I Miss You Abg Polisi Season 2 [ TAMAT ]

16. Pindah

FERDY RAMENDRA POV

Aku menatap Zahra yang mematung diri di depan kaca, semenjak kejadian di rumah sakit kemarin, Zahra belum berbicara padaku sama sekali, aku tau jika dia masih terluka dengan apa yang berlaku, tetapi bukankah dia juga tau, jika dari dulu aku sudah mencintai Dimas, dan belum bisa melukapanya sampai sekarang.

" Sini Papa pasang sepatunya, nenek pasti sudah nunggu kita di rumah sakit.. "

Aku mendudukan dimas di atas ranjang, dan memasangkan sepatu pada kakinya, sedangkan Zahra tetap diam sambil membenahi jilbab yang di pakainya.

" Dimas nanti kerumah Oma dulu ya, biar sama Oma saja nanti kerumah sakitnya.. "

Zahra malah ingin mengantar Dimas kerumah Ibu nya terlebih dahulu.

" Kenapa gak ikut sama Papa dan Mama aja..? "

Dimas malah merengek padaku, hingga aku menatap Zahra seakan meminta penjelasan padanya.

" Papa dan Mama ada urusan sebentar sayang... Dimas sama Oma saja ya nanti..?

Aku hanya diam mendengar ucapan Zahra kepada Dimas.

" Iya deh... Nanti Dimas sama Oma dan Opa saja kerumah sakitnya.. "

Zahra menghampiri Dimas dan mengusap rambutnya.

" Nah gitu dong... Anak Mama memang pinter.. Mmmuuucchhh.. Yasudah.. Ayo kita berangkat... "

Setelah mencium Dimas, zahra pergi begitu saja sambil menggendongnya, sepertinya dia masih marah terhadapku.

Selama di perjalanan kerumah orangtuanya, Zahra lebih banyak menghabiskan waktu, untuk mengobrol bersama Dimas, dia benar - benar mengabikanku keberadaanku kali ini.

" Nanti kamu jangan nakal ya sayang, jangan ngerepotin Opa dan Oma.. "

Aku berbicara sambil melirik pada Zahra dan Dimas.

" Iya Pa.. Dimas janji... "

Dimas tersenyum manis menatap padaku, sedangkan Zahra masih saja dengan wajah datarnya.

Setelah mengantar Dimas kerumah Ibunya, zahra langsung memintaku untuk pergi kerumah sakit.

" Kita langsung kerumah sakit saja..! "

Dia berbicara tegas tanpa melihat wajahku.

" Apa kamu masih marah sama Mas..?! "

Aku bertanya pada dia sambil menyetir mobil, tetapi dia tidak menjawab pertanyaanku sama sekali.

" Pada saat itu Mas tidak bisa mngentrol emosi, sehingga Mas bertengkar sama pacar Dimas,... "

Zahra masih saja diam mendengar penjelasanku.

" Mas tau jika kamu pasti sangat marah kepada Mas, dan Mas juga sudah menyesali apa yang telah terjadi, Mas harap kamu mau memahami kondisi Mas waktu itu.. "