Part - 12

8.1K 452 0
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

"Perempuan itu paling takut kalau melihat lelakinya marah, tapi lelaki paling senang menggoda wanitanya yang sedang marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perempuan itu paling takut kalau melihat lelakinya marah, tapi lelaki paling senang menggoda wanitanya yang sedang marah."

***

"Syifa tolong jangan menangis. Saya harus mengatakan ini bukan? Saya mencintai seseorang dengan inisial nama A," jelas Zidan.

"Kamu mencintai Ayesh---"

"Saya mencintai As-Syifa," potong Zidan sambil tertawa.

Ini kali pertama aku melihat suamiku tertawa gelak. Aku sedikit kesal dan aku pun meninju-ninju pelan perutnya. Zidan membalasku dengan menggelitiki perutku.

***

Aku sedang menyiapkan pakaianku dan pakaian Zidan untuk pergi ke Kairo siang ini. Zidan sedang berbaring di tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Raynal mengetuk pintu kamar kami sambil mengucap salam, lalu masuk.

"Pah ..." ucapnya menghampiri Zidan.

"Iya sayang," sahut Zidan singkat.

"Raynal gak ikut ke Kairo deh," tutur Raynal duduk di samping Zidan.

Sontak aku terdiam melihat ke arah Raynal dan Zidan pun, menatap aneh putranya itu.

"Ada apa sayang?" tanya Zidan bangkit dan duduk di samping Raynal.

"Raynal mau jagain Eyang di rumah. Kasian Eyang sendirian," ungkap Raynal polos.

"Ya sudah kita ajak Eyang sekalian ya. Lagi pula Eyang juga pasti kangen sama Uncle Arkhan," ujar Zidan.

Aku telah selesai berkemas dan aku berjalan dari lemari menuju Raynal dan Zidan. Tiba-tiba Rayhan datang sambil berlari dari arah pintu dan tak sengaja menabrakku. Aku terlonjak kaget dan perutku mendadak sakit.

"Awh," rintihku memegang perut.

"Rayhan!" bentak Zidan reflect.

"Mamah ..." ucap Rayhan melihat ke arahku sekilas dan langsung menunduk.

Rayhan terdiam dan bersembunyi di belakangku dengan ekspresi ketakutan.

"As-Syifa ... kamu tidak papa?" tanya Zidan menghampiriku dan membopongku duduk di atas tempat tidur.

"Aku gak papa Zidan. Aku kaget aja," ujarku menahan perutku yang sakit.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang