Bg Ferdi.. "!
Aku hanya bisa menyebut nama itu di dalam hati, nama seorang polisi yang sangat aku rindukan selama ini, dan sekarang dia berdiri tepat di hadapanku.
" Ya Tuhan... Kenapa aku semakin sulit untuk bernafas.. Dadaku terasa sesak... "
Tu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Ok.. Untuk sesaat kita lupain dulu ya Adit Sama Raga, kita akan ikuti ceritanya si Gerry dulu)
∆∆∆∆∆∆
GERRY GIFBRAN POV
Mata gue menatap lurus ke luar jendela, pipi gue masih terasa sakit akibat tonjokan Dimas barusan, sepertinya dia sangat marah dan membenci gue. Rasanya sangat percuma permintaan maaf gue, dan dia tidak akan pernah bisa melupakan kesalahan gue di masa lalu. Kejadian demi kejadian melintas kembali di pikiran gue..
Flasback Gerry Gifbran
Seluruh badan gue terasa sakit akibat kekerasan dari Ferdi, jika Dimas tidak datang dengan cepat, mungkin gue bisa pingsan di siksa Oleh polisi brengsek itu. Dimas sangat marah dan terpukul melihat semua yang terjadi, gue merasa sangat bersalah terhadap dia, bahkan untuk menatapnya saja aku malu.
Gue sangat ingat, dengan marah Dimas menyuruh gue pulang, lalu dia pergi membawa Ferdi ke rumah sakit. Diri gue benar - benar kotor, akal sehat gue hilang, hingga gue tidak sadar jika yang gue lakukan menyakiti saudra gue sendiri, luka di hati Dimas pasti sangat dalam.
Tetapi di saat dia merasa terluka dan sakit, gue malah pergi meninggalkan dia, bahkan tanpa berpamitan, gue pergi dengan keadaan sangat bingung dan malu,. Gue malu pada diri gue sendiri, gue malu untuk ketemu Ibu dan AyahDimas.
Bahkan setelah sampai di Malaysia, gue tidak pernah menceritakan kejadian sebenarnya kepada Papa dan Mama.
" Katanya kamu mau satu sekolah sama Dimas, terus kenapa sekarang kamu pulang lagi? "
Mama duduk di samping kasurku, dan menatapku yang mengurung diri seharian di dalam kamar.
" Gerry hanya ingin mengikuti apa yang di bilang Papa aja Ma.. Papa kan ingin Gerry untuk menjadi dokter disini.. "
Gue gak ingin berterus terang sama Mama, karna bagaimanapun juga ini semua menyangkut kehidupan pribadi Dimas.
" Yasudah.. Kalo kamu memang mau nuruti kata Papa, terus kenapa kamu mengurung diri seharian, Mama tadi juga nelfon Ibunya Dimas, dia juga gak tau masalah kamu tu apa.. "
Hemm.. Sepertinya Ibu juga tidak ingin masalah gue dan Dimas, di ketahui oleh Mama.
" Gerry pusing aja Ma, capek aja dalam perjalanan.. "
Tetapi Mama masih tidak percaya dengan alasan Gue itu.
" Kamu gak bertengkar sama Dimas kan? Mama gak ingin, jika hubungan keluarga kita sama Dimas, jadi renggang gara - gara kamu.. "
" Iya Ma.. Gerry gak bohong kok, Gerry sama Dimas gak ada masalah.. Gerry cuma pusing dan capek aja... "
" Hemm... Ywda.. Kamu istirahat aja ya, Mama akan buatin makanan kesukaan kamu, biar fit lagi badanya.. "