"Bang, gue nebeng lo yah. Entar gue pulangnya naik angkot aja, dan maaf so-"
"Udah gausah dibahas," potong Kevin.
Mereka kini sedang sarapan, hanya mereka berdua. Sedangkan kedua orang tuanya masih berada di Madrid.
"Ayo," ajak Ravenna.
Kemudian Kevin berdiri melangkahkan kakinya untuk keluar, dan disusul oleh adeknya Ravenna.
"Yaela... main ninggal ae lo bang," gerutu Ravenna. Sedangkan Kevin hanya diam tak menjawab.
Ravenna kemudian membuka pintu mobil dan segera masuk kedalam sana.
Hening, tak ada yang memulai berbicara, bahkan situasi seperti ini tidak seperti biasanya.
Ravenna merutuki kesalahannya sendiri, karena ulahnya tadi malam. Ia merasa telah menghancurkan hati abangnya sendiri.
Tapi, jika difikir-fikir dia berkata yang sebenarnya, atas semua perilaku Rossa terhadap Kevin yang hanya memanfaatkannya saja.
Mobil Kevin kini telah berhenti dipelataran SMA Nusa Bangsa, yang tak lain tempat belajar dan mencari ilmu yang baru disekolah ini.
"Tiati ya, lo nanti pulangnya naik angkot," pesan Kevin.
"Siap bang," ucap Ravenna yang kini turun dari mobil.
Ravenna kini melangkahkan kakinya menuju ruang guru, karena ia belum tau hari ini ia masuk ke kelas mana.
Banyak pasang mata yang melihatnya kagum, keramahannya serta senyumnya kepada setiap murid di SMA Nusa bangsa.
"Itu cewek siapa ya cantik banget,"
"Murid baru kali yak,"
"Wah bisa-bisa dia dijadiin korban si badboy nih,"
"Leleh hati gue,"
Begitulah umpatan pada diri mereka.
"Kamu akan berada dikelas XI IPA 3, nanti kamu bareng saya," ucap Bu Fatma yang selaku wali kelasnya.
"Baik Bu," balas sopan Ravenna.
"Baiklah ayo," ajak Bu Fatma.
***
Suara bising terdengar dari kelas XI IPA 3, saat Bu Fatma dan Ravenna sampai didepan kelas tersebut.
Semua murid kini tiba-tiba berhenti dengan aktivitasnya saat melihat Bu Fatma dengan murid baru.
"Sudah capek kalian?" tanya Bu Fatma.
Semua murid masih diam dengan pikirannya masing-masing, dan banyak pasang mata tertuju kearah murid baru yang disamping Bu Fatma.
"Baik, disini Ibu akan memberitahu kalian, disamping Ibu murid baru. Ravenna, silahkan perkenalkan diri kamu," perintah lembut Bu Fatma.
Ravenna mengangguk kecil dan tersenyum ramah kearah Bu Fatma. "Perkenalkan nama saya Ravenna Zoya Aurellia, semoga kalian bisa berteman baik dengan saya dan membantu saya jika ada mata pelajaran yang belum jelas atau belum dapat saya mengerti. Kalian bisa memanggil say-,"
"Sayang," sambar cowok yang duduk disinggah sana yang bernama Cakra.
"Huuuuuu!!!" sorak seisi kelas
Bu Fatma hanya menggelengkan kepalanya melihat perilaku muridnya.
"Eh dasar peak, dia ngomong belum sampe selesai udah main potong pembicaraan lo!" bentak cewek tersebut yang bernama Leyla.
"Kenapa? Cemburu?" ejek Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue," ucap Narendra. "Lo lagi lo lagi, Narendra. Dan lo nyuruh gue jadi pacar lo? Haha... jangan mimpi," ledek Ravenna. "Jaga ucapan lo. Lo harus jadi pacar gue," balas Narendra. "Gak. Gue gak mau," celetuk Ravenna. "Yaudah, kal...