Mari budidayakan VOTE dan KOMENTAR kalian ya... :))
Biar makin semangat aku nulisnya, dan gak kelamaan buat UPDATE...
●
●
●
●
●Selepas pulang sekolah, Ravenna membaringkan tubuhnya diatas tempat tidurnya.
Ia memikirkan Narendra, entah kenapa dia tiba-tiba memikirkannya.
"Huh..."
"Kenapa sifat Narendra hari ini begitu aneh? Apa dia punya rencana, jelek sama gue ya?" gumam Ravenna.
Ravenna mencoba memejamkan matanya, tiba-tiba saja bayangan Narendra muncul dipikirannya.
Segera ia mendudukan posisinya, "Ih kok kesel gua, kenapa mukanya si kampret muncul."
"Siapa?" tanya orang yang bersandar dipintu kamar Ravenna.
Ravenna pun kaget, "Ha?"
"Lagi mikirin Narendra ya..."
"Ng... ng... nggak!" bantah Ravenna.
"Cerita sini sama gua."
"Gausah kepo bang. Oh ya sejak kapan bang Aldo disini?"
Ya, orang itu adalah Aldo, "Sejak negara api menyerang." jawab sekenanya Aldo.
"Nanti malam ikut Abang keluar kuy, ngopi bareng." sambung Aldo.
"Nggak ah, enak rebahan dirumah." jawab datar Ravenna.
"Yaudah. Gue malam ini tidur dikamar tamu, besok pagi berangkat bareng." ucapnya sambil berlalu meninggalkan Ravenna.
"Eh... loh kok... si anying belum selesai ngomong udah ditinggal pergi." gerutu Ravenna.
●●●●●
Didalam mobil Ravenna merasakan hati yang berdetak cepat, entah kenapa dia perasaannya seperti.
Ia mencoba relax mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan, hal itu diperhatikan oleh Aldo, "Kenapa?" Aldo membuka suara.
"Gak tau, tiba-tiba perasaan gue ngga enak."
"Sesampai kantin, lu langsung beli minum yah, biar perasaannya bisa lega, gue gak bawa soalnya." ucap Aldo.
Ravenna hanya menganggukan kepalanya.
●●●●●
"Ravenna," teriak salah satu murid yang tak lain Cakra, teman sekelasnya.
"Iya, ada apa?" jawab Ravenna yang menghentikan kakinya, begitu juga Leyla.
"Bah, paling mau bareng tuh anak." sahut Leyla.
"Hahaha... tau aja lu beb." balas Cakra yang sudah mensejajarkan kakinya dengan mereka.
"Beb beb ndasmu!" ucap Leyla yang meneriaki Cakra. Demi apapun Cakra telah merusak mood Leyla dipagi ini.
Sedangkan Ravenna? Ia ngakak mendengarkan ucapan Leyla yang emosi itu.
"Udah deh, kalian ngapa sih? Berantem mulu kalo ketemu. Hahaha." cicit Ravenna.
"Dasar dudul." ucap Leyla kepada Ravenna, dan berlalu meninggalkan Ravenna dan Cakra.
"Yah ngambek dia." gumam Cakra.
"Lagi pms kali." sahut Ravenna.
"Yaudah, kuy lah ke kelas." ajak Cakra.
Mereka kini berjalan menuju ke kelas, banyak tatapan-tatapan menggoda ke arah Ravenna.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA
Teen Fiction"Lo harus jadi pacar gue," ucap Narendra. "Lo lagi lo lagi, Narendra. Dan lo nyuruh gue jadi pacar lo? Haha... jangan mimpi," ledek Ravenna. "Jaga ucapan lo. Lo harus jadi pacar gue," balas Narendra. "Gak. Gue gak mau," celetuk Ravenna. "Yaudah, kal...