◻️◻️◻️ Happy Reading◻️◻️◻️
Pagi harinya. Seperti kebiasaannya setiap hari, Hyeri menyiapkan kue beras di keranjang untuk di bawa Ibunya berjualan. Hyeri memang selalu bangun sangat lagi, bisa dibilang sebenarnya waktu istirahatnya sangat sedikit. Dia hanya tidur 4-5 jam setiap malam. Karna Ibunya sakit-sakitan, Hyeri harus bekerja lebih rajin untuk membantu Ibunya menyiapkan dagangan.
"Bu, sudah selesai ... aku berangkat duluan, ya." Hyeri mencium tangan Ibunya sebelum berangkat sekolah.
"Tunggu sebentar, nak."
"Ada apa?" tanya Hyeri.
Ibunya membawa sebungkus kue beras untuk diberikan putrinya sebagai bekal pergi ke sekolah.
"Bawalah, nak ... Ibu tidak mau kalau kamu sampai telat makan." Hal manis itu tentu membuat terharu Lee Hyeri. Dia sangat menyayangi Ibunya, begitu pula sebalinya. Keduanya berpelukan, sebelum akhirnya Hyeri berangkat ke sekolah. Sebelum ke sekolah, Hyeri terlebih dahulu menjadi pengantar koran. Mengantarkan koran ke setiap rumah dengan memgayuh sepeda pemberian Jeon Jungkook.
Pekerjaannya sudah selesai. Sedikit upah yang diterimanya, dimasukkan ke saku untuk dikumpulkan Hyeri sebagai uang tabungannya untuk nanti mendaftar kuliah. Uang yang diperoleh selama ini, memang disisihkan sebagian untuk mendaftar kuliah. Sebab mendiang Ayahnya, mengharapkan Hyeri bisa sekolah sampai kuliah.
Sedangkan ekonomi keluarga cukup terbantu, pasca Ayahnya meninggal. Ada uang asuransi yang diterima Hyeri dan Ibunya. Sebab dulunya, Ayah Hyeri adalah seorang ajudan dari orang kaya raya di Seoul. Hingga saat ini, uang asuransi itu digunakan untuk menbayar uang sewa rumah.
.
_______________****________________
.
Keadaan di sekolah Bangtan Senior High school. Banyak siswa yang sudah datang. Masih seperti biasanya, Hyeri datang dan memarkirkann sepedanya. Kemudian dia berjalan menuju kelasnya. Hari ini cuacara cukup buruk, hujan gerimis mengguyur kota Seoul. Gadis itu memakai jas hujan untuk sampai ke ruang kelasnya.
Lumayan aneh, saat Hyeri masuk ke gedung sekolah. Tampak siswa-siswa sepi. Padahal ini belum jam pelajaran. Saat Hyeri tiba di depan kelasnya, dia melihat ada seuntai tali tambang mengikat sebuah ember tepat di atas pintu. Melihat itu, Hyeri menarik napas berat dan terasenyum remeh.
"Tidak kapok-kapok juga mereka rupannya." Gumamnya. Segera Hyeri mengeluarkan jas hujan dan memakainya. Dengan santai Hyeri berjalan masuk ke dalam kelasnya.
BYUUUUUUR....
Seember air mengguyurnya. Akan tetapi semua siswa terperangah akan antisipasi Hyeri dalam menangani bullyan dari mereka. Semuanya masih bengong karna melihat Hyeri yang tidak jadi basah karna jas hujan yang di bawanya.
"Ternyata hujan tidak hanya di luar, tapi juga di dalam kelas." ujarnya dengan sangat santai. Kemudian Hyeri berjalan mendekati kursinya, akan tetapi Hyeri yang cerdik itu sadar jika bangkunya sudah dilumuri lem.
"Aku pikir kalian adalah pembully yang sangat hebat. Tapi ternyata sangat bodoh ... kelewat bodoh. Lihatlah, terlalu banyak lem yang kalian taruh di kursiku. Sampai satu wadah kalian guyur semua, ckckckck," reaksi Hyeri yang santai dan terkesan sama sekali tidak takut. Membuay semua siswa hanya bisa menelan ludah dan bengong.
Tak lama, jam pelajaran di mulai.
Kriiiiing....
Seorang guru masuk ke dalam kelas. Karna kurang berhati-hati guru tersebut terpeleset karena air yang membasahi sekitarar pintu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARNING!☠️ I LOVE YOU [TAMAT✓]
أدب الهواةPreview ________________________ Bersekolah di SMA terbaik di Korea, tentu tidak mudah. Ia kerap kali mendapat bullying dari teman-teman di sekolah. Namun, kegigihan dan keberaniannya justru malah membuat takhluk pria yang selama ini menjadikannya...