Bagian 29

1.6K 72 7
                                    

TOK... TOK... TOK...

Sakura berjalan masuk kedalam apartemennya, dengan senyum Sakura membalas lambaian tangan yang Hinata berikan padanya.

" Kau belum tidur?" Hinata tersenyum sambil berjalan ke arah Sakura. " Aku menunggumu, Jidat!" Ucap Hinata sambil mengacak-acak rambut merah muda Sakura.

Sakura berjalan sambil memakai piyama pink miliknya, sambil duduk di kasur Sakura memikirkan apa yang Sasuke rasakan ketika ia meninggalkan dirinya tanpa jawaban.

" Hey, what happened?" Hinata berjalan ke arah Sakura yang terdiam dengan banyak pikiran. " Kau tau, Hinata-chan? Sasuke-kun mengatakan agar aku menjadi kekasihnya. Dia bilang aku tipenya, apa yang harus aku lakukan?" Hinata terdiam sekarang, ia sungguh terkejut mendengarnya.

" Kenapa kau diam? Aku serius, aku tidak main-main... Apa yang akan kulakukan?!" Sakura berteriak sambil tersenyum lebar, perlahan air matanya jatuh ketika ia terduduk lemas di lantai.

" Aku trauma, Hinata-chan... Hiks... Apa yang akan kulakukan? Jujur aku menyukainya. Namun, jika ia melakukan apa yang Gaara lakukan, aku akan hancur berkeping-keping!" Sakura menangis, dengan lembut Hinata memeluk Sakura dan menenangkan dirinya.

" Sasuke adalah pemuda baik-baik, aku sudah melihat latar belakangnya, dia anak keluarga kaya raya, sejak kecil ia sekolah di luar negeri, ia mandiri, sikapnya kepada gadis juga tak pernah kasar. Bahkan, Sasuke tak pernah mencampakkan wanita. Mungkin kau bisa percaya padanya." Sakura menghapus air matanya, dengan senyum lebar Sakura memeluk Hinata erat.

" Kau sampai melakukan hal itu demi diriku, Hinata-chan?" Hinata tersenyum lebar, " Aku sudah sedikit curiga ketika kita bertemu dengannya di villa. Jadi, Naruto-kun membantuku menyelidiki seluruh cerita kehidupannya." Sakura semakin menyayangi Sahabatnya itu, dengan senyum lebar sakura merebahkan tubuhnya ke kasur yang empuk.

" Jujur, aku tak sabar bertemu dengannya..." Sakura memeluk erat selimutnya, sambil memikirkan wajah tampan pemuda itu.

" Cepatlah move on!!" Ucapan Hinata sungguh membuat Sakura berapi-api, dengan kesal gadis berusia 20 tahun itu melemparkan guling dan bantal empuknya kepada Hinata yang sedang cengar-cengir.

.
.
.

Perlahan kedua mata Emerald cantik itu terbuka, sambil menatap ke arah cermin Sakura tersenyum lebar ketika ia mencium bau masakan lezat.

" Hinata-chan memasak. Astaga!!" Sakura sungguh bersemangat, bau masakannya sangatlah lezat yang mana membuat Sakura seketika lapar.

Ketika Sakura berjalan ke meja makan, ia melihat Hinata yang melambaikan tangannya sambil menaruh masakannya yang baru saja jadi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TIDAK SENDIRI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang