11# It's happening

5.5K 630 56
                                    


Sisa hari kemarin Arsen habiskan dengan tidur di apartemen milik bersama (baca: milik Arsen dan ketiga abangnya). Setelah bertemu dengan kedua kawannya kemarin, Arsen sedikit menghabiskan waktu dengan Kelvin seusai anak itu pulang sekolah. Petangnya Arsen berniat untuk pulang setelah mencari makan malam, namun Arsen bingung harus kemana mengingat keadaan yang belum cukup stabil pasca insiden di rumah Alna. Hingga ponsel Arsen berdering karena panggilan dari Theo.

Akhirnya semalam Theo menjemput Arsen pulang bersama ke apartemen dan disana ternyata sudah ada Askar. Arsen langsung saja pamit untuk tidur, mengingat ia masih merasa canggung dengan kedua abangnya.

"Whoaam"

Arsen baru saja bangun tidur dan masih melakukan peregangan pagi hari. Arsen kini masih berdiam diri di kasur sambil berpikir apakah ia akan pergi ke sekolah atau tidak hari ini. Ini hari Kamis dan Arsen rasa tidak ada mata pelajaran yang harus ia hindari atau guru menyebalkan yang harus dijauhi. Tapi entah kenapa Arsen benar-benar malas pergi sekolah, mungkin membolos dan nongkrong bersama Celcius seperti kemarin tidak buruk juga -pikir Arsen.

Omong-omong Arsen kini bangun dan di sampingnya terdapat kedua abangnya yang masih tertidur.

Shit

'Tunggu?!'

'APA?!!'

Arsen kini terkejut, ini pertama kalinya ia terbangun dan abangnya masih tertidur seperti ini. Selama empat hari tinggal dengan ketiga abangnya, Arsen selalu bangun sendiri dan ketiga abangnya sudah bangun lebih dulu dibanding Arsen. Arsen bahkan selalu tidur sendiri karena abangnya selalu belum tidur saat Arsen akan tidur. Dan yang lebih parah lagi, diantara mereka berempat masih saja ada rasa canggung saat mereka bersama. Maka dari itu setiap pagi ketiga abang Arsen itu biasanya sudah sibuk dengan persiapan masing-masing untuk hari itu. Dan Arsen bahkan tidak pernah sarapan bersama ketiga abangnya itu semenjak empat hari tinggal bersama mereka.

Okey, Arsen berpikir bahwa pagi ini cukup aneh. Well suasananya sangat asing bagi Arsen. Arsen lalu memutuskan akan mulai mendekati kakak-kakaknya untuk menjadi salah satu upaya agar Arsen dan kakak-kakaknya tidak selalu canggung dan berakhir dalam keheningan seperti sekarang ini.

Kini mereka bertiga, Theo, Askar, dan Arsen -Danthe tidak pulang semalam sedang duduk bersama sambil sarapan di meja makan yang terletak di satu ruangan dengan dapur. Well meskipun tidak ada yang bisa memasak, Ferdinan tetap menyediakan fasilitas ini.

"Bang"

Satu kata

Hanya satu kata yang Arsen ucapkan dan itu sudah cukup untuk menarik perhatian kedua abangnya, juga memecah diam yang cukup tak nyaman itu.

Kedua kakak Arsen lalu menatap Arsen secara bersamaan yang mana hal itu cukup mengecilkan nyali Arsen untuk sementara.

"Em bang, aku kayaknya sakit deh." Arsen sudah memutuskan untuk bolos saja hari ini. Jadi Arsen mencoba mencari alasan agar diijinkan dan tidak dicurigai oleh kedua kakaknya. Dan dengan sarapan bersama pagi ini, Arsen jadi punya kesempatan untuk mulai berakting.

Hening

Kedua abang Arsen masih diam, yah meskipun pusat perhatian mereka adalah Arsen. Theo dan Askar masih bingung bagaimana menanggapi seorang adik yang mengeluh sakit, ditambah mereka memiliki usia yang terpaut cukup jauh dan belum pernah berinteraksi selama masa tumbuh kembang Arsen. Setelah empat hari tinggal bersama, baru kali ini Arsen mengeluh apalagi mengeluh sakit, kedua abang Arsen sampai harus diam sejenak dan mengontrol diri setelahnya.

S h i t B l i n g ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang