NARENDRA || PART 19

1.4K 101 4
                                    

Budayakan vote dan komennya yah...

Biar makin-makin semangat lagi dan lagi aku nya...

Happy reading...





"Lo emang jadian sama Narendra?" tanya Leyla.

Ravenna masih diam, harus bagaimana dia menjawab, sebenarnya juga dia udah jadi kekasih Narendra, tapi mulut ingin berbicara terasa kaku.

"Rav, jawab jangan diem bae." sahut Cakra antusias.

"Gue ga tau," balas Ravenna.

"Kenapa? Lu ogeb banget, masa ga tau hubungan lu gimana?" ucap Leyla.

"Dia nembak gue secara tidak hormat." jawab asal Ravenna.

"Terus kalo nembaknya dengan cara terhormat gimana?" tanya Leyla yang benar-benar kepo.

"Pikir aja sendiri, gausah nanya-nanya ke gua." balas Ravenna.

"Aelah sinis amat ye Ravenna sekarang." sahut Cakra.

Ravenna hanya diam tidak menjawab. "Ingin rasanya aku menghilang dari spesies yang kepoan." batin Ravenna.

"Iya kalo jadian mah bagus. Ganteng sama cantik." Ungkap Cakra sambil mengkerlingkan matanya kearah Ravenna.

"Gue cantik udah dari lahir." Sahut Ravenna jengkel.

🌸🌸🌸🌸🌸


"Gue mau startegi kali ini berhasil, gue mau Narendra hancur sehancur-hancurnya." ucap Rendy.

"Kenapa lu pengen Narendra hancur, urusan lu kan udah selesai semuanya." sahut Baron.

"Memang semuanya udah selesai, dan gua sekarang juga udah selesai sama Angel. Disamping itu, gua pengen Ravenna balik ke gua."

"Gua nyesel, senyesel-nyeselnya. Gua dulu udah ngehina Ravenna, udah nyelingkuhin Ravenna. Gua nyesel ngelakuin itu semua. Gua ngga mau Ravenna sama Narendra menjalin hubungan. Gue pengen Narendra hancur." sambung Rendy.

"Lo sadar ngga sama omongan lo barusan, gua dulu udah pernah bilang, kalo lo endingnya bakal nyesel. Dan ini? Lo ngakui kalo nyesel. Gua tahu penyesalan datang diakhir, tapi semua sudah terlanjur. Lu harus rela." ucap Baron.

"Gue sadar, sepenuhnya gue sadar. Tapi gue emang ga rela kalo Ravenna harus sama musuh gue." balas Rendy sengit.

"Keras kepala emang." Batin Baron.

"Lo kabarin semua pasukan, kita langsung serang saja. Gue yakin keadaan nanti semakin kacau. Gue nantinya nyerang orang yang bersembunyi dibalik topi." lanjutnya.

Rendy kemudian mengambil samurai yang ia sembunyikan dibalik lemari yang biasanya ia gunakan untuk menyimpan senjata yang dipergunakan untuk tawuran.

"Sekarang!" ucap Rendy

Deruman montor menggema disepanjang jalan raya, arah menuju ke SMA Nusa Bangsa. Pasukan kali ini jumlahnya tidak sedikit, tapi sangat banyak.

Jam menunjukan 11.15, motor Rendy beserta anak-anak lainnya berhenti tepat didepan gerbang SMA Nusa Bangsa.

Terlihat satpam datang menemuinya, "Mau menemui siapa?"

Rendy tak menjawab, langsung saja dia menyerang Satpam tersebut, dan menyuruh temannya untuk mengikat dipohon.

"Pak Satpam maaf yah, bukannya kami tidak hormat, terlebih tidak sopan sama orang tua. Tapi kami ada urusan sama anak sini pak, maaf ya pak. Nanti kalau udah selesai kami lepasin bapak." ucap jenaka Baron.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang