[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA - PART MASIH LENGKAP]
Sungguh Allah maha membolak-balikkan hati manusia.
"Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf. Yusuf menjauhinya, tapi saat Zulaikha mengejar cinta Allah, maka Allah dekatkan Yusuf untuknya."
Berbeda de...
Hi kamu! Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja. Jangan lupa follow NurlinSugar768 Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak mengejar seseorang ketika pergi. Bukan karena tidak penting, tapi aku yakin jika dia ingin aku ada di dalam hidupnya maka ia tidak akan pergi."
***
"Istri dari Bapak Zidan Chrishtian?" tanya dokter melihat ke arah kami semua.
"Saya Dok," sahutku mengacungkan tangan.
"Ehmmm ... bisa ikut keruangan saya sebentar," tutur dokter.
"Tentu," sahutku singkat.
Dokter berlalu dan aku pun ikut serta di belakangnya bersama dengan ibu mertua yang membantuku dengan kursi rodaku.
***
"Jadi begini Bu, akibat kecelakaan yang dialami Pak Zidan, beliau mengalami amnesia atau lupa ingatan. Dia hanya mengingat kejadian 10 tahun yang lalu. Saya dan tim masih melakukan pemeriksaan. Apakah ini amnesia permanen atau hanya amnesia jangka pendek," jelas dokter.
"Ya Allah ..." ucapku tak kuasa menahan air mataku lagi.
"Jadi, untuk saat ini saya harap Ibu dan keluarga jangan memaksa Pak Zidan untuk mengingat, sebab itu akan berdampak buruk pada kesehatannya. Pak Zidan akan merasakan sakit kepala yang hebat ketika dia sedang dipaksa untuk mengingat sesuatu," tambah dokter lagi.
"Sayang ... sabar. Kamu harus kuat," tutur ibu mertua mengusap pundakku.
Aku tak dapat berkata apa-apa lagi. Aku hanya bisa menangis.
"Baik Dok ... terima kasih. Kami permisi," ucap ibu mertua.
"Silahkan," sahut dokter singkat.
Ibu mertua membawaku keluar menuju ke ruang rawat Zidan. Dari kejauhan, nampak masih berdiri Ayesha dan Fatir juga ke dua anakku.
"Bibi ... apa kata Dokter? Bagaimana kondisi Zidan?" tanya Fatir penasaran.
Melihat kedatanganku dan ibu mertua, bergegas Raynal dan Rayhan berlari menghampiriku dan memelukku.
Ibu mertua menjelaskan kembali semua yang telah dijelaskan dokter tadi pada Fatir dan Ayesha.
Seketika wajah semua yang berada di sana menjadi pucat mendengar penjelasan ibu mertua.
"Syifa ... kamu yang kuat," tutur Revan.
"Iya Syifa ... ini ujian dan aku yakin kamu pasti bisa melewati ini," tambah Fatir.