◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
Malam berlalu cukup baik. Keduanya tertidur lelap dengan saling memeluk. Hyeri dan Jungkook sudah mulai terbiasa dari rasa canggung yang biasanya dialami. Mereka sudah dalam tahap saling belajar memahami karakter masing-masing. Meskipun Jeon Jungkook sangat jail, hal itu dirasa wajar karena kedua pasangan masih sangat muda.
<<<<<<<<<Weding Day >>>>>>>>>
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pernikahan antara Jeon Jungkook dan Hyeri sudah di persiapkan besar-besaran dan sangat meriah. Semua orang sibuk dalam menyiapkan segala perlengkapan untuk pesta pernikahan bak raja dan ratu itu.
Keluarga Jeon adalah orang terpandang. Tentu pejabat tinggi, orang-orang penting, para sosialita akan memeriahkan acara besar yang akan dikenang sangat indah oleh kedua mempelai. Meskipun diawali dengan perjodohan, alhasil kini mereka menikah atas dasar saling mencintai.
Acara pernikahan di gelap private untuk awak media yang hendak meliput. Karena acara pernikahan adalah hal yang sakral, tentu mereka hanya ingin acara berjalan hikmat seperti seharusnya. Tak lupa ada para hyung yang juga menghadiri acara pernikahan, kompak dengan busana jas serba hitam.
Jeon Jungkook berjalan perlahan menuju ruang utama tempat pernikahan akan digelar. Pemuda berhidung mancung, bergigi kelinci itu tampak tidak bisa tersenyum. Bukan karena tidak bahagia, hanya sana rasa gugup yang berlebihan bersatu-padu menggelut di hatinya.
"Aku harus mengatur napas. Jujur saja aku sangat nervous hari ini." gumam Jungkook. Dia tak henti-hentinya memainkan kedua tangannya untuk menghilangkan rasa gugup jelang pernikahan.
"Putramu akan menikah sebentar lagi. Dia terlihat bahagia, bisa bersama dengan wanita yang dicintainya." Nenek Jeon memandang Jeon Jungkook dari lantai dua bersama Ayah Jungkook.
"Harusnya kita tunggu dia lebih dewasa lagi, Bu. Pernikahan bukanlah main-main, aku hanya takut diusia mudanya dia akan sulit mengatasi prahara rumah tangganya kelak." Ayah Jungkook sedikit khawatir. Terlebih pernikahannya yang dijalaninya selama ini 'pun mengalami banyak guncangan.
"Dewasa atau tidaknya seseorang bukan diukur dari segi umur. Melainkan bagaimana cara menanggapi masalah dengan sabar, dan mencari jalan keluarnya." jawab nenek sambil tersenyum. Wanita dengan keriput di wajahnya tempak tersenyum segar melihat Jeon Jungkook yang mondar-mandir di lantai satu menghilangkan kegugupan di hatinya.
"Tapi, Bu. Mereka menikah karena dijodohkan. Aku tidak mau mereka menderita selama menjalani rumah tangganya."
"Kata siapa? Dari awal aku sudah yakin jika putramu sangat mencintai Hyeri. Sama seperti dulu kamu dengan Hyeji. Aku sangat paham sikap dan karakter Jungkook dan juga dirimu." ujar nenek.
"Kenapa Ibu mengait-ngaitkan Hyeji?" kesal Ayah Jungkook sedikit kurang suka mendengar ucapan Ibunya.
"Jeon, aku tahu siapa Hyeri sebenarnya." Nenek Jeon menatap sangat dalam kearah putranya.
"Maksud Ibu?"
"Melihat Hyeri sekilas saja aku sudah paham. Itulah mengapa aku kekeh meminta agar dia menikah dengan cucuku. Anggap saja ini adalah penebusan dosaku yang tak termaafkan di masa silam." Nenek Jeon matanya berkaca-kaca saat menceritakan memory di masa lalunya.
"Jadi Ibu sudah tahu kalau Hyeri adalah putri Park Hyeji?"
"Tentu,"
"Bu, tapi Hyeji sudah tiada. Maafkan aku karena tidak memberitahu Ibu terlebih dahulu."
"Harusnya Ibu yang meminta maaf karena sudah membuatmu menderita selama 21 tahun lamanya, Jeon. Kini biarlah anakmu yang melanjutkan kisah cinta kalian, menikah karena atas dasar cinta. Ibu akan selalu merestui mereka berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
WARNING!☠️ I LOVE YOU [TAMAT✓]
FanficPreview ________________________ Bersekolah di SMA terbaik di Korea, tentu tidak mudah. Ia kerap kali mendapat bullying dari teman-teman di sekolah. Namun, kegigihan dan keberaniannya justru malah membuat takhluk pria yang selama ini menjadikannya...