" Hinata?"
" Ya?"
Gadis berusia 20 tahun itu menoleh karena mendengar suara yang begitu tak asing di pendengarannya.
Dengan senyum lebar Hinata berjalan ke arah kasir sambil membawa kue tart tadi.
" Beli kue tart di sini?" Sakura tersenyum sambil mengangguk.
" Ya!"
Dengan langkah pelan Sakura dan Hinata perjalan menuju keluar dari tempat itu, mereka berdua tersenyum ketika melihat dua kue tart mereka yang indah.
" Kue tart kita akan dibawa ke dalam mobilku. Petugas-petugas itu akan melakukan tugas mereka dengan baik." Hinata menatap dua petugas yang ia minta untuk membawakan kue tart tadi kedalam mobilnya.
" Akan menjadi kejutan menyenangkan untuk Ino, aku yakin dia akan menyukainya." Ucap Sakura dengan senyum lebar dan mata yang berbinar-binar.
" Ngomong-ngomong, aku ingat pemuda yang kau bicarakan tadi di mobil, Uchiha Sasuke, Kan?" Sakura tersenyum lebar mendengar Hinata yang sudah mengingatnya.
" Kenapa kau membicarakannya? Ada masalah dengannya?" Hinata bertanya dengan serius.
" Tadi... Saat aku ke rumahnya Ino, aku melihat Uchiha Sasuke tengah berbincang-bincang dengan Ino. Katanya Ino cuma kebetulan. Tapi tetap saja menurutku janggal!" Hinata mengangguk mengerti.
" Dia itu yang mempunyai Villa. Astaga, beruntung bagi siapapun yang akan menjadi istrinya. Dia bisa memimpin perusahaan ayahnya, dia muda, tampan, kaya, baik hati~~"
" Dan playboy!" Potong Sakura dengan sinis yang menghentikan pujian-pujian yang diberikan oleh Hinata.
" Kau ada masalah dengannya?" Mendengar suara sinis Sakura membuat Hinata tersenyum miring.
" Lihat saja dia.. kemarin satu kamar dengan diriku, setelah itu Ino dan Hyuuga Shion.. entahlah korbannya siapa lagi." Sakura berucap tak senang atas perlakuan pemuda itu yang suka mendekati gadis-gadis cantik.
" Sakura, jangan berburuk sangka dulu. Lagian Ino sudah bilang itu kebetulan, memang sih dia dengan Shion kemarin saat di pesta. Tapi bukan berarti dia playboy!" Ucap Hinata yang terkesan membela.
" Kau terus saja membelanya! Sudahlah, lupakan saja." Sakura menghela nafas panjang melihat tingkah sahabatnya yang terlihat selalu saja membela orang tampan.
" Kapan Ino datang? Kita sudah menunggunya sejak lama bukan?" Sakura menatap ratusan orang yang sudah lama mondar-mandir didepan mata emerald cantiknya.
" Dia bilang sebentar lagi juga datang. Entahlah." Hinata tersenyum manis menjawab temannya. Dengan tak sabaran Sakura terus saja menatap orang-orang yang berlalu-lalang itu.
Senyumnya mengembang sempurna kala melihat seorang wanita dengan anggun melangkah mendekati mereka berdua dengan melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK SENDIRI✓
Genç KurguJudul awal : Muzai Judul selanjutnya : Hitorijanai [Muzai] Judul sekarang : [TIDAK SENDIRI] Setelah merasakan patah hati dari Gaara, Sakura tak ingin mengenal yang namanya pria. Mempunyai seorang kakak perempuan yang jahat membuat sakura juga merasa...