29. Dilema

5.7K 295 133
                                    

DIMAS ADITYA POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DIMAS ADITYA POV

Mataku terasa sangat berat untuk di buka.

" Aku dimana...? Kenapa tubuhku terasa mati rasa seperti ini...? "

Pertanyaan itu muncul di dalam hatiku, aku belum bisa mengingat apa yang telah terjadi.

" Dimasss... "

Aku mendengar seseorang memanggil namaku, dan aku berusaha keras untuk membuka mata.

Kabur.

Mataku mengerjap - ngerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk, hingga lama - lama pandanganku menjadi jelas.

" Gerry... "

Ternyata yang memanggil namaku tadi adalah Gerry, tenggorokanku terasa sangat kering dan perih.

" Kenapa aku berada di rumah sakit..? Apa yang sudah terjadi..? "

Di saat menyadari keberadaanku di rumah sakit, aku semakin bertanya - tanya di dalam hati.

" Haus.... "

Suaraku terdengar pelan dan agak parau, lalu Gerry memberiku minum sedikit demi sedikit.

" Bagaimana perasaan kamu sekarang..?"

Gerry menatapku sambil tersenyum, dan memeriksa perban yang terbalut di tanganku, hingga membuatku menyadari jika tanganku di balut seperti itu.

" Apa yang terjadi Ger, kenapa aku bisa berada di sini..? "

Aku bertanya dengan bingung kepada Gerry, memoriku belum sepenuhnya kembali, apalagi tubuhku terasa sangat letih dan juga perih.

" Apa kamu benar - benar lupa..? Tetapi jika kamu tidak bisa mengingatnya, kamu tidak perlu memaksakan diri.. "

Aku hanya terdiam mendengar jawaban Gerry, lalu aku memejamkan mata dan aku berusaha mengingat apa yang terjadi, mengapa tubuhku terasa sakit dan perih begini.

Hingga...

Ingatan demi ingatan kembali hadir dalam fikiranku, nafasku yang sesak akibat berlari menuju gedung itu, dan di saat kepalaku di pukul dari arah belakang.
Lalu tubuhku terikat dengan tali yang kuat, hingga membuat tanganku sakit saat ingin melepaskan diri.

" Bg Ferdi... "

Aku juga mengingat Bg Ferdi yang di ikat bersamaku, dan siksan Anton bersama Max yang telah membunuh Bg Raga, teriakan kesakitan dan perih yang aku rasakan tidak di gubris oleh mereka berdua.

" Kak Zahra.... "

Mataku terbuka saat mengingat istri Bg Ferdi, suara tembakan itu masih terdengar jelas di kepalaku.

" Ya Tuhan... Lagi - lagi seseorang terbunuh oleh diriku.. "

Tangisku terisak saat mengingat semuanya, hatiku sangat hancur mengingat penyiksaan Anton, aku di perlakukan layaknya seperti binatang.

I Miss You Abg Polisi Season 2 [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang