Dia Kembali

53 5 0
                                    

"Bagaimana sayang? Apakah kamu sudah memahami materi ini?" Tanya Ayah saat sudah menerangkan materi-materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Tidak kusadari, bahwa aku telah melamun, melamunin tentang masalah tadi sore, hingga tidak kusengajai aku telah mengacuhkan keberadaan Ayah yang berada di sampingku.

"Sayang? Hey? Kamu sedang melamunin apa?" Tanya Ayah sambil mengibas-ngibas tangannya di depan mukaku hingga membuat aku tersadar dari lamunanku.

"Hah? Iyah, kenapa Yah?" Tanyaku dengan terkejut.

"Kamu sedang melamunin apa? Kok Ayah tanya gak dijawab-jawab?"

"Maaf Yah, aku tadi memikirkan materi yang lain." Jawabku bohong. "Maaf Yah aku berbohong padamu, mungkin setelah kejadian sore tadi, aku bakalan menjadi anak yang pendiam, aku bakalan tidak seceria dulu!" Lirihku dalam hati.

"Owhhh, yah sudah, sebaiknya kamu tidur, materi untuk malam ini sudah cukup, istirahatlah yang banyak, supaya tubuhmu tidak kecapek'an." Ujar Ayah dengan perhatian.

"Baiklah Ayah."

"Night sayang, semoga mimpi indah!" Lanjut Ayah sambil mencium keningku.

"Night too dad!"

Tidak lama kemudian Ayah sudah pergi meninggalkan aku sendirian di kamarku. Lampu kamar sudah dipadamkan, dan di sini aku hanya sendirian di dalam kegelapan sebuah kamar.

Terkadang sendirian di kamarku yang gelap membuat aku merasa takut! Bagaimana jika suatu saat nanti hidupku yang bakalan menjadi gelap? Apakah aku bakalan sanggup menerimanya? Apakah aku bakalan sanggup menghadapinya seorang diri?
Ya Tuhan! Mengapa aku harus menerima kenyataan pahit tentang seorang wanita yang sangat aku kagumi? Dia adalah wanita yang sangat aku banggakan, yang sangat aku sayangi, tetapi mengapa karena kekayaan dia malah menjadi seorang pelacur?!!!!! Apa maksud dari semuanya?! Mengapa rintangan dalam hidupku semakin bertambah banyak?

Bagaimana kalau semua teman sekolahku tahu, kalau sebenarnya apa yang dikatakan sama Gloria itu benar? Apakah aku sanggup melawan yang faktanya itu sudah jelas-jelas bukan sebuah rekayasa?!! Tanyaku bertubi-tubi di dalam hati sambil menangis dalam diam.

***

Kicauan burung-burung yang sangat indah terdengar di telingaku, matahari pun sudah mulai menampakkan dirinya. Dan lidah lembut sedang meluncur di pipiku, itu dia Moji, kucing kecilku. Dialah yang selalu menemaniku disaat aku merasa sendirian. Sudah kebiasaan dia membangunkanku dengan cara begini.

"Hey! Berhenti Moji!" Ujarku kepada Moji sambil tertawa kecil karena merasa geli dijilat oleh lidah kecil nan lembutnya.

"Miawww?" Terdengar suara kecilnya yang menandakan 'Iya'. Siapa bilang kekerabatan manusia dengan hewan tidak ada?

Bagiku kekerabatan manusia dengan hewan itu ada, dan kita bisa merasakan apa yang ia rasakan, kita bisa mengetahui apa maksud dari perkataannya, walaupun bukan dalam bentuk bahasa manusia, itu semua bisa diperoleh karena kekerabatan kita dengan hewan sangatlah dekat.

"Apakah kau sudah makan pagi sayang?" Tanyaku pada Moji sambil menghelus lembut kepala mungilnya.

"Miaww!" Jawabnya lesu.

"Ya sudah, ayo kesini, kamu harus makan yang banyak, supaya kamu cepat besar!" Ujarku sambil mengambil makanannya di dalam sebuah toples yang lumayan besar.

Hewan? Apakah kalian juga pernah bersedih? Apakah kalian pernah merasakan yang namanya 'Pahitnya dunia ini?' Apakah kalian pernah merasakan itu semua?! Tanyaku dalam hati sambil menghelus lembut tubuh Moji bagian belakangnya.

Look At Me!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang