26. In Pain

5.8K 275 183
                                    

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

" Bukankah Bg Raga adalah teman kamu..? Dia baik sama kamu selama ini, kenapa kamu tega mencelakainya...? KENAPA..?!!"

Adit dengan marah tertahan meminta penjelasan pada sosok yang datang itu, dia adalah teman kerja Raga sekaligus teman baiknya, dan pacar Anton itu adalah Max, orang yang di percayai Raga selama ini.

Max hanya tertawa sinis menatap Adit yang menangis pilu, dia tidak merasa bersalah sama sekali dengan tindakanya itu.

" Kamu yang menyebabkan kematian Raga..! Ngerti...?! "

Anton dengan angkuhnya menyalahkan Adit, atas semua yang terjadi kepada Raga.

" PEMBUNUH...!!! BAJINGAN KALIAN BERDUA...!! LEPASIN GUE BRENGSEK, LAWAN GUE KALAU KALIAN BERANI...!! "

Kemarahan Adit benar - benar sudah sangat memuncak, dia tidak terima jika Raga mati di tangan sahabat baiknya sendiri, pergelangan tanganya terlihat mengeluarkan darah akibat tali yang mengikat erat.

" Hahahaha.... Hahahaha.... Haha.... "

Anton dan Max sama - sama tertawa melihat usaha Adit untuk melepaskan diri, sedangkan Ferdi hanya menggeram marah melihat Adit tersakiti seperti itu.

" Seharusnya kamu tidak bertemu dan berpacaran dengan Raga, dengan begitu dia juga tidak akan mengalami nasib buruk mati di tangan gue..!! "

" DIAAAAM...!! KALIAN LAH YANG MEMBUNUH BG RAGA...!! "

Adit sangat terpukul mendengar setiap kata - kata Max, hati kecilnya juga menyalahkan dirinya sendiri, jika dia tidak berpacaran dengan Raga, mungkin Raga tidak akan meninggal secepat ini.

" Dimasss... Jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri, jangan dengarkan bajingan seperti mereka..! "

Ferdi tidak ingin melihat Adit menyalahkan dirinya sendiri, karna bagaimanapun juga yang membunuh Raga adalah temanya itu.

" DIAM KAU BRENGSEK...!! KALIAN BERDUALAH YANG LEBIH BAJINGAN..!! KALIANLAH YANG MEMBUAT KELUARGA GUE HANCUR...!!! "

Anton tidak terima mendengar ucapan Ferdi, hingga membuat dirinya murka.

" Sudah lah sayang.. Buat apa marah - marah sama mereka, sebentar lagi juga bakalan mati..! "

Max menenangkan kekasihnya yang sedang emosi, lalu mencium bibirnya penuh nafsu dan bergairah.

Ferdi dan Adit yang melihat adegan itu merasa jijik, dan memalingkan wajah mereka secara bersamaan.

Setelah puas saling melumat bibir masing - masing, Anton dan Max mendekati Adit dan menatap Ferdi.

" Sebelum kita memulai permainanya, alangkah baiknya gue ceritain dulu tentang kematian Raga, bener gak..? "

Max menatap Adit seakan meminta persetujuan, sedangkan Adit terlihat semakin lemah akibat pemberontakanya tadi.

I Miss You Abg Polisi Season 2 [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang