3# Kelvin

13.8K 1.1K 56
                                    

"Hem, kenapa tadi pagi gue nggak bisa boker ya ? Apa gara-gara semalem Bang Danthe nggak ngejambak gue ? Hem mengherankan."

Arsen bermonolog tidak jelas yang hanya ditanggapi dengan decihan oleh teman-temannya. Kini Arsen sedang berkumpul di apartemen miliknya dan abang-abangnya. Memang biasanya teman-teman Arsen selalu berkumpul di tempat Arsen karena hanya Arsen lah yang paling bebas. Maklum, Arsen sudah terbiasa hidup sendiri tanpa pengawasan orang tua.

"Bang gue capek, boleh istirahat nggak ?" Seorang bocah berseragam SMP terlihat sangat kepayahan dengan kegiatan yang sedari tadi dilakukannya.

"Vin nggak boleh nakal deh. Siapa sih yang ngajarin bantah ? Kelvin disuruh squat jump abis push up kan. Kalo berisik exercise nya dibanyakin deh sampe lo pingsan." Balas Dekan sambil menyeringai, bukannya menjawab permintaan bocah itu yang bernama Kelvin Aksara Pahun.

"Tapi bang, gue juga mau pingsan ini bang rasanya. Gue janji deh nggak akan selfharm lagi, gue tu udah kaya yang lo minta bang. Love yourself ha ah itu, udah nggak ada tenaga juga buat ngiris." Kelvin beralibi untuk merayu Dekan. Erlan dan Arsen kini sudah disibukkan dengan mabar game cacing. Wormzone.

"Anjing bangsat ! Udah mau sejuta diserobot aja, setan emang !" Umpat Arsen saat dirinya yang hampir mencapai bobot satu juta harus menelan pahitnya kekalahan. Mood Arsen langsung memburuk setelahnya, Arsen yang sempat mendengar Kelvin merayu Dekan pun kini mengalihkan tatapannya pada Kelvin.

Kelvin yang tiba-tiba saja ditatap oleh Arsen merasa bahwa usahanya merayu Dekan akan sia-sia saja. Arsen menatap tajam Kelvin yang kini mengalihkan pandangannya dengan memperhatikan lantai.

"Udah deh Vin, daripada kita kurung mending lo nurut aja deh. Kita tu udah hapal kelakuan lo, kalau lo masih ngeyel kita bakal bawa lo ke psikiater. Mau lo ?" Kelvin yang diancam seperti itu oleh Arsen sontak saja menggelengkan kepalanya cepat.

"Nggak bang. Please jangan, gue nggak mau. Iya bang, gue squat jump sekarang bang. Jangan bawa gue kesana bang." Kelvin langsung menaik-turunkan tubuhnya untuk squat jump, ia tidak peduli dengan badannya yang sebentar lagi akan ambruk pingsan. Karena memang sedari tadi Kelvin sengaja tidak makan untuk menyiksa dirinya sendiri.

Bruk

Kelvin pingsan pada setengah jam pertama ia melakukan squat jump. Arsen, Dekan dan Erlan yang menyaksikan hal itu lantas bangkit dan membopong anak itu untuk dibawa menuju kasur, karena memang mereka sedari tadi berada di kamar milik Arsen dan abang-abangnya.

Tunggu, Arsen dan ketiga abangnya memang tidur di kamar yang sama bahkan di ranjang yang sama. Ini memang keinginan Ferdinan untuk melihat keempat putranya menjadi akrab. Bukannya menjadi akrab, Arsen justru harus tidur lebih awal atau lebih akhir agar tidak merasa canggung dan takut dengan ketiga abangnya itu.

Erlan yang sedari tadi hanya diam, kini berkomentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erlan yang sedari tadi hanya diam, kini berkomentar. "Keliatannya abang-abang lo nggak senyeremin yang lo bilang deh Sen." Mendengar komentar yang dilontarkan Erlan, Arsen jelas saja tidak terima.

S h i t B l i n g ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang