SEYLA 37

95 3 0
                                    

Ujian telah berakhir,tinggal menunggu pengumuman dan hari kelulusan.

berkumpul dengan teman dan sahabat membuat seyla selalu nyaman.

Naya,Isni,dan Ridho asik dengan kesibukan mereka di depan layar handpone mereka.

seyla dan beris menikmati makanan yang mereka pesan tadi.

"aku duluan ya,mami udah nyuru pulang ni" pamit naya.

"aku juga sey" pamit isni juga.

"aku juga duluan,mau ngejemput ibu"pamit ridho juga.

"kasihan,anak mami semua"ledek beris.

"heh jangan cari ribut duluan"ujar ridho.

"Hey stop,udah mau lulus masih saja gak akur,kalian pergi saja dan aku kirim salam ya sama ibu kalian" ujar seyla.

"Oke,bye" ujar naya,isni dan ridho bersamaan.

"lu akrab sama ibu mereka?sejak kapan?" tanya beris.

"makanya kalau di ajak ngumpul itu senggangin waktu" oceh seyla.

"kalo di ajak ngumpul di rumah lu,gue mah bakal hadir"

"oh aku ngerti,kamu punya niat ngeberantakin rumahku kan"

"Tsuodzon mulu sama gue,orang gue mau pdkt sama abang lu"

"hah?buat apa?atau jangan bilang kamu homo?"

"gue gak belok ya,maksud gue itu supaya direstuin sama abang ipar"

"lelucuon kamu gak lucu"

"gak lucu ya?"

"iye"

"kok gue udah jarang dengar suara batin lu ya?biasanya lu sering ngebatin mulu"

"ha ha ha,gak lucu beris"

"gak percaya?"

"ya iyalah,masa ada cenayang yang kayak kamu"

"makin gak jelas ni anak" batin seyla.

"perkataan gue jelas ya,lu aja yang bikin rumit" ujar beris membuat seyla terkejut.

"hah bagaimana bisa?"

"dibilangin gak percaya"

"astaga,jangan bilang kamu dengar semua omongan batin aku selama ini"

"benar sekali,semuanya udah gue dengar" perkataan beris membuat seyla semakin malu.

"kenapa kamu gak bilang dari awal"

"ada ya orang cenayang bilang terang terangan"

"trus tadi apa?"

"keceplosan itu"

"aish,harus hati hati aku kalo ada kamu"

"hahaha terlambat,gue udah terlanjur tau semuanya jadi lu gak usah tertutup gitu"

"apa saja yang sudah kamu tau?"

"banyak,dari lu gak bisa move on sampai gue tau ternyata lu adalah mrs nayna"perkataan beris membuat seyla sontak mendekatinya untuk menutup mulut beris.

"sstt,kalo ada orang indonesia disini trus dengar,bisa bahaya identitas aku"

"aduh,bisa copot jantung gue,kalo sedekat ini" batin beris,wajahnya dan seyla hanya berjarak 5 centi,membuat jantung beris berdetak kencang.

"Oke,lu bisa menjauh sedikit,gue gak bisa bernafas"

"awas saja kamu nyebarin ke publik" ujar seyla menjauh sambil menatap sinis beris.

"sipp,btw gue jadi pengen tau, habis lulus mau kulia dimana?"

"yang pasti gak di indonesia"

"lah,lu mau tinggal disini?"

"entah"

"gak kangen sama keluarga di indo?"

"kangen sih"

"Lagi ngehindar dari seseorang ya,hanya karna cinta,lu gak mikirin keluarga"perkataan beris membuat seyla terdiam.

"jangan biarin keegoisan menguasai pikiran" ujar beris lagi.

"trus,kalo keadaan keluarga kamu bagaimana?" tanya seyla yang mengubah topik tentang diri beris sekarang,si beris tau tentang seyla dan apa salahnya seyla ingin mengetahui tentang beris juga.

"mom gue baik baik saja di negara ini"

"ayah lu?"

"gue gak tau dia dimana,semua orang bilang dia adalah anggota mafia"

"kamu percaya?apa ada bukti kalo ayah kamu seorang penjahat"

"percaya,karna mereka yang tau semuanya sebelum gue lahir"

"aku kira hanya aku saja yang punya ayah yang gak berperikemanusian,tapi ayah kamu masih bisa diperbaiki,gak dengan ayah aku"

"bukanya ayah lu pengusaha,gimana bisa?" tanya beris,yang heran kenapa seyla menganggap seorang pengusaha adalah penjahat padahal umumnya pengusaha terkenal sangat sopan dan selalu menjaga tata krama.

"media begitu cepat menyebarkan berita berbidang berkelas dan begitu buruk dalam urusan memperbaiki fakta dibalik berita tersebut"

"jadi maksdnya"

"apa yang kamu dengar tentang ayah aku di media,semuanya fake"

"ohya?sejahat,sampai lu nganggap dia penjahat"

"Pola pikir dan hatinya berbanding terbalik dari seluruh ayah terbaik di dunia"

"Dia kasar sama lu?"

"lebih dari itu,sifatnya lebih buruk,bahkan hewan saja masih lebih baik"

"Ohya,gue kira cuma difilm orang kayak gitu"

"sudahlah,jangan bahas ini lagi,malas aku ngebicarain yang gak penting"

"Oke,pulang yuk,gue antar pulang"

 +++

sesampai dirumah seyla dan satya.

seyla dan beris melihat seorang cowok berdiri didepan rumah seyla sambil melihat ke arah mereka.

"itu abang lu?"

"bukan,sahabatnya"

"Batinya lagi nanya nanya gue siapa"

"pulang sana,jangan ngedengar batin orang sembarangan"

"Oke,bye seyla" pamit beris dan pergi bersama motor sport merah hitamnya.

"kamu di antar sama siapa?"ujar ansya yang tiba tiba muncul di samping seyla.

"teman kelas"

"baik?"

"iya"

"kamu yakin?"

"hmm"

"lain kali kalo mau di antar jemput biar kak ansya saja"

"serah"

"kak ansya hanya khawatir sama kamu dan ingin menjadi kakak terbaik bagi kamu"

"punya abang atya saja sudah bikin ribet,apalagi kak ansya" keluh seyla.

"kak ansya sama abang kamu itu berbeda"

"auh ah gelap" ujar seyla dan pergi.

***
784 kata
VOTE,COMENT AND SHERE
                           

SEYLA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang