part 5

16.1K 1.3K 55
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading ◻️◻️◻️

Malam yang cukup membuat drama bagi Hyeri. Gadis itu masih menahan lapar karna makanannya telah jatuh berhamburan. Tentu saja dia tidak punya uang untuk membeli makan malam untuk Ibunya dan mengisi perutnya yang kosong.

"Ini untukmu,"
Nenek Jeon memberi sejumlah uang, saat melihat Hyeri yang tengah menatap makanannya yang berserakan di tanah.

"Tidak, Nek ... aku tidak mau menerimanya." Tolak Hyeri sambil tersenyum ramah.

"Sudahlah, anggap saja ini untuk mengganti nasimu yang sudah jatuh ke tanah itu. Kamu tahu, kalau uang segini, di rumahku tidak laku ... bahkan kami biasanya menggunakan untuk pajangan rumah." Ujar nenek Jeon menyombong.

"Waaah, uang untuk pajangan? Ini sama banyaknya dengan gajiku menjual koran setiap bulan," ujar Hyeri terheran.

"Ya sudah terimalah ... kamu anak yang baik." Nenek Jeon mengusap pipi Hyeri, lalu berjalan pergi meinggalkannya. Hyeri sangat senang, karna dia bisa membeli makanan untuk Ibunya di rumah.

Sebelum pulang, Hyeri teringat jika besok dia tidak punya sepeda untuk mengantar koran. Dengan terpaksa Hyeri harus mendatangi sekolahnya untuk memperbaiki sepedanya yang dirusak. Meskipun keadaan sudah malam, tidak ada pilihan lain untuk Hyeri, sebab menjual koran adalah mata pencariannya selama ini.

"Aaaaah, bagaimana aku bisa masuk ke dalam? gerbangnya di kunci." Hyeri menadahkan dagunya di tangan sambil berpikir. Karna aksi nekadnya, Hyeri mencoba untuk menaiki pagar untuk membuka gerbang bagian belakang sekolah yang di kunci dari dalam.

"Aku berbakat jadi maling rupanya, hehhee ...." ujar Hyeri tersenyum sumringah setelah berhasil menaiki pagar sekolahan yang lumayan tinggi. Dia juga tak lupa membuka gerbang belakang untuk aksesnya membawa sepedanya keluar dari sekolah nanti.

"Untung saja ada lampu sekolahan, jadi tidak terlalu gelap." Hyeri kemudian memanjat pohon untuk mengambil sepeda dan rodanya yang digantung di atas. Sungguh ini sangat sulit dan juga sangat ekstream, Hyeri dengan lincahnya memanjat pohon tanpa pengaman, dan menggunakan tangan kosong untuk melepaskan tali-tali yang mengikat.

Setelah berada di atas pohon cukup lama, akhirnya sepedanya berhasil di turunkan. Hyeri juga ikut turun untuk memulai memperbaiki sepedanya yang dirusak itu.

"Aaaah, aku tidak bawa kunci apapun untuk memperbaikinya. Terpaksa aku harus bawa pulang dan perbaiki di rumah." Hyeri kemudian hendak membawa sepedanya pulang dengan tangannya. Namun, tak di sangka sebuah lampu sorot mobil terlihat menghampiri. Hyeri tertegun dan memperhatikan dengan seksama siapa yang datang malam-malam begini.

Sebuah mobil bak, datang menuju
Parkiran.

"Ini sudah malam, kenapa ada orang yang datang?" gumam Hyeri tertegun.

Tak lama, seorang pemuda tampan dan seorang pria paruh baya turun dari mobil tersebut. Hyeri masih belum bisa melihat dengan jelas, lantaran sorot lampu yang membelakangi wajah pemuda itu. Sedangkan posisi Hyeri yang tersorot lampu, tentu terlihat jelas oleh pria itu.

Semakin dekat berjalan, dekat mendekati Hyeri. Semakin terlihat wajah dari si pemilik.

"Jeon Jungkook!" gumamnya.

"Ngapain malam-malam ada di sekolah? Kamu mau maling, ya?" tanya Jungkook seketika dengan ketus.

"Enak saja, aku datang untuk mengambil sepedaku. Aku tidak bisa jualan koran besok, kalau tidak ada sepeda."

"Aku tidak percaya, aku harus memastikan apakah ada barang-barang di sekolah yang hilang." ujar Jungkook sinis.

"Untuk apa aku mencuri di sekolahan? kalau aku mau mencuri, lebih baik ke Bank sana, yang jelas bisa menghasilkan uang ... Ciih!!!!!" kesal Hyeri.

WARNING!☠️ I LOVE YOU [TAMAT✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang