Bagian 27

1.3K 76 0
                                    

" Hinata?"

" Ya?"

Gadis berusia 20 tahun itu menoleh karena mendengar suara yang begitu tak asing di pendengarannya.

Dengan senyum lebar Hinata berjalan ke arah kasir sambil membawa kue tart tadi.

" Beli kue tart di sini?" Sakura tersenyum sambil mengangguk.

" Ya!"

Dengan langkah pelan Sakura dan Hinata perjalan menuju keluar dari tempat itu, mereka berdua tersenyum ketika melihat dua kue tart mereka yang indah.

" Kue tart kita akan dibawa ke dalam mobilku. Petugas-petugas itu akan melakukan tugas mereka dengan baik." Hinata menatap dua petugas yang ia minta untuk membawakan kue tart tadi kedalam mobilnya.

" Akan menjadi kejutan menyenangkan untuk Ino, aku yakin dia akan menyukainya." Ucap Sakura dengan senyum lebar dan mata yang berbinar-binar.

" Ngomong-ngomong, aku ingat pemuda yang kau bicarakan tadi di mobil, Uchiha Sasuke, Kan?" Sakura tersenyum lebar mendengar Hinata yang sudah mengingatnya.

" Kenapa kau membicarakannya? Ada masalah dengannya?" Hinata bertanya dengan serius.

" Tadi... Saat aku ke rumahnya Ino, aku melihat Uchiha Sasuke tengah berbincang-bincang dengan Ino. Katanya Ino cuma kebetulan. Tapi tetap saja menurutku janggal!" Hinata mengangguk mengerti.

" Dia itu yang mempunyai Villa. Astaga, beruntung bagi siapapun yang akan menjadi istrinya. Dia bisa memimpin perusahaan ayahnya, dia muda, tampan, kaya, baik hati~~"

" Dan playboy!" Potong Sakura dengan sinis yang menghentikan pujian-pujian yang diberikan oleh Hinata.

" Kau ada masalah dengannya?" Mendengar suara sinis Sakura membuat Hinata tersenyum miring.

" Lihat saja dia.. kemarin satu kamar dengan diriku, setelah itu Ino dan Hyuuga Shion.. entahlah korbannya siapa lagi." Sakura berucap tak senang atas perlakuan pemuda itu yang suka mendekati gadis-gadis cantik.

" Sakura, jangan berburuk sangka dulu. Lagian Ino sudah bilang itu kebetulan, memang sih dia dengan Shion kemarin saat di pesta. Tapi bukan berarti dia playboy!" Ucap Hinata yang terkesan membela.

" Kau terus saja membelanya! Sudahlah, lupakan saja." Sakura menghela nafas panjang melihat tingkah sahabatnya yang terlihat selalu saja membela orang tampan.

" Kapan Ino datang? Kita sudah menunggunya sejak lama bukan?" Sakura menatap ratusan orang yang sudah lama mondar-mandir didepan mata emerald cantiknya.

" Dia bilang sebentar lagi juga datang. Entahlah." Hinata tersenyum manis menjawab temannya. Dengan tak sabaran Sakura terus saja menatap orang-orang yang berlalu-lalang itu.

Senyumnya mengembang sempurna kala melihat seorang wanita dengan anggun melangkah mendekati mereka berdua dengan melambaikan tangannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TIDAK SENDIRI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang