Tiga kamar telah terpilih, tinggal beberapa lagi kamar dan setelah itu semuanya bisa tidur dengan nyenyak.
Saat kamar ke empat di buka, Hinata langsung melihat ke kanan dan ke kiri. Matanya terus saja melihat.
" Kamar ini untuk Sasuke dan sakura, jika kalian tak suka kalian bisa menolak " Hinata berucap dengan suara cukup keras, sakura dan Sasuke yang mendengarnya hanya mengangguk.
" ini kamar yang cocok untuk kalian " Naruto juga setuju, melihat kamar ini yang begitu besar dan cocok untuk keduanya.
" Baiklah. Tidak ada penolakan. Berarti kamar ini milik kalian " Hinata dengan senang menutup kembali pintu kamar itu dan berjalan ke arah kamar selanjutnya.
" Kamar kelima tampaknya bagus " Temari yang mulai malas hanya memasang wajah datar nya dan berjalan mengikuti Hinata.
" Baiklah. Um... Siapa yang ingin mengambilnya ?"
" Kamar ini milikku !" Shikamaru dan Kiba langsung saja menyerbu kamar ini, tampaknya keduanya bertengkar ingin memiliki kamar ini.
" Hei kalian berdua. Jangan bertengkar kalian, lagipula kamar ini kan milik kalian berdua juga " Hinata hanya tersenyum miring dan menutup pintu, membiarkan keduanya yang hanya saling memukul dengan bantal.
Selanjutnya di kamar keenam, Hinata yang sudah mendapatkan kamar hanya melirik Temari dan yang lain.
" Ku ambil kamar ini !" Teriak Temari dengan kencang.
" O- oh.. baiklah, ambil dan bersenang-senang lah. " Hinata yang kaget mendengar ucapan keras Temari hanya menggaruk kepalanya.
" Aku sudah lelah. Serius ! Lanjutkan saja sendiri, lagipula kamar selanjutnya yang terakhir kan ? Jadi siapa yang belum dapat ambil saja " Hinata berucap panjang lebar lalu pergi bersama Naruto.
" Selamat malam !" Naruto yang mendapat tarikan pada tangannya hanya melambai pada beberapa orang di sana.
" Baiklah. Sepertinya semua sudah dapat kamar, jadi.. selamat malam " sakura menguap dan langsung saja melangkah ke kamarnya.
.
.
.Sakura melangkah keluar dari kamar mandi setelah ia memakai baju tidurnya. Melihat ada sasuke di atas kasur tak membuat sakura malu sedikitpun untuk melangkah dan tidur.
" Sudah mengantuk ?" Tanya Sasuke sambil menaruh hp nya dan mengangkat selimut. Berbalik ke arah membelakangi sakura dan mencoba tidur.
" iya sudah. Walaupun aku tidak mengantuk aku akan mencoba tidur " sakura dengan mata setengah terpejam mengoceh sendiri.
" Boleh tanya sesuatu ?" Sasuke yang mulai bernada serius duduk di tepi kasur sambil menatap sakura.
" Hm.. apa ?" Sakura membuka matanya dan menatap Sasuke, duduk dengan jarak 1 meter dan mendengarkan pria itu bicara.
" Wa- waktu itu kenapa kau menangis ?masih ingat ? Saat pertemuan pertama kita." Sasuke mencoba mengetahui apa yang waktu itu sakura rasakan, ingin tau saja, apalagi waktu itu sakura benar-benar terlihat sedih.
" Lupakan. " Ucap sakura dengan membalikkan badannya dan kembali menutup mata.
" Hey, dengarkan aku, "
Sasuke merasa bersalah sekarang, apalagi mendengar sakura berkata " lupakan " membuatnya merasa pasti ada yang salah dengan kejadian tersebut.
" Baiklah lupakan saja. Bukankah kita teman ? Ayolah... " Sasuke mencoba mencairkan suasana melihat sakura yang tidak bergeming di tempat membuatnya khawatir.
Sakura yang mendengarnya dengan perlahan ia duduk di samping sasuke dan mulai menceritakan apa yang saat itu terjadi.
" Bukan begitu. Sebenarnya waktu itu aku baru saja putus dengan kekasihku ! Dan... Aku tidak ingin mengingatnya lagi "
Dengan meneteskan air mata sakura menceritakan segalanya, di mulai dari masalah kakaknya hingga pacaran selama dua tahun dengan Gaara.
" Aku mengerti perasaanmu " Sasuke membelai rambut pink sakura dengan lembut, sangat tidak tega melihatnya menangis dengan sesenggukan, membuatnya iba.
" Maafkan aku " Sasuke mengambil segelas air dan memberikannya pada sakura, sakura menerimanya dengan masih meneteskan air mata.
" Kau tidak salah.. hiks, "
" Semua salah Gaara, "
" Aku benci dia !"
.
.
.Pukul 06.17
Sakura membuka matanya dan melihat ia tengah tidur di lengan Sasuke, ia kembali mengingat kejadian semalam dengan rinci.
" Bodohnya aku. " Gumam sakura dengan perlahan bangun dari kasur, ia merasa sangat bodoh mengingat jika ia terlalu rinci dan detail menceritakan kisah nya pada Sasuke.
" Kau sudah bangun ?" Sasuke dengan mengucek matanya menatap sakura dan melipat selimut yang ia pakai.
" Lupakan kejadian semalam " sakura yang semakin merasa malu mulai bicara mengenai apa yang ia rasakan.
" Hah.. semalam ? Memang apa yang terjadi semalam ? Aku tidak ingat apa-apa " Sasuke seperti orang mabuk mulai berbicara bohong pada sakura, dirinya tak mau membuat sakura menangis lagi.
" Be- benarkah ?" Sakura yang merasa aneh masih mencerna kejadian semalam " apa itu mimpi ?" Sakura bergumam dengan nada cukup kesal.
" Iya, itu mimpi ! Aku saja tidak tau apa yang terjadi. Kurasa kau bermimpi dengan semangat. Memang apa yang terjadi semalam ?" Sasuke mencoba bercanda agar tidak terlihat terlalu sedih.
" Hah.. semalam ya ? Aku lupa. Aku juga lupa ! Lupakan saja, ya ?" Sakura dengan jalan yang kikuk mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi.
" Hahaha.. "
" Sekali lagi aku minta maaf sakura "
Sasuke dengan menampakkan wajah sedih menatap sakura yang tengah ada di kamar mandi, dirinya masih merasa bersalah.
mengingat kejadian semalam yang membuat sakura menangis.TBC.
VOTE N COMMENT NYA DITUNGGU.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK SENDIRI✓
Fiksi RemajaJudul awal : Muzai Judul selanjutnya : Hitorijanai [Muzai] Judul sekarang : [TIDAK SENDIRI] Setelah merasakan patah hati dari Gaara, Sakura tak ingin mengenal yang namanya pria. Mempunyai seorang kakak perempuan yang jahat membuat sakura juga merasa...