Budidayakan vote dan komen dung wkwk..
Biar semangat lagi akunya:))Happy Reading❣...
▪
▪
▪
▪
▪Narendra dan kedua temannya kini sedang nongki-nongki di kafe dekat SMA Nusa Bangsa.
"Gue harus bisa dapetin Ravenna," gumam Narendra
"Lu beneran masih suka, masih pengen berjuang?" tanya Yoan
"Iyalah, gue pengen dia sepenuhnya jadi milik gue," ucap Narendra
"Gue selalu dukung lu sahabat gue." sahut Devan.
"Thanks ya Dev, semoga aja dia nerima gue."
"Sekolah dulu yang bener lu, jangan pacaran terus nantinya kalo udah diterima si Nana." pinta Devan.
"Siap."
"Ya gue minta maaf ama lu semua, bukannya gue dulu gamau ngomong, apalagi kemarin-kemarin gue ga jujur ama lu Dev, kalo emang suka ama Ravenna, takutnya lu semua nikung gue."
"Susah banget dapetin tuh cewek, gua bela-belain setiap pulang sekolah disamping gerbang sekolahnya buat jemput dia. Tapi dia gak mau," sambung Narendra.
"Dia gadis yang beda," sambungnya lagi.
"Iya beda, sampe kakak lo Bang Jevan dukung banget lo sama dia," sahut Yoan
"Tapi jangan sampe lu sakitin Nana. Lu urusannya ntar sama gue kalo buat Nana nangis. Gue ga peduli mau sahabat atau orang lain."
"Kenapa?" tanya serentak Narendra dan Yoan.
"Gapapa. Intinya gitu aja Ren. Jaga bener-bener sahabat gue." pesan Devan
Sedangkan Narendra mengangguk, tanda ia setuju.
"Eh? Tunggu, tapi lu kok tau kalo bang Jevan dukung gue sama Ravenna? Apa lu dulu ngintip gue ya? Ngaku lu kambeng." selidik Narendra.
"Ga sengaja astaga, yang penting lu yakin, kalo lu bisa dapetin Ravenna." jawabnya Yoan.
Narendra hanya tersenyum.
"Gue ada rencana," cicit Narendra.
"Rencana apaan?" sahut Yoan.
"Lo lihat aja besok," balas Narendra dengan senyum merekah.
"Asal rencana lu ga bikin celaka Nana, Ren." ucap Devan dalam hati.
"Oh ya, tadi gue pulang, tiba-tiba ada Rendy." ucap Narendra.
"Seriusan?" tanya Yoan.
"Miyapaaa?" sahut Devan.
"Bego emang, serius. Keknya dalam waktu dekat-dekat ini bakal terjadi sesuatu." balas Narendra.
"Tawuran?" sahut Devan.
"Bisa jadi,"
"Bisa bahaya kalo Narendra tahu, jika Ravenna mantan Rendy." batin Devan.
❤❤❤❤
Pagi yang begitu cerah, serta langit menampakkan keindahannya dengan memperlihatkan warna yang membiru.
Narendra kini melajukan motornya untuk menjemput Ravenna, kesempatan ini tidak disia-siakan olehnya. Menurut Narendra ini salah satu cara agar dia bisa mendapatkan Ravenna.
Motor Narendra kini telah sampai dipelataran rumah Ravenna, ia segera turun dan langsung memencet tombol bel rumah Ravenna.
Ravenna yang sudah selesai sarapan pun heran, entah siapa yang pagi-pagi datang kerumahnya. Kalau pun Leyla mah, asal nyelonong masuk aja tuh anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue," ucap Narendra. "Lo lagi lo lagi, Narendra. Dan lo nyuruh gue jadi pacar lo? Haha... jangan mimpi," ledek Ravenna. "Jaga ucapan lo. Lo harus jadi pacar gue," balas Narendra. "Gak. Gue gak mau," celetuk Ravenna. "Yaudah, kal...