14# Ih Kok Ngamuk

5.5K 629 60
                                    

"Now, tell me how will you escape lil bro ?"

Mendengar kalimat Danthe barusan, yang Arsen lakukan adalah bungkam. Ia sama sekali tidak menjawab kalimat Danthe tersebut dan masih meringis kesakitan sambil memegangi kedua kakinya.

Sial

Kedua kaki Arsen saat ini begitu ngilu, sehingga hampir mustahil bagi Arsen untuk kabur ataupun lari dengan kondisi kaki yang amat menyakitkan seperti sekarang. Dan apa itu barusan. Danthe yang Arsen yakini telah digantikan oleh Saga baru saja mengatakan kalimat yang di telinga Arsen terdengar seperti cemoohan. Saga mengejek Arsen dengan kondisi kakinya yang tidak bisa lari sekarang.

Maka yang dilakukan Arsen adalah diam. Arsen tidak ingin membuat Saga semakin puas dengan kondisinya sekarang. Tidak dengan Saga dan seringai menyebalkan miliknya, Arsen tidak akan membiarkan Saga mendapatkan kepuasan atas kondisinya saat ini. Arsen lalu memberanikan diri menatap Saga tepat di kedua bola matanya.

Benar saja, diamnya Arsen tidak membuat Saga puas. Justru Saga malah semakin emosi dengan respon Arsen. Memang tatapan Arsen bukanlah tatapan menantang. Namun bagi Saga yang ingin Arsen takut pada dirinya, malah dibuat geram dengan tindakan berani Arsen tersebut.

"Udah mulai berani ya lo ?!" Saga mengucapkan kalimatnya yang sarat akan emosi dengan nada rendah tak lupa untuk menajamkan tatapannya pada Arsen.

Arsen sempat gemetar melihat tatapan Saga yang menggelap. Namun mengingat pesan Danthe tadi untuk melawan Saga, akhirnya Arsen memberanikan diri untuk buka suara.

"Iya Arsen berani. Bang Danthe juga udah bilang supaya Arsen lawan Bang Saga." Arsen menguatkan suaranya agar tidak terdengar gemetar oleh Saga. Arsen merasa bangga pada dirinya yang dengan berani mengatakan kalimat tersebut pada Saga.

Sedangkan di sisi lain, Saga dibuat semakin naik pitam dengan kalimat Arsen barusan. Lalu dengan emosi yang menguasai dirinya, Saga memutuskan untuk

Grepp

Mencekik leher Arsen dengan kedua tangannya. Saga yang sudah gelap mata karena emosi akhirnya melampiaskannya dengan menekan kuat batang leher Arsen sampai Arsen kesulitan bernapas.

Sementara Arsen yang terkejut akan tindakan Saga membulatkan matanya, tidak menyangka Saga akan melakukan hal ini padanya.

"Uhukk B-ang uhukk le-pass." Arsen mulai kesulitan untuk mengais pasokan oksigen bagi paru-parunya. Sedang Saga, sang pelaku justru malah semakin memperkuat cengkraman tangannya pada leher Arsen.

"Uhukk B-ang plisss."

Arsen kini benar-benar kesulitan bernapas, ia mulai memukul-mukul tangan Saga yang digunakan untuk mencekik lehernya. Gila, Arsen bisa saja benar-benar binasa ditangan kakak kandungnya sendiri kalau begini caranya. Arsen tidak akan tinggal diam sebelum ia jatuh pingsan.

"Diem lo !" Saga membentak Arsen yang memberotak dari cengkraman Saga.

Arsen yang mulai kehabisan napas benar-benar berjuang keras agar bisa segera lepas dari cengkraman Saga. Tangan Arsen mulai meraba-raba meja kecil di samping sofa. Dan akhirnya

Gotcha

Arsen memegang sebuah vas berukuran sedang. Lalu dengan sisa tenaganya Arsen memukulkan vas tersebut ke arah kepala Saga.

Prang

Saga jatuh pingsan terlentang ke bawah setelah menerima pukulan vas dari Arsen. Sontak saja cekikan Saga di leher Arsen terlepas yang tentu saja digunakan Arsen untuk menghirup oksigen dengan rakus setelah sebelumnya jalur pernafasannya disabotase oleh Saga.

S h i t B l i n g ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang