Zahra's Life #44 - Revised ✅

1.5K 51 9
                                    

[2762 words]

..........

London, 15 Oktober 2019
17.15

Mendengar kabar Zahra dan tantenya yang kecelakaan saat akan menyusul Citra ke rumah sakit, Iyan langsung memesan tiket pesawat melalui online, mencari penerbangan terdekat. Dari kabar yang di dapat Iyan dari Citra, Sinta masih dalam keadaan kritis sementara Zahra koma.

Iyan hanya membawa dompet dan handphone miliknya saja. Tidak mengemas baju ataupun barang. Rasa khawatir terus datang. Sampai di bandara, sialnya pesawat terpaksa delay selama 1 jam. Ini berhasil membuat Iyan geram, perjalanan London-Indonesia tidaklah sebentar, tapi malah di tambah delay selama 1 jam. Andai Iyan memiliki kekuatan atau jin ajaib mungkin dia akan meminta untuk bisa langsung sampai di Indonesia. Kalau pun tidak kekuatan, asalkan Iyan memiliki jet pribadi saja, jadi dia tidak perlu menunggu.

Perjalanan yang paling menyebalkan bagi Iyan. Sedang terburu, malah di suruh menunggu. Sungguh, cobaan perjalanan yang berat. Hampir 16 jam, waktu yang harus Iyan lalui untuk bisa sampai ke Indonesia. Di tambah dengan cobaan perbedaan waktu London dan Indonesia. Sepanjang perjalanan, Iyan tak henti-henti memaki dalam hati. Entah kepada petugas bandara, pramugari, pilot, supir taksi bahkan sampai tukang parkir sekali pun. Sungguh, Iyan sangat khawatir pada tantenya dan Zahra. Tapi orang-orang di atas itu terasa menjengkelkan sekali hari ini. Dimulai dari delay nya penerbangan, pramugari yang tidak sengaja menumpahkan minuman, pilot yang lama sekali mengemudikan pesawatnya, taksi yang lama datangnya dan tukang parkir yang malah membuat taksi yang di tumpanginya lama mencari tempat yang baik. Semuanya benar-benar menyebalkan.

☁☁☁

Bandung, 16 Oktober 2019
14.30 WIB

Iyan berlari saat turun dari taksi. Perjalanan panjangnya tidak berarti, walaupun kecapean dan jengkel, dia harus segera menemui tantenya begitu pun dengan Zahra. Untungnya, dia sudah bertanya terlebih dahulu di mana ruangan tantenya dan ruangan Zahra kepada Citra sehingga dia tidak perlu menanyakannya lagi di meja administrasi.

Sampai di depan ruangan tantenya, Iyan langsung masuk kedalam tanpa mengetuknya. Tidak ada siapa pun di dalam sana. Citra sedang di rumah, mengurus putrinya. Karena tidak mungkin, kan Citra mengajak bayinya untuk menginap di rumah sakit. Dari informasi yang Iyan dapatkan dari Citra, terkadang beberapa kali Adit memantau kondisinya.

Hal itu cukup membuat Iyan bingung. Adit? Sungguh tidak bisa di percaya, sejak kapan mereka menjadi akrab. Setahu Iyan, Adit tidak mengenal Citra ataupun Ibunya. Memang ada gelagat yang aneh dari Adit saat bertemu Citra, tapi Adit selalu diam bahkan bersikap seolah tidak peduli. Tapi sekarang, sepertinya hubungan mereka sangat dekat. Padahal belum genap 4 bulan, Iyan pindah ternyata sudah banyak sekali hal yang di lewatkannya. Ingatkan Iyan untuk mencari tahu hal ini lebih lanjut.

Iyan berjalan pelan menuju Tantenya itu. Perban masih melekat di keningnya. Kondisinya sudah cukup stabil dan kata Citra, kemarin Sinta baru saja melewati masa kritisnya. Mungkin sekarang dia sedang tertidur. Iyan duduk di bangku yang ada di samping bangkar itu.

Iyan hanya diam, menatap Tantenya. Menunggunya bangun. Namun sudah lebih dari setengah jam Iyan diam tanpa bicara Tantenya itu belum bangun juga. Mungkin masih terkena efek obat agar bisa istirahat dengan baik.

Iyan berdiri dari duduknya, hendak pergi ke ruangan Zahra. Namun suara pintu terbuka menghentikan langkahnya. Adit yang datang, kini Iyan benar-benar bingung. Iyan pikir yang di bilang Citra, mengenai Adit yang sesekali memantau kondisi Sinta itu bohong tapi ternyata benar.

Adit terus berjalan menghampiri Sinta, menghiraukan keadaan Iyan yang jelas-jelas tengah menatapnya dengan serius sekaligus ada raut kebingungan disana. Sampai di samping Sinta, Adit membuka laci mengambil obat untuk di konsumsi Sinta. Sekitar 1 atau 2 jam lagi waktu Sinta untuk makan dan obat yang akan Adit berikan adalah obat untuk sebelum makan.

Zahra's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang