Ini adalah hari libur, dan seharusnya Arsen bisa menikmati hari liburnya. Bukan malah terjebak di apartemen super besar dengan ketiga kakaknya yang mengerikan. Arsen sedang duduk di tepi ranjang sambil mengumpat beberapa kali tentang betapa ia membenci ketiga kakaknya itu.
Tap
Tap
Tap
Arsen tersentak saat salah satu kakaknya datang menghampirinya, secara otomatis Arsen tersentak dan memundurkan badannya tiba-tiba. Ahh sial, Arsen bahkan gemetaran bila berhadapan dengan kakaknya.
Sialan
Arsen masih memejamkan matanya meskipun matahari sudah mengudara, well sinarnya sudah tertutupi gorden besar Arsen.
Brakk
Askar menggeram rendah saat melihat keadaan kamar Arsen. Ia benar-benar ingin meneriaki anak itu, tapi mungkin ia ingin menjaga first impression nya terhadap anak itu. Well, mereka memang jarang bertemu. Setelah usia remaja kakak-kakak Arsen memang hidup sendiri bahkan sebelum anak itu mengingat betul sosok kakak-kakaknya itu.
Sreet
Askar menarik kencang selimut Arsen, anak itu hanya menggeliat pelan dan tetap menutup matanya. Ahh menggemaskan, Askar tiba-tiba merindukan sosok adik kecilnya ini.
Grep
Askar yang memang dasarnya tidak suka basa-basi langsung menarik tangan Arsen hingga anak itu terduduk.
"Setan ! Ganggu tidur gue aja, hari ini tu LIBUR !" Teriak Arsen sebagai respon atas perbuatan kakaknya.
Askar membulatkan matanya terkejut, ia menggeram dan seketika saja menarik kencang rambut Arsen hingga anak itu mendongak dan membuka matanya.
"B- Bang Askar , akhh." Kini giliran Arsen yang membulatkan matanya terkejut. Arsen sekarang meringis saat rambutnya ditarik kencang oleh Askar.
KAMU SEDANG MEMBACA
S h i t B l i n g !
Teen FictionArsen selalu merasa dirinya sebagai anak tunggal meskipun ia memiliki 3 orang kakak laki-laki. Ia yang selama ini menjadi anak manis dan penurut berubah drastis hingga menjadi berandalan semenjak satu tahun kepergian orang tuanya, mereka memutuskan...