SEYLA 9

192 4 0
                                    

caffe mang asep
Yang biasanya  yang selalu menunggu diwarung mang asep adalah kedua sahabat,sekarang seyla yang menunggu mereka berdua dijam pulang.

seyla menunggu rere dan yara sembari bermain games di hpnya,tanpa seyla sadari seorang cowok sedang menuju ke arah tempatnya.

"hay sey" sapa cowok tersebut yang memakai seragam khas sekolah dari SMA negri galaxy juga.

"ngapain lu disini?" tanya seyla.

"ya mau nongronglah,ya kali gue mau main sepak bola"jawab elang.

"gak jauh beda sama temanya"batin seyla

"sejak kapan?"

"seminggu yang lalu,emangnya gak boleh gue disini?ini kan tempat umum"

"lu cari tempat lain jangan dimeja gue" usir seyla.

"gue maunya disini"

"lu yang pergi atau gue yang pergi!" tegas seyla.

"eh bukan gitu maksud gue,gue mau berteman sama lu"seyla hanya diam tidak membalas ucapan elang" gak boleh ya?"lanjut elang sambil tersenyum.

" si aska makhluk tukang ngancam dan makhluk yang ini jago banget ngambil simpati"batin seyla

"it's oke lu boleh disini,asal jangan banyak bacot"

"bukan banyak bacot tapi lebih tepatnya ngobrol"

"serah"

"btw lu beneran serius pacaran sama si aska?" pertanyaan elang membuat seyla reflex berbatuk.

"kalo lu cuma mau bahas dia,lu pergi deh" tak perlu seyla umumkan pasti berita statusnya dengan aska perlahan akan terbaca oleh publik.

"ganti pembahasan deh,lu kemarin kemana aja?kok lu gak kelihatan disekolah?" tanya elang.

"ada akun ig kan lu?"

"ada lah,kudet dong gue kalo gak ada"

"trus kenapa lu nanyain ke gue"

"hehe gue kan mau tau langsung dari orangnya aja" nyengir elang.

"jadi cowok jangan kepo sama hidup orang"

"hahaha sabar lang" ujar aska yang entah dari mana dia tiba tiba datang langsung nimbrung tanpa menyapa.

"baru muncul lu,gue dari tadi nungguin tapi gak papa lah,karna lu lama,gue bisa temanan sama seyla"

"baru jadi teman aja udah bangga" ujar aska sambil duduk disebelah seyla.

"ni anak bisa bikin gue jantungan kalo terus terusan dekat sama gue mulu" bantin seyla dengan keadaan deg degkan.

"bomat,sebagai tanda pertemanan gue sama seyla,hari ini gue yang traktir" ujar elang dengan pd.

"Oke,gue mau es teh lemon,ambilin gih"suruh seyla.

"lu belum boleh minum es,teh hangat aja lang"ujar aska.

"Gue?enak aja,lu yang ambilin pea,kan lu pacarnya"ujar elang.

"lu yang ambilin atau" ancam aska yang terpotong.

"oke gue ke mang asep dulu" pasrah elang menuju ke mang asep.

"lu benaran udah sembuh?" tanya aska sambil menaruhkan punggung tanganya ke kening seyla untuk mengecek suhu badan seyla.

"mampus,dia dengar gak detak jatung gue?bisa malu gue kalo dia dengar" batin seyla,detak jantungnya semakin menjadi jadi.

"berduaan terus,dunia terasa milik berdua" ujar elang yang tiba membawa teh hangat milik seyla,dan aska langsung mengambilnya.

"minum gih" ujar aska sambil menaruh gelas teh di meja  seyla duduk.

"ini mah teh panas,bukan teh hangat" protes seyla.

"sini gue tiupin dulu"ujar aska.

"gak usah,meniup makanan atau minuman panas tidak baik untuk kesehatan"ucapan seyla sepertinya muncul tanda perhatian ni,membuat aska tersenyum menatapnya.

"berasa jadi obat nyamuk gue"ketus elang.

beberapa menit mereka berbincang bincang seorang cowok tiba tiba datang.

"bukanya pulang malah nongkrong disini sama cowok cowok gak jelas,ayok pulang"ujar cowok tersebut berpakaian seragam khas SMA bintang.

"enak aja,lu main ngajak pulang seyla,gue yang seharusnya yang berhak" protes aska.

"lu siapanya?" tanya sarka.

"pacarnya,nah lu siapanya?ada hak apa lu sama seyla?" tanya aska.

"eyla lu pulang sama gue atau gak?"ucapan sarka membuat seyla patuh menuju ke sarka dan mereka berdua langsung keluar dari caffe mang asep.

"siapa sih dia,sampe seyla nurut sama dia"kesal aska

"dari tingkahnya ke seyla,sepertinya dia pacarnya,berarti lu cuma selingkuhan seyla" ujar elang

"sia sia usaha gue,bodoh banget gue gak tau dia punya pacar atau tidak,waktu itu" batin aska prutasi

+++

sepanjang perjalanan seyla hanya diam,tidak berani berbicara dengan sarka,seyla memang tidak membawa mobilnya karena sarka yang mengantarnya tadi pagi.

"pinter banget ya ngibulin gue,kepercayaan gue,lu sia sian" ujar sarka langsung masuk dalam rumah.

"maaf"ucapan sarka membuat seyla menyesal,seyla melihat kekecewaan pada wajah sarka,ini pertama kalinya ia melihat tingkah sarka seperti ini kepadanya.

setelah problem tadi sore membuat seyla tidak berani berbicara dengan kakaknya.

seyla pergi ke dapur karena merasa lapar,berharap bisa memakan makanan yang telah di masak sarka,tapi seyla tidak menemukan makanan didapur bahkan mie instan yang sering dia makan telah habis karena ia telah menghabiskannya sebelum ia sakit kemarin.

seyla merasa sarka tidakk peduli lagi dengannya.

" kalo gue tau bakal kayak gini,gue bakal berfikir dulu"batin seyla.

seyla pun menuju keluar dapur dengan keadaan yang sedih,dan disaat itu pula sarka masuk ke dapur.

sarka melewati seyla dengan cuek,seperti orang asing,seyla hanya bisa diam dengan rasa penyesalan.

"lebih baik di marahi dengan ucapan yang jahat,dari pada di diemin seperti orang yang gk di kenal"

~seyla naynafrala~

***
832 kata
VOTE,COMENT AND SHERE
                               

SEYLA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang