Bg Ferdi.. "!
Aku hanya bisa menyebut nama itu di dalam hati, nama seorang polisi yang sangat aku rindukan selama ini, dan sekarang dia berdiri tepat di hadapanku.
" Ya Tuhan... Kenapa aku semakin sulit untuk bernafas.. Dadaku terasa sesak... "
Tu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GERRY GIFBRAN POV
Huffffttttt....
Gue menghembuskan nafas lelah sambil melonggarkan kancing baju, kepala gue benar - benar sakit mengingat apa yang terjadi baru - baru ini. Tidak pernah terfikirkan sama sekali bagi gue, jika Anton lah yang telah membunuh Raga lalu menyiksa Dimas dan juga Ferdi. Selama ini dia terlihat baik - baik saja, bahkan tidak terlihat jika dia memusuhi kami semua. Tetapi mendengar apa yang di ceritakan oleh Ferdi, bulu kuduk gue jadi merinding mengingat siapa dia sebenarnya.
Kemudian... Gue meronggoh kantong celana gue, dan mengeluarkan sesuatu dari sana.
" Flasdisk...? "
Gue menatap benda itu lama dan berfikir apa isinya, pada malam itu gue tidak terlalu tau, jika yang terjatuh dari saku Anton adalah flasdisk.
Flasback Gerry.
Pada saat itu gue lagi memeriksa beberapa pasien, tiba - tiba handphone gue berbunyi, dan ternyata yang menelfon adalah Zahra, istrinya Ferdi.
" Halo... Apa ini Dokter Gerry, A.. Aa.. Aku.. Aku istrinya Mas Ferdi... "
Suara perempuan itu terdengar terbata - bata, dan dia mengaku pada gue sebagai istrinya Ferdi.
" Iya.. Ini saya Gerry, ada apa..? "
Gue bertanya balik kepada dia, karna gue merasa heran mendapat telfon dari Zahra.
" Dokter dimana sekarang..? Sepertinya Mas Ferdi dalam bahaya, dan kemungkinan Dimas juga bersama dia.. "
Gue terkejut dan semakin heran mendengar ucapan Zahra, apa maksudnya Dimas dan Ferdi dalam bahaya.
" Saya gak ngerti apa maksud Mbak, ada apa dengan Ferdi dan Dimas..? Apa mereka berdua bersama sekarang..? "
Bukanya menjawab pertanyaan dia, gue malah bertanya balik kepada Zahra, karna gue tidak paham maksud dia jika Dimas dan Ferdi dalam bahaya.
" Mas Ferdi... Di.. Dia belum pulang setelah pergi dari sore tadi.. "
" Lalu...? "
Gue tidak sabar mendengar penjelasan Zahra, dia terdengar menangis dan juga sangat cemas.
" Ada seseorang yang mengirimkanya pesan, katanya... Dia akan membunuh Dimas jika dia tidak datang kesana.. "
" APA..?! "
Mata gue terbelalak mendengar apa yang di ucapkan Zahra, Ferdi pergi menemui seseorang yang ingin mencelakai Dimas.
" Mbak dimana sekarang...? Saya akan kesana sekarang juga, Mbak jangan gegabah dan bertindak sendirian.. "