Dua bulan berlalu, dan akhirnya Wonyoung telah menyelesaikan ujian nasionalnya. Itu artinya semua fasilitas yang disita oleh ayahnya telah dikembalikan. Awalnya Wonyoung merasa senang, tapi kesenangan itu larut begitu saja sejak tahu ponselnya ada yang berbeda. Begitu ia memeriksa kontak nomor telpon di ponselnya, ternyata kosong. Itu artinya, data2 ponsel Wonyoung benar2 dihapus oleh ayahnya.
Baru saja hendak ingin menghubungi Haruto, bahwa ia telah kembali. Ingin menanyakan kabarnya lalu meminta maaf atas kejadian dua bulan yang lalu saat ia tidak bisa datang ke bandara untuk menemui Haruto. Namun niat itu sudah hancur. Dengan perasaan yang sangat jengkel, Wonyoung berjalan dengan langkah yang cepat menuju kamar ayahnya.
Tanpa basa-basi ia langsung membuka pintu ruang kerja ayahnya. Terlihat ayahnya yang sedang fokus dengan laptopnya sontak kaget dengan perlakuan Wonyoung yang membuka pintu dengan sangat kasar.
"Apa kamu gak bisa ngetuk pintu dulu sebelum masuk?" protes ayah Wonyoung.
"Ayah kenapa hp aku gak ada satupun kontak temanku yang tersisa? Ayah apakan hpku?!" ucap Wonyoung langsung pada intinya. Mengabaikan protes ayahnya tadi.
Ayahnya hanya menyisakan tiga nama di kontak ponsel milik Wonyoung. Ayah, Ibu, dan kakaknya. Semua kontak temannya telah dihapus.
Ayah Wonyoung melepas kacamata yang menggantung di batang hidungnya. Lalu beranjak dari duduknya dan menghampiri putrinya itu yang masih berdiri di ambang pintu.
"Ayah sudah tau semuanya. Waktu kamu pulang malam, kamu bertemu dengan seorang pria kan? Ngaku kamu!" Wonyoung seketika terkejut dengan ucapan ayahnya. Bagaimana bisa? Apakah ayahnya ini membaca semua isi pesannya kepada Haruto?
"Ayah membaca semua pesanmu pada orang itu. Ayah gak suka jika putri ayah berteman dengan seorang pria yang bahkan ayah gak tau asal usulnya dari mana,"
"Itu alasan ayah menghapus semua kontak yang ada di hp kamu, agar kamu gak bisa menguhubungi orang itu lagi" Lanjut ayahnya.
Sungguh hati ayahnya terlalu kejam. Bagaimana bisa seluruh kontak teman2nya dihapus? Bahkan aplikasi sosial media pun juga dihapus.
Wonyoung mendengus kesal lalu pergi meninggalkan ruang kerja ayahnya menuju kamar. Ia mengunduh ulang aplikasi apa saja yang pernah ada di benda pipihnya itu. Untung saja di rumahnya terdapat jaringan wifi. Ia mencoba untuk mengingat kembali akunnya. Namun sayang, Wonyoung lupa. Bagaimana tidak, sudah dua bulan Wonyoung tidak menggenggam benda itu. Sialan.
Dengan terpaksa, Wonyoung membuat akun chat yang baru. Kontaknya masih sangat baru dan bersih. Rasanya ingin menangis saja saat itu.
Satu hal yang tak ia lupa, aplikasi twitter. Setelah mengunduh, ia langsung memposting status bahwa kontaknya telah musnah. Tak lama banyak notifikasi masuk dari ponselnya itu. Wonyoung sudah memiliki teman di dunia maya lagi.
Wonyoung menceritakan semua kejadiannya pada teman dekatnya, bahwa ponselnya disita, kontaknya hilang, hingga perjuangannya memulihkan semuanya kembali. Sungguh tersiksa.
Saat Wonyoung menscroll timeline twitter, dilihatnya salah satu foto yang tak asing. Dilihat sekali lagi, siapa pengirimnya. Nama boygrup itu, tak asing bagi Wonyoung.
Itu adalah foto preview debutnya Haruto.
Di foto itu, Haruto terlihat menggunakan luaran berwarna biru tua. Sangat tampan.
Wonyoung terkejut. Jika sudah begini, apakah tanggal debutnya sudah dekat?
Entah mengapa jantungnya berdebar kencang saat setelah melihat wajah Haruto. Ia merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya. Apa perasaan yang ia rasakan? Apakah ini yang dinamakan rindu?
Sungguh jika kontaknya masih tersimpan rapi di ponselnya, saat itu juga Wonyoung langsung menghubungi dan bertukar kabar dengan Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATANABE HARUTO [END]
FanficWonyoung melihat sebuah kartu yang jatuh tepat dihadapannya. Wonyoung beranjak dari duduknya, lalu memungut kartu itu dan melihat... "Watanabe Haruto?" Saat bertemu dengan Haruto, Wonyoung menemukan banyak sekali keganjalan-keganjalan dan pertanyaan...