I Miss You Abg Polisi Season 2 [ TAMAT ]

4. Tak Terduga 2

DIMAS ADITYA POV

Belum sempat dokter Ica menyebutkan nama dokter itu
Mataku langsung tertuju ke sebuah nama yang ada dia atas pintu ruangan itu...

Seketika hatiku bergemuruh, kenangan masa lalu membayangi di kepalaku, badanku serasa mengigil, kakiku terasa berat untuk melangkah masuk.

" Ya Tuhan... Apakah dia yang ada di dalam... "

= Dokter Gerry Gifbran =

Ya.. Itu lah nama dokter itu, sebuah nama yang sangat aku benci, dan bahkan aku sangat berharap, jika nama itu tidak akan pernah lagi aku dengar di muka bumi ini.

Nama orang itu lah yang membuat hancur kehidupanku di masa lalu, aku sangat membencimu Gerry... Sangat..

" Lu kenapa bro? Kok tegang gitu gua liat? "

Tiba - tiba suara Anton menganggetkanku.

" Eh.. Ng.. Ngak. Apa - apa kok... "

Aku berusaha menenangkan diri, dan tersenyum kepada Anton.

Tok.. Tok.. Tok...

Dokter Ica mengetuk pintu ruangan dokter Gerry.

" Ya Masuk... "

Terdengar suara cowok dari dalam mempersilahkan kami masuk.

Hatiku langsung berdetak kencang kembali, karena aku sangat mengenal suara itu, ternyata benar - benar dia yang ada di dalam.

Dokter Ica membuka pintu dan mempersilahkan kami masuk, tetapi kakiku sangat berat untuk melangkah masuk, aku gak siap untuk bertemu lagi bersama Gerry, bahkan untuk selamanya aku tak akan pernah ingin bertemu denganya.

" Ayo Dit.. Teman - teman kamu udah pada masuk.. "

Dokter Ica menegurku yang masih terpaku di depan pintu ruangan.

" Ba.. Baik dok... "

Aku dengan agak tergagap menyahut ucapan Dokter Ica, dan melangkah perlahan untuk masuk ke dalam.
Bagaimanapun juga, aku tidak akan bisa menghindar dalam hal ini, ini suatu pekerjaan yang harus aku selesaikan.

" Ya Tuhann.. Berikan aku kekuatan... "

Aku mengumpulkan kekuatan untuk melangkah masuk ke dalam, aku harus kuat dan tenang jika bertemu dengan Gerry, aku gak ingin mereka tau tentang masa laluku dan Gerry.

Dan....

" Ok semuanya.. Kenalin ya.. Ini Dokter Gerry Gifbran yang akan membimbing kalian selama magang nanti.. "

Dokter Ica memperkenalkan Gerry kepada kami semua, dan ketika aku dan gerry saling menatap satu sama lain, senyum di bibirnya perlahan hilang, dia menatapku dengan tajam, mungkin dia juga tidak akan menyangka jika akan bertemu denganku lagi.