"Anterin kemana nih?" Tanya Yuri begitu dia dan juga Wonyoung memasuki mobil.
"Ke hotel yang kemarin" jawab Wonyoung sambil memakai sabuk pengamannya.
Yuri menoleh, lalu menaikkan kedua alisnya. "Emang udah ada konfirmasi sama si pemilik?"
Pandangan Wonyoung kini beralih menghadap kakaknya, ia tersenyum. Lalu ia merogoh totebagnya, membuka kunci layar ponselnya dan menunjukkan sesuatu kepada kakaknya.
Seketika mata Yuri membulat lebar. "Ini beneran artis itu yang sms?" Tanya Yuri masih tak percaya.
Wonyoung mengangguk mantap, senyumnya belum juga luntur dari wajahnya. "Ayok kak, berangkat!"
🌻🌻🌻
Sampai di depan hotel, Wonyoung mengetik sesuatu di ponselnya. Dirinya masih di dalam mobil bersama kakaknya.
"Kakak tunggu disini ya, aku masuk lewat pantai aja" ujarnya sambil membuka knop pintu mobil.
"Good luck!" ucap Yuri sambil tersenyum sebelum Wonyoung menutup pintu mobil.
Wonyoung berjalan menuju pantai, menginjakkan kakinya di atas pasir putih. Cuacanya kali ini tidak sepanas kemarin, matahari sedang bersembunyi di balik awan.
Ia sudah mengirimkan pesan, bahwa dirinya sudah sampai di lokasi. Watanabe Haruto menyuruhnya untuk bertemu di hotel saja, takut jika mereka bertemu di tempat lain.
Sekitar 15 menit, seseorang yang Wonyoung tunggu tidak datang juga. Hingga akhirnya, Wonyoung mengetikkan sesuatu lagi pada ponselnya. Ia mengirim pesan kepada Watanabe Haruto, orang yang ia tunggu.
30 menit berlalu, tak ada balasan dan juga tak ada yang muncul dari balik pintu besar yang ada di hadapannya saat ini. Dimana sosok Watanabe Haruto?
Awalnya, Wonyoung ragu untuk melakukan panggilan. Tapi keraguan itu berhasil ia urungkan.
Namun nihil, ponsel Watanabe Haruto tidak aktif. Wonyoung berdecak kesal. Ia kembali melakukan panggilan berkali2 berharap ponselnya aktif dan mengangkat panggilannya.
Tetap saja, usahanya gagal. 5 panggilan sudah ia lakukan dan ponselnya tetap mati. Dan bodohnya, Wonyoung tidak memiliki nomor ponsel pegawai hotel yang kemarin ia temui.
Wonyoung berjalan sedikit menghentakkan kaki menuju mobil Yuri, dengan raut wajah yang sangat ditekuk.
"Eh kenapa lu?" Tanya Yuri begitu Wonyoung memasuki mobil.
Wonyoung hanya menggeleng, wajahnya masih menunduk. Yuri peka terhadap situasi, lalu ia melajukan mobilnya perlahan.
Di perjalanan begitu hening. Yuri sibuk dengan jalanan, sedangkan Wonyoung dilanda kegalauan. Ia menatap pemandangan yang ada di sebelah kirinya. Pikirannya tertuju pada sosok Watanabe Haruto.
Harus bagaimana lagi dirinya untuk bisa bertemu langsung dengannya dan mengembalikan kartu identitas tersebut.
Pikirannya saat ini kacau, ditambah lagi mata pelajaran ujian untuk besok adalah yang paling ia benci, yaitu Kimia.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATANABE HARUTO [END]
FanfictionWonyoung melihat sebuah kartu yang jatuh tepat dihadapannya. Wonyoung beranjak dari duduknya, lalu memungut kartu itu dan melihat... "Watanabe Haruto?" Saat bertemu dengan Haruto, Wonyoung menemukan banyak sekali keganjalan-keganjalan dan pertanyaan...