Tidak terasa kicauan burung yang amat jarang terdengar kembali di telingaku di rumah sakit ini. Kicauan burung yang sangat indah seakan-akan mengajakku keluar menikmati indahnya mentari pagi ini.
"Sudah bangun?" Tanya Andini menghampiriku.
"Iya, barusan banget. Kita ke halaman belakang rumah sakit ini yuk?" Pintaku.
"Lah? Bukannya ditemenin sama Leo juga?" Tanya Andini menyelidik.
"Iya, tapi biar dia nyusul aja. Aku mau menikmati matahari pagi ini." Jelasku.
"Ya sudah, kamu tunggu dulu akan ku ambilkan kursi rodanya."
***
"Akhhhhh." Suara lepasku sambil meregangkan tanganku ke atas.
"Mama? Apakah aku boleh bermain?" Tanya seorang anak kepada Mama nya yang membuat Alex terdiam.
"Iya boleh lah sayang, kan kamu sudah baikan." Jawab Mamanya yang disusuli senyuman suaminya.
"Lex?" Panggil seorang cowok dengan mengenakan jeans pendek warna hitam dan memakai jaket yang ia kenakan malam tadi, siapa lagi kalo bukan Leo.
Tak ada jawaban dariku, aku hanya asik melihat keluarga adik kecil itu sambil tersenyum manis. Indah sekali sama seperti keluargaku dulu.
"Lex?" Panggil Leo untuk kesekian kalinya sambil menepuk halus pundakku yang membuatku tersentak kaget.
"Iya? Maaf yah aku gak respon kamu." Jawabku tanpa menoleh sedikitpun ke arah Leo.
"Iya gak apa-apa." Jawabnya.
Leo yang melihatku tengah asik menyaksikan adik kecil yang sedang bermain dengan ke dua orang tuanya hanya memilih diam. Tidak ku sadari air mata telah keluar sedikit demi sedikit dari mataku.
Entah kenapa aku semakin hari semakin cengeng, hatiku mudah tersentuh bila melihat keluarga yang lengkap, yang harmonis, tidak seperti keluargaku.
"Menangis lagi?" Tanya Leo saat mengetahui ku menangis sambil mengelap pipiku.
"Gak kok, tadi ada debu yang masuk ke mataku." Jawabku bohong sambil mengedipkan mataku seakan-akan memang ada debu yang masuk ke mataku.
"Lex? Aku pulang dulu ya? Mau mandi nih." Pamit Andini.
"Iya, makasih ya An?" Jawabku.
"Iya sama-sama." Jawabnya. "Jagain Alex ok? Jangan buat dia ngambek lagi lho." Lanjut Andini ke Leo.
"Iya deh."Jawab Leo kesal.
" Mamah?" Tanyaku pelan saat melihat Mamah berlari mengejar seorang anak perempuan yang tengah di bawa oleh suster dengan menggunakan kasur roda.
"Yo? Itu Mamah aku!" Lanjutku pada Leo sambil menggerakkan kursi rodaku untuk mengejar Mamah.
"Ha? Kamu salah lihat kali. Jangan ngebut Lex nanti kamu jatuh."
"Itu Mamah aku!" Jawabku sambil mengejar Mamah.
Brukkkk
"Awwww!" Rintihku sambil memegangi kakiku.
"Kan? Apa yang kubilang tadi?" Ujar Leo saat melihatku jatuh tersungkur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!!!
RandomSemuanya berubah dalam seketika, saat aku menghadapi kenyataan-kenyataan yang begitu pahit! Direndahkan? Disepelekan? Tidak dianggap? Diacuhkan? Dicaci? Sudah biasa aku terima. Menyakitkan? Jelas, tapi inilah rintangan hidup bukan? Yang harus kita h...