Part - 26

6K 336 0
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

Jangan lupa follow NurlinSugar768Vote dan komennya, jangan lupa juga yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Orang kerap bertanya, mengapa aku mencintaimu? Jawabannya adalah, aku selalu menemukan diriku utuh bersamamu."

***

Zidan tak menjawabku. Dia hanya diam menatapku. Aku mengecup punggung tangan Zidan dan Zidan pun berlalu bersama dengan Arkhan.

Raynal dan Rayhan masih menangis sambil melambaikan tangan pada Zidan. Zidan telah pergi dan aku pun beranjak dari rumah untuk mengantar Raynal dan Rayhan ke sekolahnya.

***

"Belajarlah dengan sungguh-sungguh sayang," ucapku.

Aku mengusap lembut pucuk kepala Raynal dan Rayhan di depan gerbang sekolah mereka. Raynal dan Rayhan berpamitan denganku dengan mencium punggung tanganku dan tak lupa mereke berpamitan dengan calon adik mereka. Raynal dan Rayhan mencium perutku lalu beranjak memasuki lingkungan sekolah.

Aku kembali masuk ke dalam mobil untuk pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku terkejut melihat ibu mertua di ruang tamuku.

"Assalamualaikum Mah," kataku mengampiri beliau dan mencium punggung tangannya.

"Walaikussalam nak," sahut ibu mertua sembari mengusap perutku.

"Zidan sudah kembali ke Kairo?" tanya Mamah Fira.

"Iya Mah ... sudah 3 jam yang lalu," sahutku.

"Hmmm ... nak, sebaiknya kamu mencari baby sister untuk Rayhan dan Raynal atau kamu tinggal di rumah Mamah dan Papah saja. Selagi asisten rumah tangga kamu cuti, Mamah gak tega lihat kamu mengurus rumah dan anak-anak seorang diri," jelas ibu mertua.

Aku meletakkan tas tanganku di atas meja dan duduk di sebelah ibu mertua. "Mamah jangan risau. Syifa bisa kok ngurus rumah dan anak-anak sendiri. Syifa nggk mau repotin Mamah sama Papah," tolakku.

"Masya Allah nak ... rumah Mamah rumah kamu juga. Kamu bukan hanya menantu bagi Mamah, tapi kamu sudah seperti anak Mamah. Dengan adanya kalian di rumah Papah dan Mamah, rumah pasti lebih ramai. Bukannya merepotkan," ujar ibu mertua.

"Syifa izin Zidan dan tanya anak-anak dulu Mah, soalnya jarak sekolah anak-anak sangat jauh kalau kami tinggal di rumah Mamah," tuturku.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang