Bagian 20

1.8K 100 4
                                    

" Kita dipecat, Hinata."

Deg!

" WHAT??!!!!"

Hinata syok berat, matanya mulai berkaca-kaca dan itu membuat Sakura merasa bersalah, " Maafkan aku, ini semua salahku."

" Seandainya saja aku masuk lebih cepat pasti kita berdua tidak mendapatkan surat pengunduran." Sakura meneteskan air mata, sementara Hinata hanya diam dengan memandangi surat yang Sakura berikan.

" Astaga.. hiks.. hiks.." Sakura menangis, sementara Hinata hanya diam dan melihat kelakuan Sakura.

" Hey, apakah ini sungguh-sungguh? Aku dipecat?" Sakura hanya menatapnya kemudian mengangguk, " Apakah kau berpikir aku berbohong?" Hinata menggeleng.

" Baiklah, berarti kita berdua dipecat? Kalau begitu bagus!" Sakura terdiam, dia syok mendengar kata-kata Hinata yang tidak sedih, dengan senyum lebar Hinata merobek surat-surat itu.

" A- apa yang kau katakan?" Sakura hanya terdiam ketika Hinata berjalan ke arahnya sambil tersenyum lebar.

" Aku akan segera menikah, Sakura. Menurutmu apakah suamiku akan menyuruhku bekerja? Tidak, kan? Maka dari itu, sebenarnya aku ingin mengundurkan diri kemarin, tapi.. karena surat ini sudah datang, aku bahagia sekali."

Sakura hanya terdiam, mata emerald itu berkedip lucu, Hinata dengan senyum manis berjalan mengambil surat-surat yang tadi dia robek-robek, dengan cepat gadis itu merobeknya hingga berkeping-keping dan membuangnya ke tong sampah.

" Beres!!" Dengan senyum manis gadis bermarga Hyuuga itu berjalan ke arah ruang tamu, " Sakura-chan, kemari, aku ada hadiah kecil." Sakura mengangguk dan berjalan mendekati sahabatnya.

" Hadiah? Apa? Apa yang ingin kau berikan kepadaku?" Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya, " Ini kejutan, mengertilah."

" Hmm.. boleh aku menebak? Aku sangat-sangat penasaran." Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya tidak setuju, " Tidak Sakura-chan, ini kejutan, kau tidak boleh tau." Hinata menyerahkan sebuah kotak, Sakura tersenyum manis dan mengambil kado berwarna merah muda itu dan duduk di sebelah Hinata.

" Tunggu dulu, apakah Naruto juga mengetahui kata sandi apartemenku?" Hinata mengangguk, dan Sakura hanya tersenyum, " Boleh aku buka?" Hinata menepuk jidatnya sendiri.

" Baka!! Itu memang milikmu, untuk apa kau tanya kepadaku?" Sakura tersenyum manis, kemudian menatap kado yang besar di depan matanya itu, saat ini ia menebak banyak sekali, sepatu? Dress? Baju? Celana? Dompet? Ponsel? Laptop? Kamera? Entahlah, Sakura tidak yakin sama sekali.

Sakura mulai membuka, hatinya berbunga-bunga saat ini, dia sangat-sangat senang mendapatkan hadiah dari sahabat setianya itu.

" WOW!!" Sakura terkejut, sangat-sangat terkejut melihat hadiah yang baru setengah terbuka, Sakura hanya memandangi Hinata dan wanita itu tersenyum manis, " Lanjutkan membuka, kau akan menyukainya." Sakura mengangguk.

Mata emerald itu membulat sempurna, " I- ini sangat-sangat indah, Hinata-chan." Hinata tersenyum lebar, " Ya, kan! Sudah kuduga, kau pasti sangat-sangat menyukai hadiahku." Sakura memeluk Hinata lembut, pelukan hangat yang dibalas Hinata yang membuat persahabatan mereka semakin erat.

" Aku sangat menyukainya," Sakura menunjukkan hadiah yang Hinata berikan, kemudian memakainya.

" Bagaimana? Cocok tidak?" Hinata terlihat berpikir, kemudian mata keturunan Hyuuga itu melihat dari atas sampai bawah.

" Kau tau tidak? Aku merasa sangat senang saat hadiah itu cocok kepadamu." Sakura tersenyum manis, dan melihat penampilannya dari kaca, dia sangat-sangat cantik mengunakan high heels itu.

TIDAK SENDIRI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang