Part - 22

6.5K 363 2
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan takut dia pergi. Takutlah jika dia bersamamu, tapi hatinya milik orang lain."

***

"Zian," kata pak Gajali.

Aku yang sedang tertidur di sofa, terkejut dan terbangun dari tidurku, karena pak Gajali tiba-tiba datang sembari menepuk pundakku.

"Astaghfirullah... syukurlah hanya mimpi," batinku melihat ke arah Maryam yang masih tak sadarkan diri.

"Kamu kenapa nak Zian sampai berkeringat seperti itu?" tanya pak Gajali heran.

Aku hanya menggeleng sambil mengusap keringat di dahiku.

"Bagaimana keadaan Maryam sekarang?" tanya pak Gajali lagi.

"Alhamdulillah keadaan Maryam sudah mulai membaik Om," jelasku.

"Alhamdulillah ... Nak, lekas sembuh ya," harap pak Gajali mengusap lembut kepala Maryam dan mengecup kening Maryam.

Aku hanya diam terpaku disofa. Tak ada rasa sedikit pun dalam hatiku untuk Maryam. Aku hanya memikirkan Syifa saja.

***

Syifa Pov.

Kami telah tiba di Indonesia. Ibu mertua membantuku menuruni tangga pesawat pelan-pelan.

"MAMAH!" teriak Raynal dan Rayhan dari ke jauhan sambil berlari ke arahku lalu memelukku.

"Pelan-pelan sayang. Kasian dede bayinya," tutur ibu mertua sambil mengusap-usap kepala si kembar.

Aku hanya tersenyum dan ibu berjalan menghampiri kami semua bersama Fatir. Ibu dan Mamah Fira saling bersalaman dan berpelukan. Raynal dan Rayhan tak mau melepaskan pelukkannya dariku.

"Di mana Zidan?" tanya ibuku mengedar pandangannya.

Seketika Raynal dan Rayhan tersadar, bahwa tidak ada Zidan saat ini. Raynal dan Rayhan melepaskan pelukkannya dariku dan melihat ke arahku.

"Mah ... Papah gak ikut balik? Papah gak kangen sama Raynal dan Rayhan?" tanya Raynal memelas.

Aku menghela napas dan tersenyum pada mereka dan juga Ibu.

"Papah ... masih ada pekerjaan di sana, jadi Papah gak bisa balik bareng Mamah sekarang.  Papah itu kangen banget sama kalian dan pingin banget balik sekarang," jelasku lembut.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang