa air matanya di pipi. "Gue baik-baik aja, kata dokter gue udah boleh pulang nanti sore"

"Correct!" Seru Chaewon. "Kak Yuri, udah siap kan semua?" Tanya Chaewon pada Yuri yang sedari tadi hanya menunggu gilirannya.

"Udah dong, tinggal cus!" Seru Yuri antusias.

Wonyoung menaikkan alisnya sebelah, tak mengerti apa yang mereka bahas.

Chaeyeon menunjukkan ponselnya, disana tertera sebuah aplikasi pembelian tiket pesawat penerbangan Osaka-Seoul. "Ini buat lo, susul Haruto sana!" Ucapnya sambil senyum dengan tulus.

Wonyoung masih mematung beberapa detik, kemudian bereaksi setelahnya. "Makasih banyak Chaeyeon!!!!" Wonyoung merentangkan tangannya lalu disambut oleh Chaeyeon. Mereka berpelukan.

"Bilang makasih sama Haruto aja, dia yang nyiapin semuanya"

Wonyoung menguraikan pelukannya "Serius?"

Chaeyeon mengangguk lagi. "Lo pergi ke Korea  bareng kak Yuri ya, gue takut lo kenapa-kenapa lagi, karna lo baru sembuh"

"Siap kapten!" Antusias Wonyoung.

Hari menjelang sore, Wonyoung dapat dipulangkan. Ia dan kakaknya memutuskan untuk berangkat ke Korea besok pagi.

'See you again, Haru!'

WATANABE HARUTO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang