"Won, pulang yuk? Bosen gue disini" ucap Chaeyeon setelah menyimpan ponselnya.
Tadi, Wonyoung sempat melihat Chaeyeon mengetikkan sesuatu pada ponselnya sebelum ia meminta untuk pulang.
Wonyoung mengiyakan, dirinya juga sudah letih berkeliling sekitar mall ini.
"Gue yang kemudiin. Mana kunci lo?"
Wonyoung mengangkat alisnya sebelah "Tumben?"
Chaeyeon hanya terkekeh. "Udah mana sini kuncinya!"
Wonyoung merogoh tas kecilnya yang menggantung di pundaknya lalu memberikan benda itu pada temannya.
Di perjalanan, Wonyoung merasa aneh pada temannya ini. Tadi dirinya meminta untuk segera pulang, tapi Chaeyeon tidak melalui jalan seperti biasa menuju rumah.
"Kok lewat sini, Yeon?"
Chaeyeon menoleh sekilas, lalu beralih fokus ke depan "Mampir bentar boleh kan? Gue laper"
Wonyoung menatap Chaeyeon "Bukannya tadi lo udah makan banyak ya di mall? Dan masih laper?"
"Y-ya juga sih, tapi gue masih laper. Biasa bawaan pms hehe" Chaeyeon terkekeh.
Wonyoung hanya bisa menggeleng pasrah dengan perlakuan temannya ini.
Sesampainya disebuah cafe, mereka mengambil tempat duduk.
Baru saja ingin mendaratkan pantatnya, Wonyoung menarik Chaeyeon "Yeon, yakin lo mau disini?"
Chaeyeon menoleh "Ya terus? Mau dimana lagi?"
"Kan udah ada orangnya gimana si?"
"Ya sante aja"
Lalu Chaeyeon mengambil tempat duduknya di sebelah orang itu yang mengenakan pakaian serba hitam dan sedang membaca koran. Wajahnya tertutup oleh koran itu.
"Kita boleh gabung kan?" Ucap Chaeyeon dengan lagak sok manisnya.
Orang itu tidak merespon seakan mengiyakan permintaan Chaeyeon. Dan kemudian, Wonyoung mengambil tempatnya.
Tepat saat Wonyoung duduk, orang itu menurunkan korannya dan menampakkan wajahnya.
"D-Doyoung? Kok lo bisa ada disini?"
Doyoung kemudian tersenyum "Surprise!!!"
"Surprise mata lo peang?!"
"Ih Won, gak boleh gitu!" Protes Chaeyeon kemudian memeluk lengan kanan Doyoung dengan manja.
Wonyoung terperanjat sekaligus jijik melihat tingkah temannya, dan juga bertanya-tanya ada apa dengan temannya satu ini "Ka-kalian?" Ucapnya sambil menunjuk mereka satu persatu.
Keduanya mengangguk mantap.
"Hah?! Kapan?"
Chaeyeon melepaskan pelukannya, "Gak penting bahas itu, karna ini ada yang lebih penting lagi yang harus kita bahas"
Doyoung mengangguk "Bener banget, karna tugas gue belum selesai"
Wonyoung terdiam, pikirannya kini berlarian kesana kemari. Tak henti-hentinya ia melemparkan sejuta pertanyaan pada dirinya sendiri.
"Tugas buat ngembaliin ingatan lo," ucapan Doyoung menggantung.
"—dan nepatin janji lo sendiri"
Wonyoung yang awalnya menunduk, seketika mendongakkan kepalanya menatap Doyoung lekat-lekat.
"Gue bakal nepatin janji lo, asal ingatan lo segera pulih"
Doyoung mengambil secarik kertas dari tas yang ia bawa. "Semoga dengan ini, bisa membantu"
Doyoung menyerahkan secarik kertas itu pada Wonyoung, lalu membalikkannya. Ternyata secarik kertas ini adalah sebuah foto, sepasang sahabat yang berlawanan jenis.
Namun, Wonyoung merasa tidak asing dengan wajah keduanya. Wonyoung melihat dirinya saat masih kecil dengan...
Haruto kecil?
KAMU SEDANG MEMBACA
WATANABE HARUTO [END]
FanfictionWonyoung melihat sebuah kartu yang jatuh tepat dihadapannya. Wonyoung beranjak dari duduknya, lalu memungut kartu itu dan melihat... "Watanabe Haruto?" Saat bertemu dengan Haruto, Wonyoung menemukan banyak sekali keganjalan-keganjalan dan pertanyaan...