Bagian 13

2.2K 118 2
                                    

Paginya sakura bangun dengan rasa lelah yang menyelimuti, mengusap matanya saat ingin bangun. Melihat ke arah cermin, " ini tidak baik." Melihat matanya terlihat cukup bengkak dengan warna hitam menyelimuti.

Sebelum mandi sakura menyadari satu hal, mana Sasuke ? Yah, Sasuke terlihat tidak ada di kasur. Mungkin saat ini tengah sarapan bersama yang lain.

Sakura mandi dan dengan cepat pergi keluar kamar, melihat semua orang tengah ada di ruang tamu dengan kesibukan masing-masing.

" Hina-chan ada dimana ?" Tanya sakura tanpa basa-basi, melihat Temari yang menoleh sambil mengacuhkannya membuat sakura kembali mengulang pertanyaan sama pada tenten.

" Hina-chan mana ?"

" Hina-chan ? Maksudnya Hinata ?" Tanya tenten yang terlihat tak mengerti.

" Bukan, mata hantu!" Sakura kesal, melihat tenten dan Temari yang tak mengerti padahal ia sudah mengunakan panggilan itu dari dulu.

" Oh... Dia ada di kamar, dengan siapa tebak ?" Ucap tenten yang membuat sakura kesal.

" Kenapa tidak langsung saja ?!" Bangun-bangun di pagi hari niatnya bisa santai dengan kopi, eh.. malah emosi karena punya teman yang suka bicara berbelit-belit.

" Iya, iya.. dia ada di kamar dengan Naruto. Dan kau mau apa ? Mau kopi ?" Tanya tenten yang membuat kemarahan sakura sedikit mereda.

" Tidak perlu, aku sudah tidak suka kopi." Ucap sakura pelan menjawab pertanyaan tenten.

" Oh ya, Hinata dan Naruto bilang tidak usah masak. kita akan beli makanan hari ini." Melihat sakura yang menuju dapur membuat tenten teringat pesan yang ingin dikatakan Hinata pada sakura.

" Begitu ? Baiklah, aku akan sangat santai hari ini." Sakura tersenyum manis dan berjalan ke arah kamarnya dengan berniat memasang tv dan bersantai seharian.

Saat dirinya melewati kamar Hinata, pintu kamarnya terbuka dan nampak lah Hinata yang melihat sakura.

" Kau sudah bangun ? Kapan ?" Tanya Hinata yang terlihat binggung, tadi pagi Hinata mengetuk pintu kamar sakura dan ternyata gadis musim semi itu masih tertidur. Karena Hinata tak mendengar suara pintu terbuka jadi dirinya merasa binggung.

" Dari jaman Fir'aun pun aku sudah bangun!" Ucap sakura dengan nada yang terlihat kesal.

Bagaimana tidak ? Dari tadi sakura sudah ribut di ruang tamu dan bahkan gadis byakugan ini tak mengetahuinya ?.

" Hehe... Maaf, jidat."

Sakura berniat melangkah dari sana namun dengan cepat Hinata menghentikan langkahnya dan mengatakan, " aku ada ide, sana ke ruang tamu. Aku akan memberitahu di sana." Ucap Hinata dengan senyum misterius.

" Menganggu saja."

" Terima kasih atas pujiannya, Nona Haruno."

Sakura berjalan dengan kesal ke arah ruang tamu, dari belakang Hinata dan Naruto mengikuti kemana sakura melangkah.

Saat tiba sakura melihat ternyata semua orang tengah menatapnya, " apa ?" Tanya sakura sambil menggaruk kepalanya.

" Hinata bilang suruh semua orang berkumpul pukul 08.00, jadi kami berkumpul." Jawab Sasuke sambil melihat ke arah belakang sakura, melihat Hinata dan Naruto yang datang.

" Sebenarnya ada apa ?"

" Aku mau berenang, kalian ikut atau tidak ?" Tanya Hinata cepat, tak mau basa-basi.

" Berenang ? Pasti asik, Aku ikut." Tenten bersorak seperti anak-anak yang mendapat permen.

" Di mana kita akan Berenang, Hinata-chan ?" Tanya sakura lembut, lama sekali sakura tidak berenang membuatnya sangat ingin merasakan sentuhan air pada kulit lembutnya.

TIDAK SENDIRI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang