NARENDRA || PART 20

1.5K 94 4
                                    

Budayakan vote dan komennya yah...

Biar makin-makin semangat lagi dan lagi aku nya...

Happy reading...

"Hallo, selamat siang tante. Ini saya Baron, temannya anak tante, Rendy. Kita sedang berada dirumah sakit, tempat tante bekerja. Tolong selamatkan pasien yang dibawa oleh Rendy tante." ucap panjang lebar Baron.

"..."

"Baik tante, terimakasih." balasnya.

Baron segera menemui Rendy, untuk memberi tahu, bahwa ia disuruh keruangan yang baru saja dibersihkan oleh perawat, yang berada dilantai dua.

Baron juga memberitahu Devan, bahwa Ravenna sudah dapat tempat rawat inap, dan sudah ditangani oleh Ibu nya Rendy.

"Dev." panggil Baron ragu sambil menggaruk tengkuknyaa yang tidak gatal.

Devan menoleh, tanpa menjawab sepatah kata dari Baron.

"Bisa ngobrol sebentar? Berdua." ucapnya hati-hati sambil melirik Yoan.

Kemudian Devan berjalan mengikuti Baron.

"Ravenna sudah dapat tempat, dan mungkin saat ini sudah ditangani oleh Ibunya Rendy." ucapnya.

"Gue harap, lo bisa maafin Rendy. Rendy gak sengaja ngelakuin semua ini, dia bahkan gak tau, kalau orang yang bertopi itu cewek, lebih parahnya lagi dia Ravenna,"

"Dan semua ini memang rencana Rendy. Dia nyesel udah ninggalin Ravenna dulu. Gue udah ngasih tahu dia, ka-"

"Gausah lo jelasin gue juga udah paham." potong Devan.

"Gue harap, lo bisa misahin Rendy sama Ravenna. Lo paham kan? Gimana posisi Ravenna saat itu. Kita dulu sahabatan nggak sehari dua hari doang,"

"Jadi lo paham, gimana sifat Rendy." sambung Devan.

"Sebisa mungkin Dev. Gue juga gak pengen masalalu Nana yang dulu terulang lagi." balas Baron.

"Apalagi sekarang, udah ada Narendra. Gue tahu, dulu Rendy pacaran sama Ravenna. Bahkan backstreet kan? Narendra yang sahabatnya aja sampai-sampai nggak tahu kalau Rendy punya pacar dulu, terkecuali saat itu si Angel. Bahkan sampai sekarang ini, Narendra ngga tahu kalau Ravenna mantannya Rendy." ucap panjang lebar Devan.

Baron mengangguk paham, apa yang dikatakan oleh Devan benar.

♧♧♧♧♧

"Apa yang terjadi?" tanya Hadi, Papah Narendra.

Narendra yang ditanya hanya diam, pandangannya kosong, Jevan menatap adiknya pun bingung.

Hadi menengok ke arah Jevan, "Jevan nggak ada ditempat pah." ucap Jevan.

"Jawab!!!" teriak Hadi yang membuat kaget istrinya, beriringan Narendra sadar dari lamunannya.

"Narendra gak tahu, kenapa tiba-tiba jadi tawuran, dan apa yang Narendra lakukan benar, menghajar orang yang bersalah." bela Narendra.

"Itu sama saja kamu salah!" bentak Hadi lagi.

Farensha, selaku Mamah Narendra menangis, "sudah mas." ucapnya.

"Tetap bela saja anak kurangajar mu ini." ujar Hadi lalu meninggalkan ruang keluarga.

Farensha semakin terisak, "tidak seharusnya kejahatan dibalas dengan kejahatan, apalagi dengan kekerasan. Mamah gak pernah ngajarin kamu seperti ini,"

"Yang kamu lakukan ini memang salah. Mamah harap, kamu bisa mengubah sikap kamu ini." lanjutnya, dan berlalu meninggalkan Jevan dan Narendra.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang