Bagian 10

2.6K 172 2
                                    

Hinata dengan berkacak pinggang menatap tajam Gaara karena tak ingin mendengarkannya.

" Hey, merah! Kau jangan memotong pembicaraanku lagi ya! Atau akan ku tunjukkan siapa Hyuuga jika marah!" Ucap Hinata dengan kata-kata yang mendapatkan penekanan.

" Baik. Lanjutkan apa yang ingin kau katakan." Gaara dengan senyum tipis merasakan hawa tak enak dari Hinata yang marah, tak ingin buat masalah membuatnya harus mendengarkan cerita Hinata yang mengejek calon tunangannya Tayuya.

" Dulu pacarmu itu mempunyai geng dengan nama three girl yang sangat populer di sekolah kami. Merasa berkuasa membuat pacarmu itu sangat sombong dan mulai suka membuat ulah di sekolah, bahkan kepala sekolah kami saja sudah membuat orang tuanya datang 29 kali ke sekolah. Hingga akhirnya dia pindah karena pekerjaan orang tuanya."

" Kami lega mendengar dia pindah, namun kau tau ? Tak lama kemudian dia datang lagi ke Jepang, karena apa ? Karena dia tak ingin sekolah di luar negeri. Dia hanya ingin sekolah di Jepang. Dia pindah ke sekolah di mana kami ada, sakura, Temari, tenten, sumire, Namida, dan aku harus menghadapi bully dari gadis merah itu."

" Sampai sekarang kami sangat membenci dirinya. Dan kau.. kenapa kena jebakan perempuan itu ?, Sampai meninggalkan sakura yang masih mencintaimu sampai sekarang." Hinata menghentikan suaranya, melihat sakura yang meneteskan air matanya dan meninggalkan ruang tamu.

" Sungguh Gaara, aku jamin kau akan menyesal suatu saat nanti." Hinata dengan senyum miring mengejar sakura yang pergi meninggalkan ruang tamu.

" Oh, benarkah ?" Gaara membalas senyum miring Hinata dengan senyum khasnya, mendengar apa kata Gaara Hinata langsung berbalik dan mendorong tubuh Gaara kasar. Membuat laki-laki itu terjatuh ke lantai dengan mengeluh.

Semua orang bahkan Naruto berdiri dari sofa empuk mereka, seperti menonton drama tv di depan mata mereka, melihat Hinata yang marah dan Gaara yang dengan santai tak merasa bersalah.

" Apa maksud tindakanmu itu, nona ?" Tanya Gaara dengan bangkit dari lantai, menatap mata byakugan Hinata yang marah.

" Harusnya kau tau jika Tayuya adalah gadis yang bukan baik-baik, maka semua ini tak akan terjadi, Tuan."

" Kau benar-benar membuang waktuku." Berucap dengan santai dan membawa kopernya pergi ke kamar delapan. Gaara Benar-benar membuat Hinata kesal sekarang.

" Kami-sama, tolong jangan buat aku menjadi iblis dalam sekejap." Hinata meninggalkan ruang tamu dengan cepat, ruang tamu yang sebelumnya ramai kini hening, tak ada pembicaraan Dalam beberapa orang itu.

Lama-kelamaan semua orang merasa harus mengerjakan sesuatu membuat mereka meninggalkan ruang tamu.

.
.

" Kau baik saja ?"

Pertanyaan yang Hinata lontarkan membuat sang penjawab tersenyum, " aku tidak baik-baik saja." Jawab gadis merah muda dengan nada lirih.

" Sudahlah, sakura. Lupakan saja dia dan jalankan hidup dengan orang yang lebih baik, dia bahkan sudah memutuskan untuk bersama dengan orang lain." Hinata merangkul sakura, memberi gadis merah muda itu semangat.

" Aku tak peduli. Aku sudah mencintainya sejak pertemuan pertama kami, jika aku tau semua ini akan terjadi maka aku tak akan mencintainya." Ucap sakura dengan tangis yang pecah, ia tak peduli walupun Gaara tak mencintainya tapi ia sangat mencintai Gaara, dan itulah salahnya.

" Aku mengerti perasaanmu, percayalah. Tapi dengar aku sakura, dia tak mencintai dirimu dan kau tidak bisa seperti ini selamanya." Hinata merasa dia adalah sahabat sakura, dan sebagai sahabat maka dia harus memberi semangat dan nasihat pada sahabatnya ini.

" Aku percaya padamu Hinata. Kau sendiri tau, waktu itu Gaara mengemis untuk mendapatkan diriku, dia bahkan mengatakan akan bunuh diri jika aku tidak menerimanya sebagai pacar. Ingat ?"

Pertanyaan sakura dengan cepat membuat Hinata diam, pemilik nama Hyuuga ini hanya mengangguk tanpa suara. Sakura tersenyum miring melihat seseorang datang ke sana, sakura sudah mengumpulkan keberanian untuk melakukan sesuatu sekarang.

" Kenapa kemari ?" Tanya sakura cepat sebelum orang itu ingin berkata.

" Selama ini, hanya ada hubungan palsu. Aku tidak mencintaimu dan aku sudah bahagia dengan kakakmu. Mengertilah." Sakura seakan tertampar dengan kata-kata orang barusan yang tak lain adalah Gaara.

Plak!!

Ya, kalian tak salah baca. Sakura dengan cepat menampar Gaara setelah perkataan yang di katakan pemuda itu, Gaara terjatuh ke tanah dengan tamparan yang di lakukan sakura padanya, tamparan yang begitu kencang membuat Gaara meringis ketika mendapat bibir sebelah kirinya berdarah.

" Itu yang harusnya kau lakukan." Hinata tersenyum bangga, tak dapat ia rasakan bahagia dirinya saat ini.

" Aku menyesal telah mencintai dirimu, ketahuilah." Sakura tersenyum miring, dirinya seakan melihat kejadian masa lalu dimana dirinya menghabiskan banyak waktu dengan kekasihnya ini. Tapi sekarang dengan cepat dirinya harus melupakan dan harus menjalani kehidupan baru.

Seperti kata Hinata tadi, "Lupakan saja dia dan jalankan hidup dengan orang yang lebih baik" begitu kan kata Hinata tadi ? Maka sakura akan menjalankannya. Di mulai dari melupakan ( si panda gila ) ini.

" Sakura. Aku ingin menjelaskan sesuatu padamu. Aku tau kau masih mencintai diriku, tolong lupakan aku agar aku dan kau bisa hidup bahagia lagi." Sakura menatap tajam Gaara, dirinya merasa kali ini perkataan Gaara benar.

" Ya. Aku akan berusaha melakukan apa yang kau katakan barusan, tapi.. ingatlah bahwa aku sudah sangat membenci bahkan aku tak ingin mengenal dirimu lagi. Tolong berbuatlah seakan kita tidak saling mengenal." Setelah mengatakan itu sakura berjalan pergi dengan menggenggam tangan Hinata kuat, kali ini dalam perpisahannya sakura tak menangis, dirinya malahan sangat senang kali ini.


















TBC.

VOTE N COMMENT NYA JANGAN LUPA.

Ngomong-ngomong, author ingin tau pendapat kalian.

Author lagi bikin PDF nih sekarang.

Sekarang masih baru bikin. Mungkin ceritanya akan berbeda, ( yang jelas lebih bagus, tertata, rapi, dan mudah di pahami ).

Jadi ? Apa pendapat kalian ?.

Comment ya.








TIDAK SENDIRI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang