Pikirannya kacau, susah berkonsentrasi untuk membaca soal bahasa Indonesia yang panjang ini. Kalau sudah begini, dirinya akan terancam tidak lulus dari sekolah. Jika hal itu terjadi, namanya akan otomatis tercoret dari kartu keluarga dan angkat kaki dari rumah.
Raganya sedang berada di dalam kelas dan mengerjakan soal, namun jiwanya sudah berlarian kesana kemari.
Masih kepikiran dengan kartu identitas yang ada di balik kotak pensilnya. Sesekali ia melihat namun ia tutup kembali saat pengawas mendekati mejanya.
Wonyoung kembali sibuk mengerjakan soal yang ada di hadapannya. Pikiran tentang kartu identitas ia buang sejenak.
Sepulang sekolah, ia berkumpul dengan teman2nya sambil menikmati segarnya es teh di gerai teh dekat sekolahnya.
Salah satu diantara mereka ada yang menyinggung tentang kedatangan artis kemarin. Mereka sangat antusias sekali membicarakan hal ini. Wonyoung yang tidak mengerti hanya diam.
"Katanya mereka menginap di sebuah hotel bintang lima loh" ujar seorang temannya.
Wonyoung terbelalak, yang semula sibuk dengan tehnya dan menyimak pembicaraan mereka, secara spontan ia membuka suara. "Dimana?"
Semua temannya menatap Wonyoung dengan heran. Bagaimana tidak heran, sedari tadi Wonyoung hanya diam menyimak pembicaraan teman2nya dan sekarang dia membuka suara.
"Em.. gak tau juga sih. Tapi jaraknya dari sini lumayan jauh. Di sebelah selatan pulau ini pokoknya, tapi aku gak yakin dimana." Jelas teman Wonyoung.
Wonyoung mencerna kata2 dari temannya dan menyimpan baik2 di memori otak.
"Eh aku pergi duluan ya, soalnya mau les hehe" alasan Wonyoung, padahal dirinya ingin mencari hotel tersebut.
🌻🌻🌻
"KAK YURIIIIIIII!!!!" teriak Wonyoung begitu sampai di rumah.
"Ada apa sih berisik! Mau ngajak gelud?" Jawab Yuri yang keluar dari dapur sambil mengunyah snacknya.
"Pergi yuk?" ucap Wonyoung sangat manis lalu mencomot snack ditangan kakaknya.
Yuri hampir muntah melihat kelakuan adiknya yang 'sok manis'. Jika sudah begini, pasti ada maunya.
"Kemana? Bukannya lu masih ujian? Belajar napa!" sahut Yuri sambil mengambil snack yang dicomot oleh Wonyoung.
"Ke hotel bintang lima!" Jawab Wonyoung antusias.
Yuri mendelik lalu menyentil kening Wonyoung yang membuatnya meringis. "Dikira gue punya uang apa?!"
Wonyoung menghentakkan kakinya "Ih bukan mau nginep kak. Tadi temenku bilang kalo artis yang aku pegang kartunya ini nginep disana"
Yuri memutar bola matanya kesal "Hotel bintang lima gak satu aja kali mba"
Wonyoung cengengesan "Temen aku bilang, mereka nginepnya di selatan pulau ini. Aku mau searching dulu di google map. Kalo banyak, ya kita samperin satu2"
Yuri baru saja ingin memukul adiknya ini "Gila aja lu, kasian bensin gue! Ogah!"
"Ayolah kak, kan kakak juga yang nyuruh aku buat balikin kartu ini. Bantu dikit napa, nanti aku tanggung deh biaya bensinnya" rayu Wonyoung. Padahal sebenarnya tak ada niat untuk membayar bensin kakaknya.
"Yaudah buruan ganti baju, bauk amis lu baru pulang"
Wonyoung langsung berlali menaiki anak tangga lalu bersiap2 untuk pergi ke hotel bintang lima.
Setelah siap, Wonyoung mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi google maps.
Ia mencari hotel bintang lima disebelah selatan pulau ini, seperti apa yang dikatakan oleh temannya. Dan benar saja, hotelnya tidak hanya satu, namun puluhan.
Wonyoung berpikir sejenak, apa bisa ia dan kakaknya mengunjungi puluhan hotel ini dalam sehari? Jika ini di lanjutkan besok, takut terganggu dengan jam belajar Wonyoung karena masih dalam masa ujian akhir sekolah.
Ia melangkahkan turun dari kamarnya lalu mendekati kakaknya yang duduk di sofa, sedang menonton televisi. "Ini kak, daftar hotel yang bakal kita kunjungi."
"Yaudah, ayok berangkat" tanpa penolakan atau protes, Yuri langsung mengisyaratkan untuk berangkat.
Aneh sekali dia dengan gampangnya mengiyakan, padahal daftar hotel yang ada disana puluhan. Apa karena Wonyoung yang sudah menanggung biaya bensinnya? Seketika Wonyoung menyesali perkataannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATANABE HARUTO [END]
FanficWonyoung melihat sebuah kartu yang jatuh tepat dihadapannya. Wonyoung beranjak dari duduknya, lalu memungut kartu itu dan melihat... "Watanabe Haruto?" Saat bertemu dengan Haruto, Wonyoung menemukan banyak sekali keganjalan-keganjalan dan pertanyaan...