seperti biasa seyla mengikuti satya ke kantor,karna satya tidak di beri izin berkeliaran di negara yang asing bagi seyla,setelah surat pindahnya telah di urus, seyla tidak akan mondar mandir lagi di gedung perusahaan satya,sungguh tidak ada suasana baru yang dia dapati di kantor satya.
di jam makan siang,satya mengajak seyla makan di kantin kantor,tetapi seyla tidak ingin makan disitu karena telah merasakan masakan disana,ia ingin makan di restoran dekat gedung ini seperti hari kemarin.
"hey eyla kalo jalan jangan main hp" tegur satya yang sedang berdiri di dalam lift bersama seyla.
seyla menghiraukan perkataan satya karna satya tidak mau mengajaknya di restoran terdekat,ia tetap melanjutkan bermain game onlinenya.
ketika keluar dari lift,seyla tidak sengaja menabrak seseorang.
"aww,ini badan apa tembok" ringis seyla perlahan meihat orang yang dia tabrak.
"tuh kan nabrak orang,dibilangin gak ngedengar,sorry ya an adek gue susah buat dibilangin"ujar satya.
"ini adek lu sat?"tanya cowok tersebut dengan terkejut.
Ansya Wiliam,anak dari pengusahaa terkenal diseluruh dunia,umur 22 tahun,sahabat satya,blasteran(indo+inggris),penghasilan perushaan keluarga wiliam 7 kali lipat lebih tinggi dibanding dengan penghasilan perusahaan produksi milik seyla.
"iya,dari indonesia,udah dua minggu yang lalu dia disini"
"ini mah namanya jodoh,bisa ketemu gadis ini lagi" batin ansya,yup yang memerhatikan seyla di restoran kemarin adalah dia.
"oh,Ansya" ujar ansya sambil mungulur tengan kanannya untuk berkenalan dengan seyla.
"Seyla" singkat seyla membalas uluran ansya hanya beberapa detik dan menjauhkan tangannya dari ansya.
"ini sahabat abang,sey"
"hmm,ayok bang katanya mau makan"
"kalian mau makan dimana?"
"di kantin perusahaan" jawab satya.
"aku boleh ikut bersama kalian?"
"boleh an"
mereka menuju ke kantin,seyla berjalan pelan karena tidak menyukai makanan di kantin perusahaan abangnya ini.
"lama amat sih jalanya eyla" ujar satya yang geram dengan kecepatan seyla yang semakin lamban.
"kaki aku berat buat jalan di kantin yang makananya gak menarik,abang"batin seyla yang mengeluh dengan makanan yang berada di kantin.
"iya iya abang bawel"
"kamu ini,bukanya selalu cepat kalo soal makanan"
"kalo makananya enak iya,seperti kambing saja memakan daun"keluh seyla.
"kamu harus makan sayur,gak boleh makan sembarang"
"serah,emang gak ada makanan lain di kantin perusahaan abang ini hah"
"bukanya ada makan lain disana sat?"ujar ansya membuat wajah seyla tak cemberut lagi.
"hmm ada sih" jawab satya.
"oke awas aja kalo gak ada"ujar seyla berjalan mendahului mereka berdua.
"Nah gitu dong cepat jalanya jangan memperpanjang waktu"
seyla menghiraukan perkataan satya.
kini mereka bertiga sudah berada di kantin,duduk bersama dalam satu meja,keadaan kantin tidak begitu ramai oleh kariyawan,pasti karna makananya.
3 porsi makanan dan 3 minuman telah berada di meja mereka.
"ini yang dimaksud,makanan lainya"ujar seyla sambil melihat makanan tersebut.
"iya,kenapa?" tanya ansya
"makan eyla,sebelum waktu makan siang berlalu" ujar satya.
"aish aku gak suka ikan abang" batin seyla yang kesal,pasti satya tidak tau kalo seyla alegri memakan hewan yang hidup di air laut ini.
"kak boleh tukeran makanan gak?" tanya seyla.
"boleh"jawab ansya sambil menukar kedua piring mereka.
"kok di tukar,katanya gak mau makan sayur?" tanya satya yang heran dengan tingkah seyla.
"lebih baik aku makan ini" batin seyla,dan hanya diam tidak mau menjawab satya.
keadaan meja mereka menjadi hening tidak ada yang bicara sampai selesai makan.
mereka bertiga berjalan menuju ke ruangan satya si pemilik gedung.
"tumben lu datang ke sini an?" tanya satya.
"katanya lu banyak kerjaan,gue mau bantu"
"lu emang sahabat gue,selalu ada dalam susah maumpun senang"
"ngelarang aku ngomong gue-lu,gak taunya dia sendiri yang ngomong gitu,aku mau ngambil secangkir kopi dulu bang" sindir seyla dan pergi.
seyla berbohong ia tidak pergi ke bar minuman kopi,tapi malah pergi ke rooftof gedung.
duduk sendirian dengan suasan hati yang kesal sambil mengikat rambutnya,seyla tidak menyadari seseorang sedang memperhatikannya yang baru saja tiba.
"nyesel aku,nyusulin si bang sat"ketus seyla kesal.
"hayo ngomong kasar ya kamu"ujar seorang tersebut membuat seyla terkejut.
"eh,kakak bukanya mau bantuin bang satya"
"iya tapi nanti"
"kamu kesal sama satya?"
Seyla hanya mengangguk
"karna apa?"
"masa dia gak tau kalo aku gak suka makan ikan,malah dia pesanin"gerutuh seyla.
"oh,itu kan emang cuma ada makanan itu aja di kantin selain makanan sayur"
"kalo cuma itu,buat apa ada kantin di perusahaan ini,gak banyak yang minat juga"
"menunya satya yang atur,agar kariawanya selalu vit,bye the way kenapa kamu gak suka makan ikan?"
"sehat itu gak harus dari makanan,punya abang gak cerdas amat" batin seyla.
"alergi"
"kenapa satya gak tau?"
"karena di masa lalu aku gak care seperti sekarang sama bang satya"
"kok bisa?" tanya bastian yang penasaran.
"udah dulu ya gobrolnya kak,aku mau balik ke ruangan bang satya"ujar seyla menghiraukan pertanyaan ansya dan pergi sebelum ansya bicara lagi.
"satya kok gak bilang kalo punya adik cewek kayak seyla,kalo dari dulu gue kenal,pasti sekarang udah jadi calon istri" batin ansya,ia senang bisa dekat dengan seyla seperti tadi dan akan berusaha miliki seyla.
***
848 kata
VOTE,COMENT AND SHERE
KAMU SEDANG MEMBACA
SEYLA (Revisi)
Short StoryGadis perfeck,fisik dan kecerdesanya menjadi alasan ia terkenal di generasi manapun. Seyla naynafrala pramastya. Bagi publik ia gadis beruntung yang berasal dari keluarga yang cerah meski orang tua telah bercerai (cerah dari segi ekonomi karena mama...