" astaga, sangat nyaman."
Para gadis sangat menikmati perasaan yang mereka rasakan saat ini. Damai dan Nyaman yang sangat menyenangkan.
" Di tambah, jus jeruk nya sangat segar dengan es batu besar yang melingkar di gelas." Ucap Temari senang.
Tap... Tap... Tap...
Suara kaki gadis yang melangkah membuat semua pandangan mengarah kepadanya.
Tayuya datang dengan mengunakan pakaian renang, tak lupa senyum miring khasnya membuat para gadis mulai tak suka.
" Hey, mau apa kau disini ? Tamu tak di undang." Ucap tenten sinis, melihat Tayuya pikirannya sudah buruk. Apalagi gadis itu pembawa masalah.
" Aku juga gadis, apa salahnya ingin berenang bersama kalian ? Apalagi adikku ada disini bersama kalian." Balas Tayuya dengan wajah berpura-pura melas.
" Aku bukan adikmu. Kau yang bilang begitu, kan ? Dasar, wanita tak jelas." Sakura dengan kesal berkata apa yang ada di benaknya, sakura sudah tak peduli walaupun ia harus bersikap manis. Hanya ada rasa benci yang sakura rasakan pada Tayuya saat ini.
Tayuya yang mendengar perkataan sakura hanya menatap gadis itu sinis dan tajam, melihat Tayuya yang mantapnya begitu membuat sakura menaikkan alisnya.
" Kau menatapku, bocah bodoh ?" Dengan kata-kata yang mendapat penekanan membuat Tayuya sangat kesal pada sakura.
Tayuya berjalan cukup cepat ke arah sakura yang berada di pinggiran kolam, Hinata yang merasakan firasat tak enak langsung berdiri dan mendatangi Tayuya.
Gadis itu sudah terbawa emosi. Mendatangi sakura dan langsung menjambak rambutnya kencang.
" Apa maksudmu, hah!?" Bentaknya kesal, sementara dari belakang Hinata sudah mendorong Tayuya jatuh ke kolam membuat gadis itu basah kuyup.
" Siapa yang kau ajak bicara, nona ?" Tanya Hinata kesal, jangan main-main dengan Hinata kalau sudah marah.
" Jangan akut campur! Mata hantu jelek." Tayuya tak terima mendapat perlakukan seperti itu dari Hinata, membuatnya sangat marah dan juga kesal.
" Oh... Gadis Haruno ini kesal ya ? Gadis kecil gak boleh menghina yang lebih tua, apakah ibumu tidak pernah memberi nasihat seperti itu kepada anak nakalnya ini ?" Tanya Hinata dengan senyum lebar membuat Tayuya sangat marah.
" Jangan bawa-bawa ibuku dalam hal ini!!" Ucap Tayuya kesal sambil berjalan keluar dari kolam.
Sakura yang melihatnya hanya tersenyum miring, setelah mengetahui segalanya sakura benar-benar merasa tak ingin punya hubungan dengan Tayuya, membuat sakura sangat bahagia jika Tayuya di permalukan di depan umum.
" Kau!" Tunjuk Tayuya, " ada apa dengan senyummu itu ?" Tanya Tayuya kesal melihat sakura yang tersenyum meremehkan padanya.
" Yang punya mulut kan aku, kenapa gak boleh senyum ? Mulut juga mulut aku kok seenaknya aja ngelarang ini dan itu!" Ucap sakura kesal sambil mendorong Tayuya kembali ke dalam kolam.
Byur!....
Tayuya merasa sangat malu di permalukan seperti ini membuatnya langsung bangkit dan ingin pergi, tapi sebelum itu.....
" Hey... Mau kemana ? Bocah bodoh, jangan pergi begitu saja dong.. aku juga belum balas dendam lho... Kan sayang kalau kesempatan di sia-siakan." Tayuya teringat sesuatu akan perkataan yang tenten katakan padanya.
Kejadian 2 tahun yang lalu.
Seorang gadis menunduk saat wajah dan rambutnya terkena siraman air, rambutnya yang hitam berubah menjadi putih seperti salju karena terkena tepung.
Tenten, gadis malang itu di bully oleh geng Tayuya setiap hari. Gadis itu hanya bisa menangis, memang ia bisa apa ? Kalau melawan hukumannya akan semakin berat setiap hari. Jika tidak melawan rambutnya akan hangus setiap hari jika terus menerus mendapat tepung dan api.
" Hiks.. hiks.. "
" Hei, Tayuya! Kami sudah selesai. Jika kau mau... cepat lakukan padanya." Ucap chocho, gadis gemuk yang suka makan itu menjadi geng Tayuya yang setiap harinya mendapat makanan dari rampasan anak-anak tak bersalah.
" Tentu saja, aku sudah menunggu. Kan sayang kalau kesempatan di sia-siakan.." tenten mengingat perkataan itu sampai sekarang, gilirannya untuk balas dendam membuat Tayuya sekarang sangat takut.
{FLASHBACK END}
" Ma- maaf.. " ucap Tayuya gemetaran sampai rambutnya yang basah bergoyang kesana dan kemari.
" Kau bilang apa, bocah bodoh ? Aku tidak dengar apa-apa lho.." tenten berjalan semakin dekat ke arah Tayuya. Tak hanya tenten yang menghampiri gadis itu, Temari juga dengan senang hati ingin terlibat.
Menjadi korban bully membuat tiga gadis itu terlihat sangat mengerikan di mata Tayuya.
" To- tolong... Maafkan aku, aku mohon." Ucap Tayuya memelas dan gugup membuat tenten dan dua gadis dibelakangnya semangat.
" Kau tau, aku sudah menunggu ini sejak lama. Pembalasan tetaplah pembalasan, kan ? Dendam juga tetaplah dendam." Temari dengan senang menarik rambut Tayuya membuat pemiliknya meronta sakit.
" Hey, Temari! Itu bagianku jangan di rebut dong!" Dari dekat Hinata dan sakura hanya menjauh mendengar teriakan sakit Tayuya dan kesenangan para gadis yang sedang ingin balas dendam.
" Cu~~~"
Perkataan sakura terhenti ketika melihat tangannya di cegah oleh Hinata.
" Mereka adalah gadis yang sedang sakit hati, jangan di ganggu. Lagipula kan cuma sebentar, biarkan saja!" Ucap Hinata membuat sakura mengangguk.
Sementara itu....
" Hey... Stop!!!" Teriakan sakit Tayuya membuat tiga gadis di depannya malah semakin semangat,
Apa yang di lakukan Tayuya dulu benar-benar membekas di hati para gadis, tak ada yang memaafkannya ( karena Memang gadis itu gak pernah minta maaf!!! ) Karena itu sekaranglah saatnya membalas dendam ~ pikir Temari dan tenten yang tengah asik menjambaki rambut merah itu.
TBC.
WOW.....
AKHIRNYA KETEMU IDE YANG BAGUS UNTUK DI JADIKAN DALAM BAGIAN 14 INI.
VOTE N COMMENT NYA JANGAN LUPA YA GUYS, TERUS DUKUNG AUTHOR DAN BAGIKAN SARAN BERGUNA KALIAN AGAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT.
GAK SABAR NUNGGU YANG SELANJUTNYA, YA ?
SABAR, ORANG SABAR KAN DISAYANG ALLAH. JADI HARUS SABAR KALAU NUNGGUIN CERITA INI UPDATE.
KARENA AUTHOR MEMANG MALAS NULIS ~ 1
DAN YANG KEDUA KARENA MEMANG KALIAN KASIH VOTE NYA SEDIKIT, BIKIN SEDIH.... HUHUHU...
![](https://img.wattpad.com/cover/196676563-288-k479316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK SENDIRI✓
Dla nastolatkówJudul awal : Muzai Judul selanjutnya : Hitorijanai [Muzai] Judul sekarang : [TIDAK SENDIRI] Setelah merasakan patah hati dari Gaara, Sakura tak ingin mengenal yang namanya pria. Mempunyai seorang kakak perempuan yang jahat membuat sakura juga merasa...