part 7

15.5K 1.2K 108
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Rasa kesal di hati Hyeri pasca berciuman dengan Jeon Jungkook. Selama perjalanan masuk ke dalam kelas, dia terus mengusap-usap bibirnya. Ada bekas darah Jungook mengering di bibirnya, tetapi tidak di sadari oleh Hyeri.

"Aaaaagggh, menyebalkan. Kenapa aku harus ciuman dengan dia, sih? Aku ingin berciuman dengan cinta pertamaku, bukan dengan brengsek sialan itu." gerutu Hyeri, yang merasakan kesal menendangi tong sampah dekat kelasnya.

"Hyeri, cepat masuk ke kelas. Kenapa masih berkeliaran?" tegur guru saat melihat Hyeri belum masuk kelas karna jam pelajaran sudah di mulai.

Sedangkan di sisi lain Jeon Jungkook terus saja tersenyum sambil menggigit pelan bibir bawahnya. Dia tertawa kecil ketika mengingat moment ciuman pertama antara dia dan Hyeri tadi.

"Jadi, kelemahan gadis preman itu adalah berciuman ... itu bagus, aku bisa lakukan itu jika dia terus menerus menggunakan kekerasan." Jungkook sangat lega. Karna dia meyakini, jika Hyeri akan berhenti memukulnya setelah berciuman.

"Itu pasti ciuman pertamanya. Dia terlihat gugup tadi ... aku bisa gunakan senjata pamungkas itu, setiap kali dia menyerangku, eeeh tapi bagaimana jika semua orang tahu? Dia itu kan gadis yang kubully,"

Tentu tidak sesederhana yang dia bayangkan. Jungkook sebenarnya tidak mau orang lain tahu jika dia bersikap baik pada orang yang masuk dalam target bullying di sekolah. Jungkook selalu ingin terlihat jahat dan di segani teman-teman di sekolah terutama para Hyungnya. Meskipun tidak dipungkiri jika Jungkook sebenarnya menyukai kejadian ciuman tadi.

.

_____________****______________

.

Keadaan di kelas Hyeri. Gadis itu tengah menata bukunya dengan sangat fokus. Semua siswa sudah keluar dari kelas.

Tak lama.

BRUUUK

Pintu kelas di kunci dari luar. Hyeri tidak gugup sama sekali, dia hanya tersenyum remeh melihat aksi bullying yang kembali menimpanya. Setelah selesai menata buku, Hyeri meninggalkan bangkunya untuk pergi ke kantin menikmati bekal sepotong roti yang diberikan Ibunya tadi pagi.

Hyeri berjalan mendekati pintu, memastikan apakah memang benar mereka mengunci pintu kelas itu atau tidak.

Cekreeek ... Cekreeek ...

Pintu memang terkunci. Hyeri hanya menarik napas panjang sambil mengambil ancang-ancang.

BRAAAAAAK

Bukannya pintu, melainkan kaca jendela yang dihancurkannya. Dengan santainya Hyerinkeluar dari jendela yang sudah pecah karna tadi dipukul dengan kursi. Beberapa siswa yang hendak menertawakan kekalahan Hyeri, hanya bisa bengong tercengang melihat gadis tomboy itu bisa keluar kelas dengan akses dari jendela.

Setelah selesai keluar dari kelas, Hyeri menatap semua siswa dengan wajah sinis. Tak lupa dia juga melihat ada seutas kabel yang telanjang tepat di depan pintu kelas yang mereka pikir akan diinjak Hyeri dan gadis itu bisa kesetrum oleh tegangan listrik tersebut.

"Siapa yang mengunci pintu?" tanya Hyeri sambil berjalan kesatu-persatu murid yang berdiri di depan pintu kelas.

"Owwwh, kamu mau diam saja setelah melakukan kesalahan?" ujar Hyeri yang berhenti di salah satu siswa yang hendak menjauh dari lokasi.

"Aku tidak melakukan apapun, aku tidak ikut-ikut." Ujarnya. Hyeri kemudian menarik tangan kanan gadis itu yang di sembunyikan di belakang punggungnya. Ternyata gadis tersebut memegang kunci yang di gunakan untuk mengunci kelas.

WARNING!☠️ I LOVE YOU [TAMAT✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang