[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA - PART MASIH LENGKAP]
Sungguh Allah maha membolak-balikkan hati manusia.
"Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf. Yusuf menjauhinya, tapi saat Zulaikha mengejar cinta Allah, maka Allah dekatkan Yusuf untuknya."
Berbeda de...
Hi kamu! Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja. Jangan lupa follow NurlinSugar768 Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lelaki sejatiitu tidak mencintai sejuta wanita, tapi lelaki sejati hanya akan mencintai satu wanita dengan sejuta cara."
***
"Ashtaghfirullahaladzim As-Syifa! As-Syifa bangun, ada apa? Istighfar sayang," tutur Zidan membangunkanku dari mimpi buruk itu.
"Ashtaghfirullahaladzim ... syukurlah itu cuma mimpi," batinku.
Aku bangun dan menghela napas panjang. Zidan bergegas mengambilkan segelas air untukku. Jantungkku berdetak begitu kencang dan tubuhku berkeringat dingin.
"Bismillah sayang, minum dulu," titah Zidan.
Aku tak bisa berkata-kata. Aku meminum air dari Zidan dan kemudian, kuletakkan gelas itu di atas nakas, lalu memeluk Zidan dengan sangat erat. Aku menangis di pelukkan Zidan.
"Bilang sama saya As-Syifa. Kamu mimpi apa? Kenapa kamu nampak sangat ketakutan?" Zidan memberiku rentetan pertanyaan.
"Aku mencintai kamu Zidan ... kamu dari mana ?" tanyaku balik tanpa menjawab pertanyaan Zidan.
"As-Syifa ... saya juga mencintai kamu. Saya minta maaf tidak mengabari kamu. Tadi saya pergi ke panti bersama Raynal dan Rayhan untuk mengisi acara. Tadinya saya mau mengajak kamu, tapi kamu sudah tertidur," jelas Zidan.
"Panti asuhan ..." batinku. "Zidan ini kamu kan?" tanyaku melepas pelukkanku, lalu meraba wajah dan tangan Zidan.
Zidan nampak heran melihatku. Zidan meraih tanganku lalu mengecupnya dan menatap dalam mataku. Seketika aku terdiam tanpa sepatah kata pun.
Zidan memperlakukan diriku dengan sangat romantis. Kami menikmati malam itu dengan penuh cinta.
***
Adzan subuh telah berkumandang. Aku terbangun dari tidurku dan Zidan sudah tak ada di sampingku. Aku mengucek-ngucek mataku dan mengumpulkan nyawaku untuk pergi ke kamar mandi.
"Sayang ..." sapa Zidan keluar dari kamar mandi.
Zidan hanya menggunakan handuk dan bertelanjang dada. Nampaknya Zidan baru saja mandi dan berwudhu untuk menunaikan sholat subuh.
"Saya baru saja mau membangunkan kamu untuk sholat subuh berjamaah," ucapnya sambil tersenyum.