Part - 04

11.8K 693 10
                                    

Hi kamu!
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja.
Jangan lupa follow NurlinSugar768
Vote dan komennya, jangan lupa juga yah.

"Kini rinduku telah memiliki penawarnya, tawaku telah menemukan penyebabnya, doaku telah mendapatkan balasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kini rinduku telah memiliki penawarnya, tawaku telah menemukan penyebabnya, doaku telah mendapatkan balasannya. Dan kaulah jawaban dari semua itu."

***

"Ada apa nak Zidan?" tanya ibu melihat ekspresi Zidan.

"Tidak ada apa-apa Ibu Rima," jawab Zidan lembut sambil tersenyum tipis.

Aku merasa sedikit tenang, karena Zidan tidak mengatakan siapa aku yang sebenarnya pada semua. Di sisi lain aku heran, kenapa dia tidak melakukannya?

Kami menikmati makan malam dengan khidmat.

***

Hari sudah pagi dan mentari menyapaku. Aku bangun dan bersiap mandi untuk pergi bekerja.

Setelah mandi aku melihat kearah jam dinding dan aku terlonjak kaget. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00.

Bergegas aku memakai niqabku dan berlari membawa tas tanganku menuju pintu tanpa sarapan. Aku membuka pintu dan berlari tergesa-gesa.

Brugghh!
Aku terjatuh, karena menabrak seseorang, dan sialnya aku dan dia terjatuh bersama hingga aku berada diatasnya.

"Astaghfirullahaladzim," ucap orang itu yang tidak lain adalah Zidan.

Aku menjadi salah tingkah dan bergegas aku menjauh darinya, lalu kembali berlari menuju pintu rumahku. Aku menemui ibu dan mencium punggung tangan ibu sebagai alasan.

Tanpa aku sadari, Zidan menyusulku dan mengetuk pintu rumahku.

"Assalamualaikum," ucap Zidan.

"Walaikumssalam," sahut Ibu.

"Walaikumssalam," sahutku pelan.

Zidan menangkupkan kedua tanganya di dada saat didepan ibu. Ibu hanya tersenyum dan aku sangat ketakutan saat melihat Zidan.

"Ibu kedatangan saya ke sini untuk menjemput As-Syifa dan mengantarkannya ke tempat kerja," tutur Zidan.

"Syifa gak mau Bu ... bukan mahram!" ketusku bersembunyi di belakang ibu.

"Maaf As-Syifa ... kita tidak berdua saja. Di mobil ada Rayhan dan Raynal anak-anak saya," jelas Zidan.

"Hah ... anak-anak. Jadi, Zidan sudah punya anak?" batinku

"Ehm ya sudah nak Zidan, lagian Syifa juga sudah kesiangan kayaknya," terang ibu.

HALALKAN AKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang