23. Terakhir

1.5K 204 0
                                    

Apa yang harus ia rasakan saat ini? Wonyoung sangat ingin ingatannya cepat pulih, namun saat melihat foto ini, bayangan masa lalunya datang silih berganti tanpa henti yang membuat kepala Wonyoung semakin sakit dan pusing, hingga pandangannya kabur dan, menjadi gelap.

Doyoung dan Chaeyeon kemudian segera membawa Wonyoung ke salah satu rumah sakit terdekat.

Hingga beberapa menit kemudian, Wonyoung masih juga tak sadarkan diri.

Doyoung masih duduk di ruang tunggu, namun lain halnya dengan Chaeyeon yang tidak bisa diam, hanya mondar-mandir di depan pintu ruang UGD. Berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Karena merasa risih, Doyoung bangkit dan menghampiri Chaeyeon yang sedang tidak tenang.

"Udah, tenang dulu, Yeon. Kita berdoa, semoga Wonyoung gak kenapa-kenapa ya?" Ucap Doyong lembut, lalu memeluk Chaeyeon untuk menenangkannya.

Suara deguman sepatu menyusuri koridor rumah sakit, mendekati ruang UGD. Dua sejoli yang berdiri di depan ruang UGD mengalihkan pandangannya pada orang ini.

"Gimana keadaannya?"

"Masih ditangani sama dokter" Ucap Doyoung.

Orang itu mengangguk, bertepatan dengan pintu ruang UGD terbuka.

"Gimana keadaan teman saya, Dok?" Chaeyeon begitu panik setelah Dokter keluar dari ruangan.

"Keadaannya tidak begitu buruk, hanya saja dia terkejut saat melihat hal-hal yang menyangkut hidupnya di masa lalu"

Keduanya menghela nafas lega.

"Apa boleh saya jenguk, Dok?

Doyoung dan Chaeyeon menatap orang itu.

"Gue mohon, sekali ini aja" pintanya lirih pada Doyoung dan Chaeyeon.

"Boleh, silahkan. Tapi, saudari Wonyoung belum siuman" jawab Dokter.

"Baik, Dok. Terima kasih banyak"

Dokter itu mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

Orang asing ini hendak mendekati ruang UGD namun dihadang oleh Doyoung.

"Jangan sekarang!"

Namun cengkraman tangan Doyoung ditepisnya. "Gue udah gak kuat, Doy. Wonyoung harus tau semuanya. Dia harus inget semuanya! Sebelum semuanya terlambat"

"Gue mohon sama lo, denger kan kata dokter tadi? Semakin kita mencoba untuk memulihkan ingatan Wonyoung kembali, itu bakal mengancam kesehatan Wonyoung juga. Karna kita maksa dia buat berpikir. Sebaiknya kita kasih waktu pelan-pelan biar Wonyoung bisa nyicil ngingetnya" kini giliran Chaeyeon yang mengoceh.

Orang asing ini menghembuskan nafasnya kasar "Tapi gue kangen banget sama dia, Yeon. Udah berapa bulan gue tahan? Gue udah gak sanggup lagi"

"Tapi lo juga harus ngerti sama keadaan Wonyoung sekarang! Lo gak bisa seenaknya gini. Lo gak boleh egois! Ini demi kebaikan Wonyoung"

Orang itu mendongak "Tapi plis gue mohon, untuk sekali ini aja. Gue pengen liat wajah Wonyoung, walaupun lagi tidur"

Doyoung dan Chaeyeon terdiam.

"Plis sebelum gue balik lagi ke Korea. Gue udah gak tahan"

"Kenapa secepet itu?" Tanya Doyoung.

Ia menghela nafas lagi, kini lebih kasar. "Manager gue nyuruh balik"

"Trus gimana kuliah lo?"

"Gue gak tau, hidup gue udah bener-bener hancur" ucapnya lirih.

"Peraturan di agensi gue juga melarang gue buat pacaran dengan perempuan mana pun. Pihak agensi meminta gue buat fokus sama karir, urusan percintaan bahkan sekolah harus gue nomor duakan atau gak harus gue buang jauh-jauh"

"Gue gak tau harus gimana lagi, setelah tau kondisi Wonyoung yang kayak sekarang, gue ngerasa hidup ini kayak ngehukum gue"

Hening sejenak, hanya terdengar suara isakan kecil dari Chaeyeon.

"Doy, Yeon. Gue nyerah"

"Apa?!" Ucap mereka serempak.

Orang ini mengangguk mantap "Kita akhiri rencana kita sampai disini. Gue gak mau Wonyoung kenapa-kenapa karna gue"

"Lo gak bisa gini! Perjuangan lo yang sia-sia, bukan kita berdua!" Chaeyeon meninggikan suaranya.

"Tapi menurut gue ini yang terbaik. Gue memang butuh waktu lama buat nemuin Wonyoung yang sesungguhnya"

Orang ini menatap mata Doyoung dan Chaeyeon "Apa gue boleh, ngeliat Wonyoung untuk terakhir kalinya?—" ucapnya menggantung.

"—sebelum gue bener-bener balik lagi ke Korea"

Doyoung membuka suaranya "Kapan lo balik lagi ke korea?"

"Besok malem, gue udah berangkat"

Doyoung dan Chaeyeon saling menatap sebelum akhirnya, mereka menginjinkan orang itu melihat Wonyoung untuk terakhir kalinya.

WATANABE HARUTO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang