13. Dekapan Hangat

8.9K 348 326
                                    

FERDI RAMENDRA POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FERDI RAMENDRA POV

Aku menatap Mama yang terbaring di atas ranjang rumah sakit, aku sangat bersyukur Mama mendapatkan donor darah, hingga Mama bisa melewati masa kritisnya dengan cepat.

" Mas... Semoga Mama cepat sembuh ya, dan bisa berkumpul lagi bersama kita.. "

Zahra berkata padaku sambil mengusap rambut Dimas, Putraku itu tertidur lelap di pangkuan Zahra.

" Iya sayang... Mas sangat bersyukur Mama cepat mendapatkan donor darah.. "

Aku menatap Mama dengan sendu, banyak sekali pertanyaan yang mengganjal di pikiranku, tetapi kecurigaan Zahra bukanlah tanpa alasan.

" Sebenarnya siapa dokter dan perawat itu mas...? "

Aku kaget dengan pertanyaan Zahra, apa mungkin dia curiga karna melihat expresiku waktu itu.

" Hemm... Sudah lah sayang.. Yang paling penting sekarang adalah kesehatan Mama.. "

Sepertinya Zahra menyadari salahtingkahku, dan masih saja mempertanyakan Dimas dan Gerry.

" Mas.. Aku tidak pernah meminta apapun padamu, aku hanya minta kejujuran dari hati Mas.. "

Wajah Zahra terlihat sendu, dan membelai Dimas dengan kasih sayangnya.

Aku menghirup nafas dalam - dalam dan menghembuskanya, hatiku sangat berat untuk mengatakan apa yang terjadi, tetapi bagaimanapun juga aku tidak seharusnya berbohong pada istriku sendiri.
Bukankah selama ini Zahra selalu menerimaku apa adanya.

" Perawat itu Dimas dan Dokter itu Gerry, dia lah yang mengakibatkan Mas dan Dimas berpisah.. "

Aku menjawab pertanyaan Zahra dengan satu tarikan nafas, kepalaku menunduk lesuh berbicara pada Zahra.

" Dimas...??.. Aku memang sudah mendunganya dari awal, karna tatapan Mas pada mereka sangat berbeda.. "

Zahra berkata lirih padaku, aku sangat tau apa yang di rasakanya sekarang.

" Mas tidak akan mengecewakanmu Zahra, Mas akan tetap bersamamu dan putra kita.. "

Zahra hanya menghela nafas berat mendengar janjiku, mungkin dia tidak yakin dengan apa yang aku ucapkan.

" Aku selama ini tidak pernah melarang Mas melakukan apapun, bahkan aku tidak pernah memaksa Mas memberikan hati Mas seutuhnya, tetapi.. Aku sangat berharap, jika mas tidak akan pernah meninggalkanku dan Dimas putra kita.. "

Aku menyadari ketakutan Zahra, kehadiran Dimas di kehidupan kami adalah hal yang tidak di inginkanya, aku sendiripun tidak pernah menyangka akan bertemu dengan mereka di sini.

" Percayalah sama Mas.. Mas tidak akan menyia - nyiakanmu dengan putra kita, kalian berdua adalah masa depan Mas.. Ya.. "

Aku berdiri dan menghampiri Zahra, lalu memeluknya agar dia merasa tenang, mereka berdua adalah kebahagiaanku sekarang, sudah saatnya aku melupakan Dimas dari kehidupan dan hatiku.

I Miss You Abg Polisi Season 2 [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang