NARENDRA || PART 21

1.4K 81 3
                                    

Jangan lupa LIKE daan KOMENTAR ya sayang-sayang aku😘
.
.
.
.
.
.

"Sayang, gue tau kalo lo gamau disuapin sama si bangsat, makanya nasinya masih banyak. Jadi, biar gue aja yang nyiapin lo." nada Narendra santai.

"Oh... jadi mereka pacaran. Oke, gimanapun caranya Ravenna harus balik ke gue." batin Rendy.

"Lo kalo masih ada urusan sama gue, keluar." ajak Rendy.

"Apa mereka saling kenal?" batin Ravenna.

Narendra keluar, diikuti Rendy dibelakangnya. "Sepertinya lo udah kenal Ravenna, jauh sebelum gue kenal dia." ucap Narendra saat sudah diluar ruangan.

"Bukan urusan lo, gu-"

"Woy!!!" teriak Yoan sehingga menyela jawaban Rendy.

"Lo kok gak ngabarin gue?" tanya Yoan.

Narendra diam tak menjawab. Devan yang baru sampai diantara mereka pun mematung, "kenapa Narendra bisa ada disini?" batin Devan.

"Kenapa lo gak ngasih tau gue." tanya Narendra ke Devan.

"Bukannya gue gak mau ngasih tau lo, keadaan lagi seperti ini masalahnya." jawab Devan.

"Kenapa? Liat, gue berantem nggak disini? Pikiran lo jelek banget." balas Narendra dan berlalu meninggalkan teman-temannya.

Tanpa disadari juga, Rendy ternyata kembali keruangan Ravenna, "Lo makan ya walaupun sedikit, gue suapin." ucapnya.

"Lo kenal Narendra?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Ravenna. Narendra pun yang baru memasuki ruangan tersebut seketika menyahuti pertanyaan Ravenna sebelum Rendy menjawab, "Makan dulu. Gue yang nyuapin."

"Gue gak nafsu makan, mulut gue sakit." ucap Ravenna melirik Rendy. Rendy yang merasa mendapat lirikan tersebut merasa bersalah, karena semua ini kesalahannya.

Sungguh Rendy rasanya senang dilirik sedikit oleh Ravenna tapi rasa bersalahnya yang besar membuat hatinya pilu, "Gue minta maaf, gue gak tau kalo itu lo." ucapnya.

"Lebih baik lo pergi dari sini, semakin lo disini semakin sakit nanti pacar gue." sahut Narendra.

Devan, Yoan dan Baron menatap mereka penuh tanda tanya, drama apa ini. Batin mereka.

"Lebih baik kita keluar, Ren lo mending mandi ganti baju, lihat baju lo banyak darahnya." Baron mengatakan itu karena tidak tega dengan Rendy, ya walaupun Rendy bersalah telah memukul Ravenna habis-habisan.

"Rendy, lo bisa mandi disini. Lo pasti bawa baju ganti kan?" sahut Ravenna.

Narendra yang mendengarnya menatap tajam kearah Ravenna, bisa-bisanya kekasihnya itu habis dipukuli Rendy habis-habisan malah seenak jidat disuruh mandi dikamar mandi ruanganya.

Sedangkan Rendy mengulas senyum yang penuh arti kepada Ravenna, hal itu membuat Baron dan Devan bertatap muka. Dipikiran mereka hanya ada kata sebenarnya ada apa si ini. Bukannya Ravenna dulu sakit hati banget sama Rendy.

Tanpa menjawab Rendy segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ravenna tahu persis semua sifat, sikap Rendy seperti apa.

Dia juga tahu, Rendy selalu membawa baju ganti, kemanapun dia pergi.

"Kok Ravenna gitu?" pertanyaan Narendra kepada gadisnya itu. "Masa ngga dendam, kan si bangsat habis mukulin Ravenna." lanjutnya.

Ravenna menatap Narendra, memegang tangannya seakan menenangkan apa yang kini telah dipikirkannya.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang