Sepulang sekolah, Jevan menjemput kekasihnya yang tak lain adalah Ghea Rahmadika. Mereka berbeda sekolah, walaupun begitu mereka masih menjaga hati satu sama lain.
"Lama ya nunggunya?" tanya gadis cantik yang kini menghampiri Jevan, tak lain adalah Ghea Rahmadika.
"Enggak. Selama apapun aku menunggu kamu, aku gak bakal bisa berpaling dari kamu walaupun nunggu lama. Dapetin kamu aja susahnya minta cium eh minta ampun," oceh Jevan dengan kekehannya.
"Gausah goda mulu deh," ucap Ghea sambil menarik hidung mbangir Jevan.
"Aku serius sayang," balas Jevan yang kini juga menangkup wajah Ghea.
"Iya deh. Yaudah, ayo pulang," rengek Ghea.
"Hem... cepet naik, nih pake helmnya. Pegangan yang kenceng ya, aku takut kalo kamu jatuh, apalagi jatuhnya dipelukan orang lain,"
"Cerewet banget si kamu, nih udah pegangan kenceng," kata Ghea sambil melingkarkan kedua tangannya dipinggang Jevan.
"Tambah cinta deh," ucap Jevan yang kini melajukan motornya.
Mereka kini menuju salah satu kafe yang dekat dengan arah rumah Ghea. Karena, Jevan ingin mengatakan sesuatu ke Ghea.
Motor sport berwarna hitam kini berhenti di depan kafe yang mereka datangi. Mereka segera masuk kedalam kafe tersebut.
Seorang pelayanan wanita kini menghampiri meja Jevan dan Ghea, serta menyerahkan buku menu."Kamu pengen apa sayang?" tanya Jevan ramah kepada gadisnya.
"Jus cappucino sama nasi goreng seafood," jawab Ghea.
Jevan mengangguk, lalu ia memberitahukan pesanan mereka kepada pelayan tersebut.
"Jus cappucino sama nasi goreng seafood dua ya mbak," ucap Jevan pada pelayan tersebut.
"Baik. Silahkan tunggu sebentar ya mas," balas pelayan tersebut dan berlalu pergi.
"Sayang," panggil Jevan.
"Iya, kenapa?"
"Aku mau cerita ke kamu, tapi sebelumnya aku minta maaf,"
"Kenapa minta maaf? Apa kamu jangan-jangan selingkuh dibelakang aku? Atau?-"
"Sssttt... aku gak pernah selingkuh dibelakang kamu, diem dulu ya,"
Ghea hanya menganggukan kepalanya, kini Jevan mengambil nafas dalam-dalam dan menghbuskannya pelan.
"Kemaren lusa aku kan ke supermarket pas pulang sekolah, gak sengaja ketemu sama cewek cantik, tapi lebih cantikan kamu sumpah,"
"Apa?!" sambar Ghea.
"Ih tenang dulu sayang, jangan cembukur,"
"Cemburu!"
"Iya itu maksud aku. Aku lanjut ya,"
Ghea mengangguk.
"Terus aku bayarin belanjaannya, soalnya dompetnya ga ada uangnya. Dan tubuhnya kek luka gitu, mungkin habis jatuh. Dan yang kedua, tadi pagi dia daftar di sekolah aku. Ketemu lagi deh, terus aku ngikut dia ke kantor kepala sekolah. Lalu pas dia hendak pulang kan niatnya ku mau nganterin, tapi dia nolak, mesti kalo aku ngomong, kamu gak akan percaya sama ini,"
"Apa?" tanya Ghea.
"Narendra tadi telat, dan aku gak sengaja ngikutin cewek itu. Dan mereka keliatannya udah saling kenal dan gak seperti biasanya si Naren mau boncengin cewek. Walaupun si Naren punya pacar banyak, tapi dia gak pernah tuh boncengin ceweknya,"
"Terus yang jadi pertanyaan aku, apa hubunganya cewek itu sama Naren?"
"Ravenna yang bakal ngerubah Naren menjadi Naren yang dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue," ucap Narendra. "Lo lagi lo lagi, Narendra. Dan lo nyuruh gue jadi pacar lo? Haha... jangan mimpi," ledek Ravenna. "Jaga ucapan lo. Lo harus jadi pacar gue," balas Narendra. "Gak. Gue gak mau," celetuk Ravenna. "Yaudah, kal...