I Miss You Abg Polisi Season 2 [ TAMAT ]

3. Tak Terduga

AUTHOR POV

Setelah pertemuan pertama di taman itu lah, kisah cinta Adit dan Raga bermulai, dimana Raga sangat mencintai Adit sampai saat ini, sedangkan Adit masih saja merindukan sosok Polisi yang lebih dulu mengisi kekosongan hatinya.

" Udah siap apa belom sayang.. "

Raga melirik Adit yang masih sibuk mematut dirinya di depan kaca.

" Abg benaran gak apa - apa mengantar aku dulu.. "

Adit menatap kearah Raga yang memperhatikanya.

" Iya sayang, lagian abg masuk kerjanya juga masih lama.. "

" Hemm... Ok lah, ayo kita berangkat lagi "

Adit bergegas merapikan diri, dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit tempat magangnya.

Hari ini adalah hari perdana Adit magang, dia mendapatkan Rumah Sakit yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, sepertinya Adit benar - benar tidak sanggup berpisah dari Bg Raganya itu 😍

Mobil mereka pun melaju di jalanan yang cukup ramai.
Mata Adit tak lepas menikmati suasana pagi yang cerah, sambil sesekali bernyanyi mengikuti lagu yang di putar oleh Raga.

Tapi...
Tiba - tiba Adit berhenti bernyanyi dan matanya menatap lurus ke depan sana, dimana ada beberapa orang polisi yang lagi berdiri di tepi jalan untuk mengatur arus lalu lintas yang padat.

" Kamu teringat ferdi ya.?.. "

Suara Raga mengagetkan Adit yang melamun menatap para petugas itu.

" Eeh.. Eng.. Enggak kok bg... "

Adit tampak salah tingkah menanggapi ucapan Raga.

Raga hanya tersenyum ketir melihat orang yang di cintainya menjadi salah tingkah.
Entah sampai kapan dia bisa meluluhkan hati Adit, dan membuatnya melupakan pak polisinya itu.

Mobil mereka masih melaju mulus menuju rumah sakit tempat Adit magang, tetapi mereka saling diam satu sama lain.
Adit merasa sangat bersalah karna ulahnya tadi, tetapi dia juga gak tau harus mau bilang apa, dia hanya melihat Raga dengan ekor matanya.

★★★★★

" Ok... Kita sudah sampai sayang,.. Kamu kok diam saja dari tadi, ada apa.?.. "

Tak terasa mobil mereka sudah sampai di depan Rumah Sakit.

" Maafin aku ya bg.. . "

Adit langsung menatap Raga dengan perasaan bersalah.

" Udah... Lupain saja soal tadi, abg juga minta maaf ya sama kamu.. ."

" Tapi bg... A... "

" Gak ada tapi - tapian, buruan gih masuk, nanti kamu telat lagi... "

Raga mencium pipi Adit, dan mentoel hidungnya, hingga membuat Adit tersenyum senang.