SEYLA 25

137 4 0
                                    

hujan turun di pagi hari membuat seyla semakin enggan berangkat ke sekolah,seyla menuju ke meja makan masih memakai baju tidur.

"eh kok kamu gak pake seragam eyla?" ujar sarka.

"males gue ke sekolah" ujar seyla dengan santai.

"kamu kenapa sih akhir akhir ini?apa gara gara aska?"

"gak,lagi dapet gue" asal seyla berbohong.

"oh,kalo gitu kak arka pake mobil kamu ya,diluar sedang hujan"

"hmm,jangan sampai lecet"
 
+++

entah kenapa seharian dikamar membuatnya bosan,bukanya hal menyenangkan jika meliburkan diri dengan pelajaran sekolah?apa karna hidupnya tidak ada seorang aska lagi?.

"aish kenapa sih gue?biasanya abis putus gini gue biasa biasa aja" kesal seyla yang berbicara seorang diri di kamarnya.

"oh ternyata kamu udah putus sama tu anak" ujar sarka yang tiba tiba masuk ke kamar seyla,ia sebenarnya sejak tadi menguping di depan pintu kamar seyla karena penasaran kenapa adik kesayanganya ini sering berada di dalam kamarnya.

"hmm"

"pantesan tu anak dari tadi pulang skolah udah bertamu aja"

"hah ngapain?"

"mau gobrol sama kakak,kirain mau ketemu kamu"

"jangan bilang dia mau ngadu soal balap liar kemarin" batin seyla yang cemas mengingat ancaman aska dulu.

"bicara apa kak?,trus tu anak udah pulang?"

"cuma bicara sepak bola sama game online,belum pulang,kakak rasa sih dia pengen ketemu kamu,tapi gengsian dia"

"suru pulang aja kak"

"kalian kenapa bisa putus?aska nyakiti kamu?"

"eyla udah bosan sama dia"

"alasan kamu cuma bosan?kamu ini punya perasaan gak sih eyla,jangan sampai karma kamu kak arka dan bang atya yang rasain" oceh sarka.

"biarin,karma nya gak bakal nyampe,kak arka sama bang atya aja belum punya pasangan sampe skarang"

"aish kamu ya,mending kakak ngobrol sama aska aja" ujar sarka keluar kamar seyla.

tidak lama kemudian pintu kamar seyla di ketuk.

"mau ngapain lagi sih kak?lu udah ngobrol sama aska?kalo udah suruh pulang aja gih" ujar seyla yang sibuk main games di hpnya.

"sey" panggil seseorang yang telah muncul di balik pintu kamar seyla.

"aish lu ngapain sih?" ujar seyla menoleh ke arah suara yang sangat familiar di telinganya.

"gue gak trima kita putus" ujar aska dengan suara lembut.

"Gak peduli,lu pergi" ujar seyla menuju pintu untuk menutup dan mengunci pintu kamarnya yang telah membuat aska sirna dari hadapanya.

sejujurnya seyla merindukan aska,hanya saja keputusan dan prinsipnya telah bulat.

"aish jangan bikin gue ragu" prutasi seyla yang kesal dengan perasaannya sendiri.

"Kalo dia muncul terus dihadapan aku bisa bisa aku gagal move on"

~seyla naynafrala~

di keadaan luar kamar seyla.

"Lu diusir?" tanya sarka.

aska tidak menjawab hanya diam dengan wajah sedihnya.

"sabar bro,lu jangan nyerah,gue dukung lu karna gue takut kena karma gara gara adek gue itu"pesan sarka,

semenjak masalah yang dulu sarka sudah sangat care dengan aska,waktu liat aska pertama kali dulu yang dipikiran sarka pertama tentang seorang cowok berada di depannya sekarang adalah anak brandalan, tetapi ternyata pemikirannya salah setelah mengenal aska lebih dekat.

+++

ruangan gelap yang hanya diterangi lampu tidur dan pintu jendela yang sengaja tidak ditutup oleh pemilik kamar.

"harus gimana lagi?gue eamang gak suka liat seyla sama mantannya,mau gue ngaduh ke sarka kalo seyla balap liar gara gara tu curut entar seyla tambah benci sama gue" prutasi aska yang tak jelas.

"kenapa sih kisah cinta gue gini amat?"

"apa terlalu posesif?bukanya wajar"

"tetap bertahan,gak rela gue kalo seyla jadi milik cowok lain!"tegas sarka akhir dari cakap bicaranya sendiri.

"Tetap bertahan,tidak peduli dengan masalah yang menimpah walau kata putus pun terlontar,gak ada kata nyerah"

~Moh Aska Michol~

***
698 kata
VOTE,COMENT AND SHERE

SEYLA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang